Polije Dorong Penguatan Industri Durian Lokal Jember Berbasis Zero Waste

Pada Juli 2025, Tim Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri Jember (Polije) sukses melaksanakan program Penguatan Industri Durian Lokal Jember Berbasis Zero Waste bersama mitra UKM Durian

Agustus 27, 2025 - 13:00
Polije Dorong Penguatan Industri Durian Lokal Jember Berbasis Zero Waste

TIMESINDONESIA, JEMBER – Pada Juli 2025, Tim Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri Jember (Polije) sukses melaksanakan program Penguatan Industri Durian Lokal Jember Berbasis Zero Waste bersama mitra UKM Durian Rembangan Bersinar, sebuah kelompok masyarakat produktif yang dipimpin oleh Yuliadi. Program ini menjadi wujud nyata kontribusi Polije dalam mengembangkan potensi durian lokal agar semakin produktif, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Durian (Durio zibethinus Murr.) dikenal sebagai “raja buah” tropis dengan cita rasa dan aroma khas yang digemari banyak kalangan. Kabupaten Jember sendiri termasuk salah satu sentra produksi durian terbesar di Jawa Timur, dengan capaian produksi mencapai 100,2 ribu ton pada tahun 2019. Sentra utama tersebar di wilayah Panti, Garahan, Sumberjambe, Arjasa, hingga Patrang. Di kawasan Rembangan, UKM Durian Rembangan Bersinar bahkan telah mengelola lebih dari 500 pohon durian yang menjadi tumpuan ekonomi masyarakat sekitar.

Meski begitu, para petani durian masih menghadapi sejumlah kendala. Pemeliharaan tanaman banyak yang belum sesuai standar Good Agricultural Practices (GAP), sebagian besar pohon sudah melewati usia produktif karena belum pernah diremajakan, akses pemasaran masih terbatas, dan kelembagaan usaha belum berjalan optimal.

TPM-Polije-UKM.jpg

Menjawab tantangan tersebut, Tim Pengabdian Polije yang diketuai oleh Hendra Yufit Riskiawan dengan anggota Dian Galuh Pratita dan Mokhamad Fatoni K, serta didukung mahasiswa, telah melaksanakan serangkaian kegiatan penguatan. Beberapa program yang dijalankan antara lain:

• Pelatihan budidaya durian berbasis GAP dan Good Handling Practices (GHP),

• Penerapan teknik induksi pembungaan menggunakan zat pengatur tumbuh, serta

• Pendampingan kelembagaan mitra dalam aspek manajemen dan pemasaran.

Program yang berlangsung sepanjang Juli 2025 ini mendapat sambutan positif dari para petani. Mereka aktif mengikuti pelatihan, mencoba teknologi baru, dan terbuka pada pola pengelolaan yang lebih modern. Mahasiswa yang terlibat pun memperoleh pengalaman langsung, tidak hanya sebagai pembelajar, tetapi juga agen perubahan di tengah masyarakat.

Hasil awal sudah mulai terlihat. Petani kini lebih memahami cara perawatan pohon yang benar, dan beberapa tanaman mulai merespons perlakuan induksi pembungaan. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas panen, memperluas jangkauan pasar, sekaligus membuka peluang diversifikasi produk olahan durian.

Ketua Tim Pengabdian, Hendra Yufit Riskiawan, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberi dampak pada masyarakat, tetapi juga berkontribusi langsung pada capaian Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi (IKU 5, IKU 6, IKU 7), serta sejalan dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs) dan Asta Cita pembangunan nasional.

“Program ini bukan hanya memperkuat petani durian dari sisi budidaya dan kelembagaan, tetapi juga membuka jalan bagi durian lokal Jember untuk bersaing di pasar yang lebih luas,” ujarnya.

Dengan terlaksananya program pada Juli 2025 ini, harapannya durian Jember semakin dikenal sebagai komoditas unggulan bernilai tinggi, sekaligus menjadi motor penggerak peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan Rembangan dan sekitarnya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow