Terima Dana Insentif, Guru Ngaji di Sidomukti Doakan Bupati Jember
Sebanyak 15.175 guru ngaji dari 23 kecamatan di Kabupaten Jember telah menerima dana insentif tahap pertama.

TIMESINDONESIA, JEMBER – Sebanyak 15.175 guru ngaji dari 23 kecamatan di Kabupaten Jember telah menerima dana insentif tahap pertama.
Sebanyak 8 kecamatan masih dalam proses verifikasi pencairan fana insentif pada tahap kedua.
Penyaluran bantuan insentif tersebut merupakan salah satu janji kampanye Bupati Jember Muhammad Fawait untuk meningkatkan kesejahteraan guru ngaji yang jumlahnya mencapai sekitar 22.000 orang.
Penyaluran dana insentif tahap pertama kepada 28 guru ngaji berlangsung di Desa Sidomukti, Kecamatan Mayang, Senin (29/9/2025).
Kepala Desa Sidomukti Sunardi Hadi mengatakan bahwa tercatat terdapat total 68 guru ngaji yang menerima bantuan tersebut di wilayahnya.
"Hari ini tahap pertama guru ngaji yang menerima insentif sebanyak 28 guru ngaji dari total 64 guru ngaji di Desa Sidomukti," kata Sunardi.
Sunardi menuturkan bahwa penyaluran bantuan tadinya akan digelar di Balai Desa Tegalwaru.
"Alhamdulillah kami sempat komunikasi dan koordinasi dengan bagian Kesra Kabupaten Jember, kami minta tolong untuk guru ngaji yang di Desa Sidomukti, cukup di kantor desa jadi tidak perlu ke balai desa sebelah," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, penyaluran bantuan selanjutnya akan dilakukan door to door oleh petugas.
"Untuk tahun mendatang direncanakan seperti itu (door to door)," ungkapnya.
"Mungkin untuk insentif ini tidak seberapa nilainya. Cuma ini dalam bentuk perhatian pemerintah kepada guru ngaji yang merupakan pendidik dasar," sambungnya.
Sementara itu, salah satu guru ngaji yang menerima dana insentif, Ansori (43) asal Dusun Krajan, Desa Sidomukti mengucapkan terima kasih terhadap Bupati Jember.
"Saya sangat terima kasih yang banyak ke gus bupati (Fawait) atas disalurkannya insentif guru ngaji di desa kami," ujar Haryono.
Pria yang sudah menjadi guru ngaji sejak tahun 2004 ini, juga mendoakan Bupati Jember karena menurutnya menghormati peran guru ngaji.
"Alhamdulillah tahun ini kami tak perlu jauh-jauh ke Bank Jatim di kota. Sehingga cukup di desa ngambilnya," imbuhnya. (*)
Apa Reaksi Anda?






