Spirit Koperasi Merah Putih Warisan Pemikiran Kakek Prabowo Subianto di Banyumas

Wamenkop Ferry Juliantono menjadi pembicara utama pada acara Relaunching Tribun Banyumas dan Talk Show Tribute to Margono Djojohadikusumo, Menyambut Koperasi Desa Merah Putih di Banyumas Raya dalam Membangun…

Juni 20, 2025 - 08:00
Spirit Koperasi Merah Putih Warisan Pemikiran Kakek Prabowo Subianto di Banyumas

TIMESINDONESIA, BANYUMASWakil Menteri Koperasi dan UKM RI, Ferry Juliantono menjadi pembicara utama pada acara Relaunching Tribun Banyumas dan Talk Show Tribute to Margono Djojohadikusumo, Menyambut Koperasi Desa Merah Putih di Banyumas Raya dalam Membangun Ekonomi Kerakyatan di Banyumas yang digelar di Auditorium Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Kamis sore (19/6/2025).

Dalam acara bertajuk Koperasi Desa Merah Putih dalam Membangun Ekonomi Kerakyatan di Banyumas itu, Wamenkop mengangkat arti penting Banyumas dalam sejarah ekonomi kerakyatan Indonesia. Sebab dari tanah ini, lahir sang Begawan ekonomi sekaligus kakek Presiden Prabowo, Raden Mas Margono Djojohadikusumo. 

Ferry-Juliantoro.jpg

Margono bukan hanya dikenal sebagai tokoh pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) yang menggantikan peran Bank Sentral Kolonial,Tahun 1946. Ia juga disebut pelopor koperasi karena keberpihakannya kepada ekonomi kerakyatan.

 “Margono Djojohadikusumo, pencetus sistem ekonomi Pancasila dan pelopor pembangunan desa berbasis koperasi,” ujar Ferry, Kamis (13/6/2024).

Menurut dia, pemikiran Margono tentang ekonomi pedesaan yang inklusif masih sangat relevan diterapkan saat ini. Konsep demokrasi ekonomi ala sang tokoh dituangkan dalam sistem koperasi, yang kini kembali digalakkan Prabowo lewat program Koperasi Merah Putih.

“Di desa, wadah paling tepat untuk menjalankan demokrasi ekonomi adalah koperasi. Itu yang dulu diperjuangkan Pak Margono, dan sekarang dilanjutkan oleh Presiden Prabowo Subianto,” ucapnya lagi.

Di sisi lain Ferry membawa kabar baik bahwa sampai hari ini sudah terbentuk 80 ribu koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Untuk mendukung keberhasilan program itu, pemerintah melibatkan 18 kementerian dan lembaga, serta menggandeng seluruh kepala daerah untuk mendorong koperasi sebagai motor penggerak ekonomi desa.

“80 ribu kopdes merah putih sudah terbentuk. Rencananya akan diumumkan resmi oleh Presiden Prabowo Subianto pada 12 Juli mendatang,” jelasnya.

Sementara itu, Guru Besar UMP Prof. Dr. Sugeng Priyadi mengapresiasi langkah Presiden Prabowo membentuk Koperasi Desa Merah Putih di seluruh desa di Indonesia.

Ia mengakui tantangan pendirian koperasi di era kini cukup berat karena perilaku ekonomi di desa saat ini cenderung kapitalistik.

“Koperasi dihidupkan di zaman Soeharto, setelah itu tak terdengar lagi,” katanya. Ia juga menilai bahwa ekonomi kapitalis telah mengakar di desa.

Praktik kapitalisasi tampak pula di sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi di desa. Mulai bibit, pupuk dan kebutuhan petani, semuanya dikapitalisasi oleh pemodal.

Kapitalisme juga melahirkan sikap individualistik yang membuat masyarakat susah diajak bekerjasama sebagaimana dalam koperasi. “Orang-orang kaya di desa sudah kapitalistik. Mereka sudah berada di zona nyaman,” katanya.

Tapi ia optimis, Koperasi Merah Putih menjadi harapan baru untuk terbentuknya tatanan ekonomi yang lebih berkeadilan.

Sugeng menjelaskan, koperasi hadir untuk mengubah perilaku ekonomi yang individualis dan kapitalis menjadi demokratis, serta mengedepankan kerja sama untuk mencapai kesejahteraan bersama.

Kemakmuran yang dicapai bukan hanya dinikmati segelintir orang, namun bersama. “Koperasi adalah kumpulan orang yang yang ingin mendapatkan kesejahteraan bersama,” katanya.

Untuk diketahui, acara ini terselenggara atas dukungan Kementerian Koperasi, Permodalan Nasional Madani (PNM), Bank Negara Indonesia(BNI), Hotel Luminor, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), SMK Negeri 3 Banyumas, dan PT KAI DAOP 5 Purwokerto. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow