Fakultas Pertanian UNISMA Dorong Kemandirian Pangan Warga Lewat Program Pengabdian Kepada Masyarakat
Fakultas Pertanian UNISMA melalui program pengabdian sangat mendukung Swasembada Pangan yang merupakan salah satu Asta Cita.

TIMESINDONESIA, MALANG – Fakultas Pertanian UNISMA melalui program pengabdian sangat mendukung Swasembada Pangan yang merupakan salah satu Asta Cita. Program Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilakukan setiap Dosen di Universitas Islam Malang.
Program Pengabdian Masyarakat tentang “Penerapan Teknologi Pemupukan dan Pengairan Tanaman Cabai pada Lahan Pekarangan” dilakukan oleh Dr. Dwi Susilowati dari Dosen Program Studi Agribisnis dan Abdul Basit, S.P., M.P. dari Dosen Program Studi Agroteknologi bertujuan meningkatkan kemampuan budidaya cabai anggota kelompok tani dalam kegiatan pemupukan dan pengairan cabai agar lebih efisien. Kegiatan tersebut dilakukan di Kelurahan Merjosari tepatnya RW 11.
Pengabdian dilakukan pada hari Minggu tanggal 10 Agustus 2025 bertempat di Balai RW 11 Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Pada pertemuan tersebut dihadiri oleh anggota Kelompok Tani Kenanga Merjosari dan Pokja 3 PKK RW 11. Dalam kegiatan dilakukan penyampaian materi, diskusi-diskusi dan praktik langsung.
Materi yang disampaikan pada kegiatan pengabdian tersebut adalah pemupukan dan pengairan pada tanaman cabai yang tepat dan benar khususnya pada media tanam di Polybag. Selain itu materi tentang pengendalian Hama dan Penyakit pada tanaman cabai.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Diskusi-diskusi mewarnai forum dalam penyampaian materi. Kemudian dilanjutkan praktek pencampuran media yang tepat untuk menyiapkan penaman tanaman cabai. Penyiapan media untuk budidaya cabai harus dilakukan dengan tepat karena tanaman cabai memiliki karakteristik terkait dengan morfologi, fisiologi dan syarat tumbuh yang berbeda dengan tanaman lain, sehingga harus dipahami sebelum melakukan budidaya tanaman cabai.
Budidaya tanaman cabai dilahan berbeda dengan budidaya tanaman cabai yang dilakukan dimedia polybag, sehingga perlakuan mulai dari penyiapan sampai panen juga berbeda agar menghasilkan produksi yang optimal.
Pemupukan pada tanaman cabai yang tepat ada beberapa tahapan: Pertama tanah harus dikondisikan sesuai dengan syarat tumbuh tanaman cabai yaitu tanah lempung berpasir atau lempung berdebu yang gembur dan kaya bahan organik; pH optimal antara 6-7, jika tanah terlalu asam atau basa memerlukan penyesuaian (misalnya dengan kapur atau sulfur). Kedua diadakan pemupukan setelah pengkondisian tanah yaitu pemupukan tahap awal pertumbuhan dengan memberikan pupuk Nitrogen(N), Fosfor(P) dan Kalium(K) pada media tanam campuran tanah, kompos, pupuk kendang dengan perbandinagn seimbang. Kemudian pemupukan tahap pertumbuhan vegetatif dengan memberikan pupuk N,P dan K dengan perbandingan 20-10-10 ditambah unsur mikro (magnesium (Mg), kalsium (Ca), dan sulfur (S) untuk proses fotosintesis dan enzimatik) dan penyemprotan pupuk daun bisa dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan. Berikutnya pemupukan tahap pembentukan bunga adalah pupuk Forpor(P) dan Kalium(K) ditambah dengan SP-36.
Sedangkan pada pemupukan tahap pembentukan dan pamatangan buah adalah Kalium(K) bisa menggunakan KNO₃ (Kalium Nitrat) dan Kalsium(Ca). Untuk pemeliharaan umum bisa menggunakan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang untuk memperbaiki struktur tanah dan juga bila melakukan penyemprotan pupuk mikro seperti boron (B) dan zinc (Zn) untuk mendukung pertumbuhan optimal.
Pengairan pada tanaman cabai yang tepat ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu: tahapan pertumbuhan tanaman cabai, cara pengairan yang disesuaikan dengan metode tanam yang menggunakan polybag karena dipekarangan yang relatif sempit. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengairan harus memperhatikan kualitas airnya, waktu penyiraman, kondisi tanah, cuaca dan musim. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Apa Reaksi Anda?






