SKARIGA Gemparkan Nasional, Sabet Emas pada Ajang LKS Tingkat Nasional 2025 Bidang RMS

Prestasi gemilang kembali dipersembahkan oleh SMK PGRI 3 Malang (SKARIGA) dalam ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Tingkat Nasional Tahun 2025.

Agustus 8, 2025 - 16:30
SKARIGA Gemparkan Nasional, Sabet Emas pada Ajang LKS Tingkat Nasional 2025 Bidang RMS

TIMESINDONESIA, MALANG – Prestasi gemilang kembali dipersembahkan oleh SMK PGRI 3 Malang (SKARIGA) dalam ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Tingkat Nasional Tahun 2025.

Mewakili Provinsi Jawa Timur, SKARIGA berhasil mengukir sejarah dengan membawa pulang dua medali prestisius: Juara 1 (Medali Emas) untuk bidang Robot Manufacturing System (RMS) dan Juara 2 (Medali Perak) untuk bidang Industrial Control.

Ajang bergengsi ini diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 28 Juli hingga 1 Agustus 2025, mempertemukan para siswa terbaik dari seluruh Indonesia dalam kompetisi keterampilan vokasi tingkat tinggi.

Kepala SMK PGRI 3 Malang, Moch. Lukman Hakim, S.T., M.M., menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas capaian luar biasa ini. “Prestasi ini bukan hanya kemenangan untuk SKARIGA, tetapi juga persembahan bagi Jawa Timur dan Indonesia. Anak-anak kami menunjukkan bahwa SMK juga bisa menjadi juara di kancah nasional, bahkan siap bersaing di level internasional,” ujarnya. 

Dalam cabang Robot Manufacturing System (RMS) yang dilaksanakan di BBGP Jawa Barat, pasangan siswa Nofaldi Candra dan Rafif Miftah, di bawah bimbingan Bambang Tamayana, S.T., tampil memukau juri dengan kecanggihan desain sistem otomasi dan pengendalian robotika.

Kemenangan ini mengantar mereka menyabet Medali Emas dan menempatkan SKARIGA sebagai pusat keunggulan teknologi robotika nasional.

Sementara itu, di bidang Industrial Control, yang digelar di SMKN 26 Jakarta, siswa Syahril Faisal dengan bimbingan Muhammad Muzakki, S.Pd. berhasil menunjukkan keahlian kendali sistem industri secara presisi dan efisien, hingga meraih Medali Perak yang tak kalah membanggakan.

Penutupan lomba yang berlangsung meriah di PPSDM Jawa Barat menjadi saksi dominasi Jawa Timur sebagai Juara Umum untuk ketiga kalinya berturut-turut, dengan perolehan total: 20 emas, 6 perak, dan 2 perunggu. 

Kontribusi dua medali dari SKARIGA turut memperkokoh posisi Jatim sebagai provinsi vokasi terdepan di Indonesia. Tak hanya prestise, para pemenang juga mendapat reward besar: Juara 1 memperoleh Rp 25 juta, dan Juara 2 menerima Rp 20 juta, ditambah bonus apresiasi langsung dari Gubernur Jawa Timur kepada peserta dan para pembimbing.

Lebih dari sekadar lomba, prestasi ini membuka pintu masa depan gemilang bagi siswa SKARIGA. Rafif Miftah, sang peraih emas, bahkan langsung kembali ke Bekasi usai lomba karena telah diterima bekerja di PT. DENSO INDONESIA melalui jalur seleksi Kosen Denso—program elite yang mempersiapkan siswa bukan untuk posisi produksi, melainkan sebagai calon pemimpin industri masa depan, melalui pelatihan intensif selama satu tahun. Sedangkan Syahril Faisal tengah menjalani proses seleksi di PT. DMIA Bekasi, perusahaan multinasional otomotif terkemuka.

Dengan kemenangan ini, SMK PGRI 3 Malang kembali menegaskan diri sebagai SMK Unggulan dengan kualitas pendidikan bertaraf nasional bahkan internasional. Tak hanya mendidik siswa menjadi terampil, SKARIGA terbukti mampu mengantar lulusan langsung diterima di industri bonafide, baik di dalam negeri maupun global.

"Dari Malang, SKARIGA menggetarkan panggung nasional — dan siap menembus pentas dunia," pungkasnya. 

Bambang Tamayana, S.T., pembimbing bidang Robot Manufacturing System (RMS) menambahkan, bahwa persiapan kami  cukup panjang karena adanya perubahan soal yang sebelumnya di kisi-kisi nasional yang sudah di-upload di PPTI berubah.

Sesuai dengan kompetensi yang didapatkan di kisi-kisi itu anak-anak kita udah siap 100% tapi ternyata seminggu sebelum kegiatan LKS itu dilaksanakan Ternyata banyak perubahan banyak. 

Juara-LKS.jpg

Awalnya kami latihan menggunakan sensor kamera  ternyata ditambahin jadi ada penambahan device satu tambahan sensor barcode.

"Mau enggak mau kan kami bergerak cepat menambahkan kompetensi anak-anak terkait penguasaan sensor barcode sangat pendek jadi kita hanya 4 hari," tegasnya.

Proses belajar anak-anak ini memang cukup bagus dari awal karena memang cukup selektif memilih perwakilan bidang  RMS. 

khususnya kami sangat selektif bahkan  menyiapkan beberapa kandidat sesuai dengan masukan dari beberapa bapak ibu berpengajar.

SMK PGRI 3 Kota Malang menginginkan calon wakil bidang lomba RMS mempunyai karakter saat mengikuti LKS.

"Kami di lomba-lomba sebelumnya  siswanya harus dibentuk karakter yang baik karena setiap siswa mempunyai karakter beragam, mungkin secara kompetisi bagus tapi ternyata kadang susah dikendalikan enggak terkontrol karena mungkin anak merasa mampu sehingga kami selektif betul termasuk soft skill kami perhatikan," ujarnya.

Nofaldi Candra, siswa SMK PGRI 3 Kota Malang mengaku, persiapannya dengan latihan secara maksimal  seperti wiring programming dan lain-lainnya.

Sebelum LKS saya berlatih sendiri karena ditinggal  kerja rekanya yang di trima di Denso  selama dua minggu. 

"Hampir seminggu 1 minggu  teman saya kembali Nah itu baru latihan simulasi keseluruhan," ungkapnya.

Waktu itu dirinya merasa pesimis karena tim lawan dari Jawa Tengah dan DKI sangat mendominasi,apalagi saat sesi pengumuman pemenang di juara ketiga DKI dan yang membikin grogi,tetapi saat pengumuman juara dua karena namanya mirip ternyata yang diumumkan dari Jawa Tengah.

"Saya bersyukur bisa membawa nama baik sekolah, Jawa Timur dan nama baik orang tua, banggalah bawa emas di event LKS Nasional," jelasnya. 

Harapannya kepada adik adik kelas SKARIGA yang akan melanjutkan tali estafet di bidang lomba RMS untuk selalu rajin dan fokus agar juara satu LKS Nasional bisa dipertahankan. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow