Program Kunjungan Mahasiswa KSM-T FK UNISMA ke Thailand: Pengenalan Budaya Indonesia

Mahasiswa Kandidat Sarjana Mengabdi Tematik (KSM-T) UNISMA International 2025 Sebagai upaya memperkuat hubungan persahabatan serta kerja sama internasional, sekelompok mahasiswa kedokteran UNISMA…

Oktober 1, 2025 - 15:30
Program Kunjungan Mahasiswa KSM-T FK UNISMA ke Thailand: Pengenalan Budaya Indonesia

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa Kandidat Sarjana Mengabdi Tematik (KSM-T) UNISMA International 2025 Sebagai upaya memperkuat hubungan persahabatan serta kerja sama internasional, sekelompok mahasiswa kedokteran UNISMA kembali berkesempatan mengunjungi Universitas Thaksin di Thailand. Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah pertukaran ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi kesempatan untuk memperlihatkan kekayaan budaya Indonesia kepada civitas akademika Thaksin.

Pengenalan Budaya Indonesia

Kegiatan ini merupakan rangkaian acara pada hari ke-6 sejak program dimulai pada 11 Agustus 2025. Acara dimulai dengan penampilan seni dan budaya dari berbagai daerah di Indonesia. Para mahasiswa FK UNISMA menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia serta mempersembahkan tarian tradisional, musik khas Nusantara, hingga memperlihatkan keindahan busana adat.

Tak hanya itu, mahasiswa juga mengenalkan kuliner khas Indonesia kepada mahasiswa Thaksin. Kehangatan sambutan dari dosen dan mahasiswa Thailand menunjukkan rasa ingin tahu dan apresiasi tinggi terhadap budaya Indonesia yang begitu beragam. Begitu juga dengan mahasiswa dari negara lain mereka juga menyanyikan lagu kebangsaan mereka seperti Taiwan, Pakistan, Amerika dan Mexico dan beberapa negara lainnya.

 Selain mengenalkan budaya, Mahasiswa FK UNISMA juga diajak berkeliling Universitas Thaksin. Mereka mengunjungi beberapa fakultas, perpustakaan, laboratorium, serta fasilitas pembelajaran modern yang dimiliki Universitas Thaksin. Dalam kesempatan ini, mahasiswa FK UNISMA dapat memahami lebih jauh sistem pendidikan tinggi di Thailand, khususnya di Universitas Thaksin yang terkenal dengan kontribusinya pada bidang pendidikan dan penelitian.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Momen yang paling berkesan adalah sesi pertemuan dan diskusi bersama mahasiswa Thaksin dengan menggunakan bahasa Inggris, serta di ajari menggunakan bahasa Thailand. Melalui kegiatan berbagi pengalaman, diskusi kelompok, hingga permainan interaktif, terjalin suasana akrab dan penuh semangat. Perbedaan bahasa tidak menjadi penghalang, justru semakin memperkaya komunikasi lintas budaya.

Mahasiswa dari kedua negara sama-sama mendapatkan wawasan baru, baik tentang pendidikan maupun kehidupan sosial di lingkungan kampus. Kunjungan ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tidak hanya terbatas pada ruang kelas, melainkan juga mencakup pembelajaran lintas budaya dan interaksi sosial. Dengan saling berbagi, mahasiswa FK UNISMA dan Thailand dapat memperkuat rasa persaudaraan serta membuka peluang kerja sama di bidang akademik maupun kebudayaan di masa depan.

Menjelajahi Old Town Songkla di Songkhla Towards World Heritage Site

Setelah melakukan study visit di Universitas Thaksin kami Mahasiswa Kandidat Sarjana Mengabdi Tematik (KSM-T) UNISMA melanjutkan kegiatan untuk menjelajahi kawasan bersejarah Old Town Songkla bersama mahasiswa Thaksin University. Kegiatan ini menjadi salah satu momen penting yang tidak hanya menghadirkan pengalaman budaya, tetapi juga mempererat persahabatan antar mahasiswa lintas negara.

Menyusuri Jejak Sejarah dan Budaya

Old Town Songkla dikenal sebagai kawasan bersejarah dengan bangunan kuno bergaya Sino-Portugis, mural warna-warni, serta nuansa kota tua yang khas. Bersama mahasiswa Thaksin, rombongan FK UNISMA menyusuri jalanan penuh cerita sejarah dan budaya, sambil mendengarkan penjelasan mengenai makna dari setiap sudut kota tua tersebut. Lebih dari sekadar wisata edukasi, kegiatan ini juga membuka ruang interaksi antara mahasiswa Indonesia dan Thailand.

Sambil berkeliling, antar mahasiswa bertukar cerita mengenai kehidupan kampus, budaya, serta kebiasaan sehari-hari di negara masing-masing. Perbedaan bahasa tidak menjadi penghalang, justru menambah keakraban melalui percakapan santai dan tawa bersama. Tak lupa menyempatkan diri untuk mencari beberapa camilan atau kuliner di sekitar Old Town Songkla seperti es krim kelapa.

Bagi mahasiswa FK UNISMA, pengalaman menjelajahi Old Town Songkla bersama rekan-rekan Thaksin University menjadi momen yang berharga. Selain mendapatkan wawasan baru tentang budaya Thailand, mereka juga merasakan pentingnya membangun jembatan persahabatan internasional.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara FK UNISMA dan Thaksin University, sekaligus menjadi pijakan bagi kerja sama yang lebih luas di bidang akademik maupun kebudayaan. Dengan semangat kebersamaan, mahasiswa dari kedua negara menyadari bahwa belajar tidak hanya terjadi di ruang kuliah, tetapi juga melalui pengalaman langsung di tengah masyarakat dan budaya yang berbeda.

Aksi Peduli Lingkungan di Samila Beach

Setelah melakukan kunjungan di Songkhla Towards World Heritage Site dan sebagai bagian dari rangkaian study visit di Thailand, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (FK UNISMA) bersama mahasiswa Thaksin University melanjutkan perjalanan menuju ke Samila Beach, Songkhla untuk melaksanakan kegiatan pemungutan sampah. Aksi ini dilakukan sebagai wujud kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekaligus membangun kesadaran bersama akan pentingnya menjaga kelestarian alam. budaya-Indonesia.jpg

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Wujud Kepedulian Lingkungan

Samila Beach merupakan salah satu destinasi wisata populer di Thailand. Namun, layaknya kawasan wisata pada umumnya, kebersihan pantai perlu terus dijaga agar tetap indah dan nyaman bagi masyarakat maupun wisatawan. Melalui kegiatan bersih pantai ini, mahasiswa FK UNISMA dan Thaksin University ingin memberikan kontribusi nyata serta mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Dengan peralatan sederhana berupa sarung tangan dan kantong sampah, mahasiswa kedua universitas berjalan menyusuri bibir pantai untuk memungut sampah plastik, botol, serta limbah lain yang mengganggu keindahan pantai. Suasana kebersamaan terlihat jelas, di mana mahasiswa dari Indonesia dan Thailand bekerja sama saling membantu, sambil berbincang santai dan berbagi pengalaman. Kegiatan ini bukan hanya sekadar membersihkan lingkungan, tetapi juga menjadi sarana edukasi bahwa menjaga kebersihan adalah tanggung jawab bersama. Mahasiswa belajar bahwa sekecil apa pun kontribusi yang dilakukan, dapat memberikan dampak positif bagi kelestarian alam dan kesehatan masyarakat.

Melalui aksi bersih pantai di Samila Beach, mahasiswa FK UNISMA dan Thaksin University berharap dapat menumbuhkan kesadaran lebih luas, khususnya bagi generasi muda, tentang pentingnya merawat lingkungan. Kebersamaan dalam kegiatan ini juga mempererat hubungan persahabatan antarbangsa serta menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial dan lingkungan yang berkelanjutan.

Sejarah Patung Duyung di Samila Beach

Tidak hanya terkenal karena hamparan pasir putih dan pemandangan lautnya yang indah, tetapi juga karena keberadaan Patung Duyung Emas (Golden Mermaid Statue) yang menjadi ikon utama pantai ini. Patung yang berdiri anggun menghadap laut tersebut telah menjadi daya tarik wisatawan dari berbagai penjuru dunia.

Asal-usul Legenda Duyung

Patung ini terinspirasi dari legenda rakyat Thailand yang menceritakan tentang seorang nelayan yang suatu malam melihat seekor duyung cantik sedang menyisir rambutnya dengan sisir emas di tepi pantai. Saat nelayan itu mencoba mendekat, sang duyung terkejut lalu melarikan diri kembali ke laut, meninggalkan sisir emasnya. Nelayan tersebut berusaha mengembalikan sisir itu, namun duyung tidak pernah kembali.

Legenda ini melahirkan simbol bahwa duyung menunggu saat yang tepat untuk kembali mengambil sisir emasnya. Patung duyung di Samila Beach kemudian dibangun sebagai pengingat kisah rakyat tersebut dan menjadi lambang keindahan sekaligus misteri laut Songkhla.

Diresmikan pada tahun 1966, patung ini terbuat dari perunggu berlapis emas dan kini menjadi salah satu objek wisata paling terkenal di Thailand Selatan. Hampir setiap wisatawan yang datang ke Songkhla tidak melewatkan kesempatan untuk berfoto di dekat patung duyung yang duduk di atas bebatuan dengan pandangan mengarah ke lautan lepas. Selain menjadi daya tarik wisata, patung duyung ini memiliki makna filosofis bagi masyarakat setempat.

Duyung dianggap sebagai simbol kesetiaan, cinta, dan harapan yang abadi. Kehadirannya di Samila Beach tidak hanya mempercantik pantai, tetapi juga menjaga warisan cerita rakyat yang terus hidup di hati masyarakat Songkhla. Patung Duyung ini dipercaya oleh warga sekitar jika menyentuh bagian tubuh patung tersebut maka akan mendapatkan jodok dari negara Thailand. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Pewarta: Devi Fitriani, Ashofat Khayana G, Mahasiswa KSM Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (UNISMA)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow