Tim Abdimas UNIPMA Gelar Pelatihan Media Pembelajaran dengan Teknologi Branching Scenario bersama MGPK Magetan

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dilakukan oleh tim dosen UNIPMA Madiun (Universitas PGRI Madiun), bermitra dengan Musyawarah Guru Pendamping Khusus (MGPK) Kabupaten Magetan.

September 15, 2025 - 17:30
Tim Abdimas UNIPMA Gelar Pelatihan Media Pembelajaran dengan Teknologi Branching Scenario bersama MGPK Magetan

TIMESINDONESIA, MADIUN – Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dilakukan oleh tim dosen UNIPMA Madiun (Universitas PGRI Madiun), bermitra dengan Musyawarah Guru Pendamping Khusus (MGPK) Kabupaten Magetan. Pengabdian kepada Masayarakat oleh dosen UNIPMA Madiun ini, diketuai Dian Ratnaningtyas Afifah, M.Psi., psikolog dan beranggotakan Dr. Dahlia Novarianing Asri, M.Si., dan Andria, S.Kom., M.Kom., dari dana hibah Pengabdian kepada Masyarakat Skema Perberdayaan Berbasis Masyarakat dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Tahun 2025.

Kegiatan pengabdian ini berjudul “Tingkatkan Kemampuan Guru Pendamping Khusus Kabupaten Magetan melalui Penerapan Teknologi Branching Scenario  dalam Pelatihan Kecerdasan Emosional dan Perancangan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Resiliensi dalam Mengajar Siswa Berkebutuhan Khusus”.

Ketua Abdimas, Dian Ratnaningtyas Afifah, M.Psi., psikolog, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk tindak lanjut dari penelitian dan asesmen pada peserta didik berkebutuhan khusus yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

Terdapat dua aktivitas utama dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, yaitu guru mendapatkan pelatihan kecerdasan emosional dengan memanfaatkan teknologi Branching scenario yang telah dilaksanakan pada 8 Agustus 2025, dan guru dilatih untuk merancang media pembelajaran interaktif untuk siswa berkebutuhan khusus di kelas inklusi dengan teknologi branching scenario yang dilaksanakan pada 27 Agustus 2025 dan 10 September 2025.

pembuatan-media-pembelajaran.jpg

Kedua aktivitas ini bertujuan untuk meningkatkan resiliensi guru dalam menjalankan tugasnya sebagai guru pendamping khusus agar tetap termotivasi, optimis, dan memiliki efikasi diri dalam mengajar di kelas inklusi.

Menurut Dr. Dahlia Novarianing Asri, M.Si. salah seorang tim pengabdi yang telah melakukan penelitian selama 4 tahun berturut-turut bersama guru pendamping khusus  di sekolah dasar inklusi Kabupaten Magetan, guru pendamping khusus memerlukan tingkat resiliensi yang tinggi dalam mengajar, mengingat guru pendamping khusus setiap hari membimbing, mendampingi dan mengajarkan siswa siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus dengan berbagai jenis disabilitasnya dalam satu kelas dan waktu yang bersamaan. 

Dalam pelatihan ini, guru pendamping khusus dibimbing dan dilatih oleh Andria, S.Kom., M.Kom., yang sekaligus sebagai salah seorang tim pengabdi yang memiliki kepakaran di bidang teknologi digital. Guru pendamping khusus sebagai peserta pelatihan dibimbing mulai dari membuat akun pada platform yang telah disediakan, selanjutnya merancang dan menyusun media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi branching scenario.

Guru pendamping khusus (GPK) sebagai peserta workshop sangat antusias dalam mengikuti serangkaian aktivitas dalam kegiatan workshop tersebut. Peserta mempraktikkan langsung, dibimbing jika mengalami kesulitan dan diberikan masukan terhadap hasil kerja peserta. Hasil dari kegiatan workshop ini adalah setiap guru pendamping khusus membuat media pembelajaran dengan teknologi branching scenario untuk satu materi pada satu pelajaran. Selama kegiatan berlangsung, seluruh peserta terlihat antusias mengikuti pelatihan dan target luaran kegiatan ini dapat tercapai. Umpan balik dan saran terhadap keberlanjutan kegiatan ini diperoleh melalui kuesioner evaluasi pelaksanaan yang diberikan melalui link yang telah disediakan dan juga melalui testimoni peserta setelah kegiatan selesai dilaksanakan. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow