Rumpun Kimia FMIPA UNJ Diseminasikan E-Modul Berbasis STEM dan Etnosains untuk Dukung SDGs mengenai Pendidikan Bermutu
Rumpun Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta (FMIPA UNJ) menggelar pelatihan penggunaan E-Modul Generasi Ke-4 berbasis Science, Technology,

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Rumpun Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta (FMIPA UNJ) menggelar pelatihan penggunaan E-Modul Generasi Ke-4 berbasis Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) dan Etnosains bagi guru-guru Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kimia Departemen Agama di Jakarta. Kegiatan ini menjadi wujud nyata kontribusi UNJ dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 tentang Pendidikan Bermutu.
Pelatihan yang merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut mengusung tema “Implementasi E-Modul Berbasis STEM dan Kearifan Lokal dalam Peningkatan Penguasaan Pembelajaran Kimia di MGMP Departemen Agama”. Tujuannya, membekali para pendidik dengan keterampilan menyusun bahan ajar digital yang interaktif, relevan, dan sesuai dengan tuntutan pembelajaran abad ke-21.
Kegiatan diselenggarakan dalam dua sesi, yakni sesi offline pada 3 Juli 2025 di Ruang Rapat Lantai 5 Gedung KH. Hasyim Asy’ari UNJ, dan sesi online pada 17 Juli 2025 melalui Zoom Meeting. Metode pelatihan kombinasi tatap muka dan daring ini dirancang untuk memberikan kemudahan akses bagi guru, khususnya guru Madrasah Aliyah (MA) di Jakarta dan sekitarnya.
Ketua tim e-modul, Prof. Muktiningsih Nurjayadi menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk nyata pemberdayaan guru di era pembelajaran digital. “Melalui pelatihan ini, kami ingin memberdayakan guru-guru agar mampu menghasilkan bahan ajar digital yang mudah diakses, menarik, dan sesuai dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan peserta didik,” ujarnya.
Materi pelatihan disampaikan oleh dosen dan mahasiswa yang berpengalaman dalam pengembangan media ajar digital, khususnya e-modul berbasis flip pdf. Peserta tidak hanya mempelajari konsep dan struktur e-modul, tetapi juga praktik langsung penggunaan aplikasi flip, mempelajari strategi pembuatan konten pembelajaran yang komunikatif, prinsip desain visual, serta penerapan model pembelajaran yang efektif.
Keterlibatan mahasiswa menjadi salah satu keunikan kegiatan ini. Mereka tidak hanya bertindak sebagai pendamping peserta, tetapi juga menyusun materi dan mendokumentasikan kegiatan. Emia Erliasna, mahasiswa Pendidikan Kimia yang terlibat, mengungkapkan rasa bangganya.
“Ini menjadi pengalaman luar biasa karena kami bisa langsung berkontribusi di masyarakat, bukan hanya belajar di kelas,” ungkapnya.
Antusiasme peserta terlihat sepanjang pelatihan. Guru-guru mencoba langsung membuat e-modul interaktif yang mengintegrasikan materi kimia dengan unsur etnosains dan kearifan lokal. Banyak yang menilai e-modul ini dapat menjadi solusi media pembelajaran yang lebih menarik bagi siswa. Erry, salah satu guru peserta, menyampaikan kesannya, “Kegiatannya sudah cukup menarik dan menambah wawasan baru,” sebutnya. Sementara itu, Naili, guru lainnya, berharap pelatihan semacam ini dapat diadakan lebih sering. “Terutama terkait media belajar digital yang semakin dibutuhkan saat ini,” ungkapnya.
Pelatihan ini melibatkan empat dosen FMIPA UNJ, yaitu: Prof. Muktiningsih Nurjayadi, Futi Kusuma Hati, Ika Keumala Fitri, dan Meyliana Wulandari, satu alumni Pendidikan Kimia UNJ, Siti Fatimah, serta tiga mahasiswa, yakni Ruhul Aflah Nur’aini, Emia Erliasna, dan Yaktiva Dwi Purnama.
Melalui program ini, UNJ menegaskan pentingnya pembelajaran berbasis STEM yang dipadukan dengan kearifan lokal, tidak hanya untuk memperkaya konten akademik, tetapi juga untuk memperkuat relevansi materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pendekatan ini sejalan dengan misi SDGs 4 yang menekankan akses pendidikan berkualitas dan peningkatan kompetensi guru secara berkelanjutan.
Dengan keberhasilan kegiatan ini, Rumpun Kimia FMIPA UNJ berharap kolaborasi antara kampus dan masyarakat terus terjalin untuk membangun ekosistem pendidikan yang adaptif, inovatif, dan inklusif.
Apa Reaksi Anda?






