Terima Insentif, Guru Ngaji Ini Kuliahkan Anak
Senyum keceriaan terpancar indah dari salah satu penerima bantuan insentif guru ngaji tahap pertama.

TIMESINDONESIA, JEMBER –
Senyum keceriaan terpancar indah dari salah satu penerima bantuan insentif guru ngaji tahap pertama.
Penerima insentif guru ngaji tersebut yakni Sumarti asal Desa Balung Kulon, Kecamatan Balung.
Ada yang menarik dari sosok ibu dengan dua ini, dimana menceritakan kisah perjuangannya dalam mendidik agama bagi anak-anak di lingkungannya.
Ustadzah Sumarti yang kini berusia 52 tahun ini mengabdikan diri di TPA (Tempat Pembelajaran Alquran) Insan Kami di Dusun Krajan Lor, Desa Balung Kulon sejak tahun 2012.
Meskipun tidak ada bayaran yang dipungut untuk mengaji di TPA tersebut, hanya iuran seribu Rupiah setiap hari yang digunakan untuk operasional TPA dan kegiatan kegiatan lainnya.
"Saya setiap sore mengajar ngaji di TPA Insan Kami mas, santri kami hanya ditarik iuran seribu rupiah setiap mengaji. Dan itupun buat operasional TPA ketika ada kegiatan, lomba dan sebagainya," kata Ustadzah Sumarti.
"Setiap akhir tahun uang tersebut harus habis digunakan untuk berkegiatan dengan anak anak. Biasanya sih minta kayak rekreasi sekedar menyenangkan mereka, tapi tidak tahu ya mas rejeki itu selalu ada saja," imbuhnya.
Dirinya juga membantu mengajar di sebuah Madrasah Ibtidaiyah dengan gaji yang hanya beberapa ratus ribu perbulan.
Sedangkan suaminya bekerja di sebuah toko elektronik yang tak jauh dari rumahnya.
"Alhamdulillah mas, saya dapat tambahan 500 ribu Rupiah perbulan dari ngajar di MI Muhammadiyah. Suami saya kerja jaga toko elektronik di utara rumah. Alhamdulillah anak saya yang besar mampu kuliah di Unesa (Universitas Negeri Surabaya)," ulasnya.
Menerima insentif guru ngaji sebesar Rp1.500.000 merupakan hal yang tak pernah dia impikan selama ini. Bagi Marti, berjuang di jalan Allah bisa mendatangkan berkah bagi dirinya dan keluarganya.
"Saya alhamdulillah sekali, bisa mendapatkan insentif ini dari program Bupati Jember Gus Fawait. Beliau memberikan senyum banyak guru ngaji se-Kabupaten mas dan Uang insentif ini nantinya akan saya sisihkan untuk membayar kostan anak di Surabaya, dan sisanya untuk membiayai kebutuhan lainnya. Terima kasih Gus Fawait, perhatian jenengan membuat banyak harapan bagi guru ngaji," tambahnya dengan mata berkaca-kaca.
Sebanyak 75 guru ngaji di Desa Balung Kulon, tahap 1 ini menerima insentif yang cukup cepat dan mudah. Meski jumlahnya tidak seberapa bagi orang lain, namun banyak guru ngaji yang menggantungkan harapan dari insentif honorarium guru ngaji ini. (*)
Apa Reaksi Anda?






