Sinergi TNI-Polri di Lamongan, Setetes Darah untuk Sejuta Harapan di Hari Bhayangkara ke-78

Pagi itu, Jumat (13/6/2025), halaman Polres Lamongan tak seperti biasanya. Langit membiru, angin bertiup pelan, dan sinar matahari menyapu pelataran yang dipenuhi kursi-kursi putih berjajar rapi.…

Juni 14, 2025 - 10:30
Sinergi TNI-Polri di Lamongan, Setetes Darah untuk Sejuta Harapan di Hari Bhayangkara ke-78

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Pagi itu, Jumat (13/6/2025), halaman Polres Lamongan tak seperti biasanya. Langit membiru, angin bertiup pelan, dan sinar matahari menyapu pelataran yang dipenuhi kursi-kursi putih berjajar rapi. Di sana, meja-meja pemeriksaan kesehatan berdiri siaga, dan para tenaga medis bersiap dengan wajah penuh dedikasi.

Namun yang paling menyita perhatian adalah kedatangan puluhan anggota TNI dari Kodim 0812/Lamongan. Dengan seragam loreng yang dikenakan rapi, mereka datang bukan dalam rangka latihan militer atau kegiatan protokoler. Hari itu, mereka datang untuk memberi—memberi kehidupan lewat donor darah.

Kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-78, yang jatuh pada 1 Juli 2025. Polres Lamongan sebagai penggagas, mengundang mitra strategisnya, Kodim 0812/Lamongan, untuk ikut ambil bagian dalam misi kemanusiaan ini.

donor-darah-2.jpg

“Sebagai prajurit, kami tidak hanya siap bertempur. Kami juga siap berbagi, membantu masyarakat dengan cara apapun yang kami bisa,” ujar Komandan Kodim 0812/Lamongan, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan, saat ditemui di lokasi kegiatan.

Letkol Ketut menyebut kegiatan ini sebagai bentuk komitmen TNI dalam menjaga kedekatan dengan rakyat. Di tengah segala tantangan bangsa, sinergi antara TNI dan Polri harus lebih dari sekadar slogan. Ia harus hadir nyata, terutama dalam hal kemanusiaan.

“Kegiatan ini adalah energi positif. Bukan hanya untuk kami, tapi untuk seluruh masyarakat Lamongan,” ujarnya dengan mata berbinar.

Sementara itu, Kapolres Lamongan, AKBP Agus Dwi Suryanto, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas keterlibatan anggota Kodim.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari jajaran TNI. Donor darah ini adalah bentuk pengabdian bersama kami kepada masyarakat,” tuturnya.

Menurutnya, kebutuhan darah di rumah sakit setiap harinya sangat tinggi. Satu kantong darah bisa menjadi penentu hidup atau mati seseorang.

“Ini bukan sekadar kegiatan sosial. Ini penyelamatan nyawa,” tegasnya.

Lebih dari Sekadar Darah

Di ruang donor, suasana terasa khidmat. Beberapa prajurit terlihat santai meski selang darah terpasang di lengan mereka. Sebagian tersenyum—ada rasa bangga yang tak bisa disembunyikan. Mereka tahu, darah yang mengalir dari tubuh mereka hari itu bukan hanya akan menyelamatkan nyawa, tetapi juga menjadi jembatan harapan bagi pasien-pasien yang membutuhkan.

Sebagian lainnya tampak mengobrol pelan dengan tenaga medis, menyelipkan humor di tengah suasana penuh haru. Donor darah bukan lagi sekadar rutinitas. Ia telah menjadi simbol solidaritas dan kepedulian antarlembaga, sekaligus perwujudan nyata dari sinergi TNI-Polri.

donor-darah-3.jpg

Kegiatan ini menjadi pengingat, bahwa pertahanan dan keamanan negara tidak semata soal senjata atau strategi tempur. Ia juga soal hati yang peduli dan tangan yang mau memberi.

“Harapan kami, kegiatan seperti ini terus berlanjut. Bukan hanya untuk memperkuat sinergi, tapi juga membangun hubungan emosional yang kuat antara aparat dan masyarakat,” tambah Letkol Ketut.

Kapolres Lamongan pun mengisyaratkan bahwa akan ada lebih banyak kegiatan sosial ke depan yang melibatkan berbagai elemen aparat keamanan dan masyarakat sipil.

Di akhir kegiatan, suasana menjadi lebih hangat. Foto bersama diambil. Ucapan terima kasih disampaikan. Tapi yang paling penting, adalah pesan yang tertanam kuat: bahwa TNI dan Polri adalah penjaga negeri yang juga punya hati, yang siap memberi, bukan hanya berdiri. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow