PKS Bondowoso Kukuhkan Kepengurusan 2025–2030, Berikut Jajaran dan Komitmennya

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bondowoso resmi menetapkan jajaran kepengurusan baru untuk periode 2025–2030 melalui Musyawarah Daerah (MUSDA) yang digelar serentak se-Jawa Timur, Sabtu (6/9/2025).

September 6, 2025 - 19:00
PKS Bondowoso Kukuhkan Kepengurusan 2025–2030, Berikut Jajaran dan Komitmennya

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bondowoso resmi menetapkan jajaran kepengurusan baru untuk periode 2025–2030 melalui Musyawarah Daerah (MUSDA) yang digelar serentak se-Jawa Timur, Sabtu (6/9/2025).

Agenda lima tahunan yang berlangsung secara hybrid ini menjadi titik penting bagi PKS Bondowoso dalam melakukan konsolidasi organisasi sekaligus menegaskan arah perjuangan politiknya.

Bertempat di Aula Kantor Dewan Pimpinan Tingkat Daerah (DPTD) PKS Bondowoso, suasana acara diwarnai semangat kebersamaan dari para kader dan pengurus inti.

Berikut struktur Kepengurusan Baru DPTD PKS Bondowoso 2025–2030

Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD): Ketut Yudi Kartiko

Sekretaris MPD: Ferdi Afandi

Ketua DPD: Hendra Prahmana

Sekretaris DPD: Sigit Triantoro

Bendahara DPD: Dyah Rosyidah, S.Si.

Ketua Dewan Etik Daerah (DED): Nurul Khotimah

Sekretaris DED: Indra Gunawan

Terpilihnya Hendra Prahmana sebagai Ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) PKS Bondowoso mendapat sambutan hangat dari kader. 

Sosok muda ini sebelumnya dikenal aktif turun ke lapangan saat menjabat sebagai Sekretaris DPD, membangun komunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat.

Pengalaman organisasi dan kedekatannya dengan akar rumput menjadikan Hendra dinilai tepat untuk membawa PKS Bondowoso menghadapi tantangan lima tahun mendatang.

Dalam pidato perdananya, ia menekankan tiga fokus utama kepemimpinan. Yakni penguatan kaderisasi, regenerasi kepemimpinan, serta pencapaian target politik yang pro-rakyat.

 “Kami menargetkan kembalinya fraksi mandiri PKS di DPRD Bondowoso. Ini bukan sekadar ambisi politik, tapi bagian dari ikhtiar membangun saluran aspirasi masyarakat yang kuat dan representatif,” ujarnya penuh optimisme.

Lebih dari sekadar seremoni, MUSDA kali ini menjadi ajang penguatan soliditas kader. Regenerasi kepemimpinan dimaknai bukan hanya sebagai pergantian tokoh, melainkan juga pembaruan semangat juang yang sesuai dengan tantangan zaman.

PKS Bondowoso menegaskan ingin menghadirkan wajah partai yang ramah, terbuka, dan adaptif, sekaligus tegas dalam memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan rakyat.

Dalam arah politiknya, Hendra memastikan PKS tetap konsisten sebagai mitra strategis sekaligus mitra kritis bagi pemerintah daerah.

“Kami akan hadir memberikan kritik yang santun, konstruktif, dan solutif. Kritik bukan untuk menjatuhkan, tapi untuk memperbaiki. Itulah bentuk tanggung jawab politik kami terhadap rakyat Bondowoso,” ungkapnya.

Kepengurusan baru ini diharapkan menjadi titik balik kebangkitan PKS Bondowoso sebagai kekuatan politik yang bersih, profesional, dan melayani. Kehadiran partai di tengah masyarakat tidak hanya sebatas kontestasi pemilu, tetapi juga aksi nyata dalam mendengar, membantu, dan memperjuangkan kebutuhan rakyat.

MUSDA yang dilaksanakan serentak se-Jawa Timur dengan sistem hybrid juga menunjukkan komitmen PKS dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Digitalisasi dianggap sebagai peluang memperkuat konektivitas kader dan memperluas jangkauan pelayanan publik.

“Dengan formasi baru, PKS Bondowoso melangkah ke babak baru perjuangan politik. Meski tantangan ke depan tidak ringan, namun dengan soliditas dan komitmen pelayanan, PKS optimistis bisa memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.  (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow