Penyuluhan Optimalisasi Kesehatan Hewan Untuk Peningkatan Produktivitas Sapi dalam Program Ketahanan Pangan Berbasis Dana Desa di Desa Tanjung Serang
Sebagai mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, mahasiswa Program Pascasarjana Magister Peternakan Universitas Islam Malang kembali memperlihatkan dedikasinya melalui kegiatan pengabdian kepa
MALANG Sebagai mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, mahasiswa Program Pascasarjana Magister Peternakan Universitas Islam Malang kembali memperlihatkan dedikasinya melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Melalui program Kandidat Magister Mengabdi, diselenggarakan penyuluhan bertajuk “Optimalisasi Kesehatan Hewan sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Sapi dalam Program Ketahanan Pangan Berbasis Dana Desa di Desa Tanjung Serang, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan” pada tanggal 17 Oktober 2025 di Kantor Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Penyuluhan ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan lapangan yang berlangsung selama dua bulan (17 Oktober sd 17 Desember 2025), melibatkan peternak sapi desa, aparat desa, Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kasi Keswan dan Kesmavet, Medik Veteriner serta Kepala UPTD Puskeswan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kab. OKI yang selama ini aktif mendukung pembangunan sektor peternakan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir. Kehadiran berbagai pihak menjadikan kegiatan penyuluhan semakin komprehensif dan berdampak luas bagi peningkatan kapasitas peternak setempat.
Saudari Aksi, Mahasiswa Mandidat Magister Peternakan bertindak sebagai fasilitator sekaligus pemateri utama. Dengan penyampaian yang komunikatif, ia memaparkan berbagai aspek penting yang berkaitan dengan kesehatan hewan, manajemen pemeliharaan sapi, pengendalian penyakit, serta strategi peningkatan produktivitas yang bisa langsung diterapkan di peternakan rakyat. Materi disajikan dengan metode interaktif sehingga peternak dapat bertanya, berdiskusi, dan mengaitkan materi dengan pengalaman di lapangan.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
1. Kesehatan Hewan: Fondasi Ketahanan Pangan Berbasis Desa
Dalam pemaparannya, Saudari Aksi menekankan bahwa kesehatan hewan merupakan faktor utama dalam keberhasilan program ketahanan pangan. Sapi yang sehat mampu menunjukkan performa pertumbuhan optimal, peningkatan bobot badan yang stabil, serta memberikan hasil reproduksi lebih baik. Sebaliknya, penyakit pada ternak dapat mengakibatkan penurunan produktivitas secara signifikan, mengurangi pendapatan peternak, dan menghambat ketahanan pangan keluarga maupun desa.
Beberapa penyakit yang umum ditemukan di wilayah OKI seperti demam, diare, parasit internal, dan penyakit kulit dijelaskan sebagai contoh ancaman nyata bagi usaha peternakan rakyat. Oleh karena itu, deteksi dini dan tindakan cepat menjadi kunci dalam meminimalkan dampak ekonomi yang ditimbulkan.
“Ketahanan pangan tidak akan tercapai tanpa kesehatan ternak yang optimal. Peternak menjadi garda terdepan yang harus mampu mengenali gejala awal penyakit dan menerapkan pencegahan secara konsisten,” jelasnya dalam sesi materi.
2. Sanitasi dan Manajemen Kandang: Langkah Awal Meningkatkan Produktivitas Sapi
Sesi berikutnya membahas pentingnya sanitasi kandang sebagai langkah dasar dalam menjaga kesehatan sapi. Kondisi kandang yang kotor, lembap, atau minim sirkulasi udara berisiko memicu penularan penyakit dan meningkatkan stres pada ternak.
Beberapa poin penting yang ditekankan meliputi:
- Pembersihan rutin kotoran dan sisa pakan untuk mencegah bakteri dan virus berkembang.
- Penyediaan alur pembuangan limbah agar kandang tidak becek terutama saat musim hujan.
- Desinfeksi berkala menggunakan bahan yang aman bagi hewan.
- Sanitasi tempat pakan dan minum untuk mengurangi risiko kontaminasi.
- Pengaturan ventilasi agar kandang tetap kering dan sehat.
Dengan penerapan sanitasi kandang yang konsisten, sapi akan lebih nyaman, bebas stres, serta menunjukkan pertambahan bobot badan yang lebih baik.
3. Biosecurity dan Pengendalian Penyakit: Benteng Pertahanan Peternakan Desa
Biosecurity menjadi bagian penting dalam penyuluhan, terutama karena mobilitas hewan antar desa cukup tinggi di wilayah OKI. Pemateri menjelaskan bahwa biosecurity adalah sistem perlindungan agar agen penyakit tidak masuk dan menyebar di lingkungan peternakan.
Langkah-langkah biosecurity yang ditekankan dalam kegiatan ini antara lain:
- Pembatasan keluar-masuk hewan dan orang ke area kandang.
- Penyediaan footbath atau desinfektan di pintu masuk kandang.
- Karantina hewan baru minimal 14 hari sebelum dicampur dengan kelompok lama.
- Pengendalian hewan liar dan vektor penyakit, seperti lalat dan tikus.
- Kebersihan alat perkandangan, seperti tali, sekop, ember, dan selang.
Pendekatan biosecurity yang terintegrasi diharapkan dapat menekan risiko penyakit yang dapat menurunkan produktivitas sapi.
4. Peningkatan Produktivitas Sapi Melalui Perbaikan Manajemen Pakan dan Kesehatan
Peningkatan produktivitas sapi tidak hanya ditentukan oleh kesehatan kandang, tetapi juga oleh pemenuhan nutrisi. Dalam penyuluhan, pemateri menekankan pentingnya:
- Kualitas hijauan,
- Pakan tambahan (konsentrat) yang sesuai kebutuhan,
- Pemberian mineral dan vitamin,
- Ketersediaan air minum bersih,
- Pencatatan reproduksi, serta
- Program vaksinasi dan pengobatan tepat waktu.
Seluruh langkah tersebut merupakan bagian dari strategi berkelanjutan untuk meningkatkan bobot badan, memperbaiki performa reproduksi, dan mempercepat waktu panen atau waktu jual ternak.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Antusiasme Peserta & Harapan Ke Depan
Kegiatan penyuluhan ini berjalan dinamis dan penuh antusiasme. Para peserta terlihat aktif bertanya, mengemukakan kendala yang mereka hadapi, mulai dari kasus penyakit, kesulitan pakan saat musim kemarau, hingga manajemen reproduksi, serta mendiskusikan solusi praktis untuk diterapkan di lapangan.
Aparat Desa Tanjung Serang dan Sekretaris Dinas Perkebunan dan Peternakan Kab. OKI menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini dan dukungan akan keberhasilan dari kegiatan Kandidat Magister Mengabdi ini. Mereka menilai penyuluhan ini sangat relevan dengan kebutuhan desa, terutama dalam rangka memperkuat sektor ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi masyarakat melalui usaha peternakan sapi.
Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis bagi peternak, tetapi juga memperkuat sinergi antara akademisi, pemerintah desa, dan masyarakat. Dengan kegiatan lapangan yang berlangsung selama dua bulan, pendampingan dapat berjalan lebih intensif dan memungkinkan penerapan teknologi serta manajemen peternakan secara bertahap dan terukur.
Komitmen Magister Mengabdi
Melalui program Kandidat Magister Mengabdi, Aksi sebagai mahasiswi Magister Peternakan Unisma Malang berharap kegiatan edukasi dan pendampingan di Desa Tanjung Serang dapat terus berkembang sebagai model pengembangan peternakan berbasis desa yang produktif, sehat, dan berkelanjutan. Sinergi ini menjadi bagian dari kontribusi nyata dunia akademik dalam membangun ketahanan pangan di tingkat lokal, sekaligus memperkuat kapasitas peternak dalam menghadapi tantangan sektor peternakan yang terus berkembang. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Apa Reaksi Anda?