Rakha Rasyid Putra Karang: Kisah Alumni UNISMA yang Menyatukan Agroteknologi dan Polri
Tidak banyak anak muda yang mampu menapaki dua jalur karier sekaligus, dunia pertanian yang menuntut ketekunan dan inovasi, serta pengabdian sebagai anggota Kepolisian yang memerlukan kedisiplinan tin
MALANG Tidak banyak anak muda yang mampu menapaki dua jalur karier sekaligus, dunia pertanian yang menuntut ketekunan dan inovasi, serta pengabdian sebagai anggota Kepolisian yang memerlukan kedisiplinan tinggi. Namun, hal itulah yang berhasil diwujudkan oleh Rakha Rasyid Putra Karang, S.P., alumni Fakultas Pertanian, Universitas Islam Malang (UNISMA) lulusan tahun 2024.
Dengan rekam jejak sebagai mahasiswa aktif organisasi, pengusaha muda, penulis buku, sekaligus Bamin Satbinmas POLRI, Rakha membuktikan bahwa potensi anak muda Indonesia tidak pernah memiliki batas—selama mereka mau berusaha, belajar, dan membuka diri pada kesempatan.
Tumbuh dari Lingkungan Akademik yang Menguatkan
Rakha menempuh studi di Jurusan Agroteknologi UNISMA dan dikenal sebagai mahasiswa yang tidak hanya kuat dalam akademik, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan.
Selama kuliah, ia banyak menghabiskan waktu bersama KSR-PMI Unit UNISMA. Mulai dari menjadi anggota divisi, panitia kegiatan, hingga dipercaya sebagai Ketua Divisi Sumber Daya Relawan. Di organisasi ini, ia belajar tentang manajemen tim, kepemimpinan, sekaligus bagaimana merespon kondisi darurat yang membutuhkan ketepatan dan empati.
Pengalaman itulah yang menjadi fondasi kuat ketika Rakha harus terjun ke masyarakat, baik sebagai pengusaha pertanian maupun sebagai anggota Polri.
Rakha Rasyid Putra Karang saat turun langsung ke lahan pertanian untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada petani dan berbagi ilmu agroteknologi dalam kegiatan penyuluhan
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Mengawali Jejak di Dunia Pertanian
Kecintaannya pada pertanian tidak berhenti setelah lulus kuliah. Bahkan jauh sebelum mengenakan seragam Polri, Rakha sudah merintis usaha tani.
Ia membangun:
· Usaha tanaman hias, yang menjadi cikal bakal aktivitas agribisnisnya.
· Perdagangan komoditas pertanian, yang berkembang menjadi jaringan bisnis di beberapa daerah.
Usaha itu tidak hanya menghasilkan secara ekonomi, tetapi juga menjadi laboratorium pembelajaran tentang manajemen bisnis, pemasaran, dan inovasi produk pertanian.
Dari pengalaman tersebut, Rakha kemudian mendirikan dua unit usaha:
1. PT Grids Fruit Indonesia
Berfokus pada pengembangan komoditas buah, pemasaran, dan inovasi produk pertanian.
2. Fawazztani
Sebuah inisiatif usaha tani yang juga memiliki nilai edukasi: memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pertanian berkelanjutan dan teknik penanaman modern.
Memilih Jalur Pengabdian: Bergabung dengan Polri
Ketika usahanya mulai berkembang, Rakha justru memilih tantangan baru: mengikuti seleksi Polri. Bagi sebagian orang, peralihan ini terasa jauh. Namun bagi Rakha, disiplin pertanian dan tanggung jawab sosial yang ia pelajari di KSR-PMI memberi bekal kuat untuk memasuki dunia kepolisian.
Setelah resmi diterima sebagai Personel Polri, ia kini mengemban tugas sebagai Bamin Satbinmas, sebuah posisi yang bersinggungan langsung dengan pembinaan masyarakat.
Baginya, menjadi polisi bukan hanya pekerjaan, tetapi bentuk pengabdian.
“Setiap tugas adalah amanah. Apa pun seragam yang kita pakai, yang penting kita bermanfaat untuk masyarakat,” katanya.
Menariknya, meski kini aktif di kepolisian, Rakha tetap melanjutkan bisnis dan edukasi pertanian.
Kontribusi Nyata untuk Ketahanan Pangan
Di luar tugas dinas, Rakha banyak diundang sebagai pemateri dan narasumber. Ia rutin berbagi ilmu kepada mahasiswa, petani, hingga komunitas masyarakat.
Beberapa kontribusinya antara lain:
· Pemateri ketahanan pangan untuk mahasiswa PMM Universitas Negeri Malang
· Narasumber persiapan memasuki dunia kerja untuk mahasiswa menjelang yudisium
· Mengadakan program deteksi dini kekurangan unsur hara pada tanaman
· Penyuluh ketahanan pangan di berbagai kegiatan masyarakat
· Menulis buku Pertanian Organik
Yang paling monumental adalah karya bukunya berjudul “Pertanian Organik untuk Komoditas Tanaman Buah Naga”, yang kini menjadi referensi praktis bagi petani dan akademisi.
Rakha Rasyid Putra Karang menerima sertifikat pada Yudisium Fakultas Pertanian UNISM
Filosofi Hidup: Disiplin, Jujur, dan Terus Meng-upgrade Diri
Di tengah kesibukan dan peran ganda yang ia jalani, Rakha memiliki prinsip hidup yang sederhana namun kuat.
“Perubahan itu dimulai dari diri sendiri. Kalau mau negeri maju, kita mulai dari hal kecil: disiplin, jujur, rajin belajar, dan terus upgrade diri. Value diri itu bukan pada gelarnya, tetapi pada apa yang kita lakukan dengan ilmu.”
Ia juga menegaskan bahwa generasi muda harus memiliki kombinasi karakter: iman yang kuat, pikiran yang terbuka, tutur kata yang lembut, dan sikap yang tegas.
Harapan untuk UNISMA
Rakha berharap UNISMA semakin maju dan diakui secara internasional.
“Saya bangga menjadi bagian dari UNISMA. Semoga kampus semakin upgrade menuju standar unggul dunia dan alumninya mendapat prioritas di dunia kerja maupun usaha.”
Baginya, kampus adalah tempat yang membentuk karakter dan memberikan fondasi untuk masa depan.
Pesan untuk Para Alumni
Rakha mengajak seluruh alumni UNISMA untuk menjaga solidaritas dan terus membawa manfaat bagi lingkungan masing-masing.
“Kita mungkin berjalan di jalur yang berbeda, tapi ada satu hal yang menyatukan kita: semangat belajar dan memberi dampak baik. Tetap rendah hati, tetap solid, tetap bermanfaat. Masa depan alumni UNISMA adalah masa depan yang kita bangun bersama.” (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Apa Reaksi Anda?