Pangdam V Brawijaya Pimpin Panen Raya dan Tinjau Kawasan Pertanian Terpadu Lamongan
Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin memimpin panen raya varietas unggul padi organik PMJ 01.

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, suasana pagi itu terasa berbeda. Ratusan orang berdiri di tengah hamparan sawah.
Sebagian mengenakan caping. Sebagian lainnya berseragam rapi. Wajah-wajah serius tapi ramah. Beberapa tersenyum, menyalami satu sama lain.
Di tengah kerumunan itu, tampak Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin. Ia mengenakan seragam loreng. Wajahnya tenang. Matanya menatap luas hamparan padi yang menguning. Sesekali ia mengangguk dan menyapa petani yang menghampirinya.
Pangdam memimpin panen raya varietas unggul padi organik PMJ 01. Tangan kirinya memegang sabit. Ia membungkuk perlahan, memotong batang padi. Satu ikat berhasil dipanen. Wajahnya tersenyum kecil.
Di sampingnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyaksikan dengan saksama. Ia berbincang hangat dengan para petani. Senyumnya ramah. Suaranya pelan namun jelas. Ia mendengarkan dan mengangguk, menanggapi cerita petani tentang hasil panen dan tantangan di lapangan.
Acara pagi itu tidak hanya soal panen. Pangdam dan rombongan juga meninjau kawasan pertanian terpadu seluas 10,5 hektare. Di sana, berbagai sektor pertanian saling terhubung. Ada padi, ada perikanan, ada peternakan, dan perkebunan. Semua dirancang untuk saling melengkapi.
“Inisiatif ini bukan hanya milik Kodam. Tapi milik kita semua,” ucap Pangdam, dengan suara mantap namun santai, Senin (16/6/2025).
“Kita butuh sinergi dan inovasi. Ini cara kita menjawab tantangan pangan ke depan," tambahnya.
Para hadirin mendengarkan dengan serius. Sebagian mengangguk-angguk. Bupati Lamongan, pejabat Forkopimda, hingga perwakilan petani dan TNI dari jajaran bawah, hadir menyimak.
Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasinya. Nada suaranya tulus. “Saya berterima kasih kepada Pangdam dan seluruh jajaran. Ini bukan hanya soal panen. Tapi visi jangka panjang,” ujarnya.
Pangdam menjelaskan bahwa varietas padi PMJ 01 hingga PMJ 04 merupakan hasil inovasi prajurit TNI, Pelda Abdul Hadi bersama tim. Mereka melakukan serangkaian uji coba di beberapa demplot. Hasilnya menjanjikan. Produksi bisa mencapai 8 hingga 11 ton per hektare.
Namun, Pangdam juga mengingatkan. Hasil itu bukan hasil instan. “Perawatan harus serius. Pupuknya organik. Disiplin di lapangan harus kuat,” katanya.
Selain PMJ, dikembangkan juga varietas padi Gogo dan padi Rawa. Dua jenis ini disiapkan untuk menjawab persoalan lahan tadah hujan dan kondisi irigasi yang belum stabil.
Pangdam menyebut kawasan ini akan dijadikan model. Ia ingin setiap Korem di Jawa Timur memiliki lahan minimal 10 hektare untuk kawasan serupa.
“Bukan hanya sawah. Tapi pusat riset, pelatihan, bahkan mendukung program makan bergizi gratis," ujarnya.
Wajah Pangdam terlihat mantap. Tatapannya lurus. Tangannya sesekali menunjuk ke arah lahan dan memaparkan konsep sistem terpadu. Ia mengajak semua pihak ikut terlibat. Pemerintah, masyarakat, akademisi, dan sektor swasta.
“Kalau hanya bergerak sendiri, hasilnya kecil. Tapi kalau bersama, kita bisa hasilkan sesuatu yang lebih besar dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, ditempat yang sama, Dandim 0812/Lamongan, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan, wajahnya serius, tetapi tampak bangga melihat kerja timnya.
Ia menyampaikan komitmen Kodim 0812 Lamongan. “Kami akan terus menyempurnakan sistem pertanian terpadu yang sudah kami kembangkan,” ujarnya. Suaranya datar, tapi yakin.
Ia juga menyebut akan mengerahkan Babinsa untuk mendampingi petani secara langsung. “Salah satu langkah kami adalah mengembangkan padi yang tahan terhadap cuaca, yaitu PMJ,” jelasnya.
Tak hanya itu. Dandim juga menyampaikan bahwa mereka sedang menyempurnakan pengembangan padi Rawa dan VKP (Varietas Kampung Pandu). Harapannya, varietas itu bisa menjadi solusi untuk lahan marginal.
Ia juga menyinggung soal Kampung Pandu—sebuah sistem pertanian nyaris tanpa residu kimia. “Kampung Pandu bisa jadi pilot project. Bisa jadi contoh bagi daerah lain,” katanya. (*)
Apa Reaksi Anda?






