Sudin Dorong Mahasiswa Jadi Generasi Cerdas dan Berjiwa Pancasila Serta Cinta Lingkungan

JAKARTA Anggota Komisi III DPR RI Sudin mengajak mahasiswa memperkuat pemahaman tentang Empat Pilar Kebangsaan sebagai dasar moral dan karakter bangsa. Hal ini disampaikan Sudin dalam kegiatan yang digelar di Politeknik Negeri Lampung (Polinela), Selasa (16/12/2025).

Kegiatan yang dihadiri ratusan mahasiswa, wakil direktur I Bidang Akademik, pembina BEM, serta Tenaga Ahli DPR RI Donald Harris Sihotang, forum membahas nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. 

Di depan para mahasiswa, dalam sambutannya, Sudin menegaskan pentingnya nilai kebangsaan sebagai fondasi persatuan dan kekokohan bangsa. 

“Empat pilar ini bukan hanya slogan, tapi pedoman hidup. Kalau nilai-nilainya benar-benar kita jalankan, bangsa kita akan tetap kokoh, bersatu, dan berdaulat,” ujar Sudin dalam keterangannya, Rabu (17/12/25)

Dalam konteks kekinian, Sudin juga memberikan pesan kepada mahasiswa agar nilai moral dan etika tidak hanya dihafal, tetapi diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di ranah digital. 

“Kita hidup di era digital yang serba cepat. Maka penting bagi mahasiswa untuk menjaga etika, adab, dan kebijaksanaan dalam bertutur, baik secara langsung maupun di media sosial,” terang legislator PDI Perjuangan ini. 

Kegiatan sosialisasi berlangsung interaktif dengan antusias mahasiswa yang aktif berdiskusi tentang penerapan nilai kebangsaan dalam kehidupan kampus dan masyarakat. Sebagai simbol kepedulian terhadap lingkungan, Sudin juga menyerahkan 150 bibit pohon alpukat kepada pihak kampus untuk ditanam sebagai bentuk cinta tanah air dan komitmen menjaga alam. 

“Menanam Pohon adalah bentuk cinta lingkungan, sama halnya dengan menanam nilai kebangsaan, keduanya adalah investasi untuk masa depan Indonesia,” tandas Ketua Komisi IV DPR 2019-2024 ini.

Menambahkan pernyataan Sudin, Tenaga Ahli DPR RI, Donald, menekankan peran mahasiswa dalam menggunakan media sosial dengan bijak dan tak mudah terprovokasi oleh isu negatif. 

“Mahasiswa harus bijak menggunakan media sosial. Jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu negatif dari luar yang bisa memecah persatuan. Saring sebelum sharing, dan gunakan media sosial sebagai sarana edukasi serta inspirasi,” ujar Donald.