Tim Dosen FT UNJ Latih Warga Singasari Bogor Bikin Sampo Merang Ramah Lingkungan

Siapa sangka, limbah merang yang selama ini dianggap tak berguna, ternyata bisa diolah menjadi produk perawatan rambut bernilai tinggi. Hal ini dibuktikan oleh tim dosen dari Program Studi Kosmetik

Agustus 8, 2025 - 16:30
Tim Dosen FT UNJ Latih Warga Singasari Bogor Bikin Sampo Merang Ramah Lingkungan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Siapa sangka, limbah merang yang selama ini dianggap tak berguna, ternyata bisa diolah menjadi produk perawatan rambut bernilai tinggi. Hal ini dibuktikan oleh tim dosen dari Program Studi Kosmetik dan Perawatan Kecantikan, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (FT UNJ), yang menggelar pelatihan pembuatan sampo dari limbah merang bagi warga Desa Singasari, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dipimpin oleh dosen Titin Supiani, Nurina Ayuningtyas, dan Sri Irtawidjajanti, serta didampingi dua mahasiswa, Grace Paulina dan Fairaz Haya. Pelatihan menyasar ibu-ibu PKK dan remaja di desa tersebut yang antusias mengikuti setiap tahapan kegiatan secara aktif dan interaktif.

Desa Singasari dikenal sebagai sentra pertanian padi di wilayah utara Bogor. Saat musim panen tiba, batang padi kering atau merang menumpuk di sudut-sudut desa dan umumnya dibakar atau dibuang. Melalui kegiatan ini, warga diajak mengubah cara pandang terhadap limbah pertanian, dari sesuatu yang mengotori lingkungan menjadi sumber bahan alami untuk kosmetik tradisional, khususnya sampo penghitam rambut.

Dosen-FT-UNJ-jakarta.jpg

Para peserta tidak hanya menerima materi teori, tetapi juga terlibat langsung dalam praktik pembuatan sampo menggunakan panduan buku saku praktis yang telah disusun oleh tim dosen. Hasilnya, setiap peserta berhasil menghasilkan produk sampo rumahan yang tidak hanya aman digunakan, tetapi juga ramah lingkungan dan memiliki potensi ekonomi.

Hasil evaluasi menunjukkan tanggapan yang sangat positif dari peserta. Dari total 15 orang, sebanyak 13,3% menyatakan sangat puas, 73,3% puas, dan 13,3% cukup puas. Mayoritas peserta menyampaikan bahwa mereka mendapatkan pengetahuan baru dan terdorong untuk menjadikannya sebagai peluang usaha berbasis rumah tangga.

“Kami jadi tahu kalau limbah merang ternyata punya banyak manfaat. Sekarang kami bisa membuat sampo sendiri untuk keluarga, bahkan kalau mau bisa dijual,” ujar salah satu peserta dengan antusias dalam keterangan pers yang diterima TIMES Indonesia, Jumat (8/8/2025). 

Program ini menjadi langkah awal yang penting dalam mendorong pemanfaatan limbah pertanian secara kreatif dan berkelanjutan. Selain memberikan solusi terhadap permasalahan pencemaran lingkungan akibat pembakaran merang, pelatihan ini juga membuka potensi ekonomi baru di tingkat lokal, khususnya bagi perempuan dan generasi muda.

Dengan semangat pemberdayaan dan inovasi, dosen FT UNJ terus berkomitmen menjadikan ilmu pengetahuan terapan sebagai solusi nyata bagi masyarakat, serta mendukung terciptanya desa mandiri dan berdaya melalui pendekatan edukatif dan produktif. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow