Sakit Bukan Penghalang: Azizatur Rofi’ah, Alumni UNISMA yang Menginspirasi Lewat Dedikasi dan Keteguhan Hati
Keterbatasan fisik bukanlah akhir dari perjuangan. Hal inilah yang dibuktikan oleh Azizatur Rofi’ah, alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (UNISMA),

TIMESINDONESIA, MALANG – Keterbatasan fisik bukanlah akhir dari perjuangan. Hal inilah yang dibuktikan oleh Azizatur Rofi’ah, alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (UNISMA), jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Meski mengalami riwayat sakit sejak usia 4 tahun, perempuan kelahiran asal Malang ini tidak menyerah pada keadaan. Justru, ia menjadikan rintangan sebagai pijakan menuju kesuksesan.
Lulus pada tahun 2023, Azizatur telah mengabdikan dirinya sebagai pendidik bahkan sejak sebelum menuntaskan studinya. Ia kini menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, sekaligus Wali Kelas, Pembina Pramuka, Pembina IPNU-IPPNU, serta Guru Bahasa Indonesia di SMP IT Asy-Syadzili, lembaga pendidikan terpadu dengan pesantren di wilayah Malang Raya.
“Sakit bukan penghalang untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Allah Maha Baik, dan selalu bersama orang-orang yang sabar.” Azizatur Rofi’ah
Perjalanan akademiknya tidak selalu mulus. Tahun 2019 seharusnya menjadi titik akhir perkuliahannya, namun kondisi kesehatan kembali memaksanya dirawat. Di tengah perjuangan memulihkan diri, pintu pengabdian terbuka. Ia mendapat amanah mengajar di lingkungan pesantren, menjadi bagian dari kehidupan anak-anak penghafal Al-Qur’an. Di sinilah semangatnya tumbuh kembali.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
“Mengajar sambil terus berjuang menyelesaikan skripsi adalah fase penuh tantangan. Namun dukungan orang tua, kepala sekolah, teman-teman, dan para santri menjadi energi yang luar biasa,” kenangnya.
Aktif di Masyarakat, Membantu Usaha Keluarga
Tidak hanya di lingkungan sekolah, Azizatur juga dikenal aktif berkontribusi dalam kegiatan sosial masyarakat di lingkungannya. Ia juga turut mendampingi kakaknya dalam usaha keluarga, sebagai bentuk kepedulian dan kontribusi nyata dalam penguatan ekonomi keluarga.
Pesan untuk Generasi Muda dan Sesama Alumni UNISMA
“Sabar itu aktif, bukan pasif.” Sebuah kalimat pendek namun sarat makna yang selalu ia pegang. Azizatur meyakini bahwa kerja keras dan keikhlasan adalah kunci utama untuk bangkit, meskipun dalam keadaan sulit.
Untuk para alumni UNISMA lainnya, ia berpesan agar tetap semangat dalam proses kehidupan. “Teruslah berkontribusi dan berbuat baik di mana pun kita berada.”
Harapan untuk UNISMA
Sebagai almamater yang membentuk karakter dan keilmuan dirinya, Azizatur menyampaikan harapan penuh rasa bangga dan cinta: “Semoga UNISMA semakin jaya dan sae.” (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Apa Reaksi Anda?






