Transformasi UMKM Lewat Digitalisasi, Strategi Anita Wulandari Angkat Potensi Luwu Timur
Anita Wulandari (27), perempuan cantik asal Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, menaruh perhatian besar pada pengembangan UMKM di daerahnya.

TIMESINDONESIA, LUWU – Anita Wulandari (27), perempuan cantik asal Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, menaruh perhatian besar pada pengembangan UMKM di daerahnya.
Anak pertama dari dua bersaudara itu menyelesaikan pendidikan S1 Akuntansi dan kini bekerja sebagai Marketing Executive di Primaya Hospital Inco Sorowako. Di luar aktivitasnya, Anita memiliki hobi menyanyi dan bermain gitar.
Ia meyakini digitalisasi menjadi kunci utama agar UMKM bisa bertahan. “Bayangkan kalau UMKM masih bertahan dengan cara lama, mereka akan tertinggal karena pasar dan konsumen sudah bergerak ke dunia digital,” kata Anita kepada TIMES Indonesia, Senin (8/9/2025).
Untuk itu menurut pandangannya, bahwa digitalisasi itu bukan hanya sekadar mengikuti tren, tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi usaha kecil agar bisa bersaing dan terus berkembang.
Potensi UMKM Luwu Timur
Di Sorowako, geliat UMKM semakin terlihat dengan hadirnya Galeri UMKM yang menampilkan beragam produk lokal. Salah satu yang populer adalah jus dengen, minuman segar khas dari buah yang hanya tumbuh di sekitar Danau Matano. “Kalau produk seperti jus dengen bisa dipasarkan digital, pasti akan lebih banyak dikenal orang,” ujarnya.
Momen Anita Wulandari bersama para pelaku UMKM. (FOTO: Anita for TIMES Indonesia)
Selain itu, Anita menyebut oleh-oleh khas Sorowako seperti keripik, kue kering, kopi lokal, hingga kerajinan tangan dan batik Luwu Timur sudah mulai dipromosikan lewat marketplace dan Instagram.
Namun, ia menilai masih banyak UMKM yang belum terjangkau digitalisasi, seperti pengrajin ikan asin, petani kakao, maupun warung kuliner tradisional. “Digitalisasi itu seperti jembatan, membuat produk lokal bisa keluar dari batas daerah tanpa kehilangan identitas aslinya,” tambahnya.
Tantangan dan Peluang
Kemudian menurut Anita, peluang digitalisasi UMKM sangat besar karena masyarakat semakin terbiasa berbelanja online. Namun, tantangannya tidak kecil. Masih ada sebagian pelaku UMKM yang belum terbiasa menggunakan teknologi digital, sehingga membutuhkan waktu untuk beradaptasi.
"Ada pula yang merasa proses belajar hal baru cukup menantang. Selain itu, tantangan lain yang sering muncul adalah keterbatasan modal, misalnya untuk pengembangan kemasan, kebutuhan branding, maupun promosi digital,” ungkapnya.
Meski begitu, pemilik akun media sosial Instagram @anitawlndrihnfi yakin dan sangat optimistis jika para pelaku usaha berani beradaptasi, maka hasilnya akan lebih besar dibanding bertahan dengan cara lama.
Jejak Prestasi dan Pengalaman
Anita dikenal aktif di dunia pageant dan kegiatan publik. Ia meraih berbagai prestasi, antara lain RU IV Puteri Indonesia Sulawesi Selatan 2025, Putri Pariwisata Indonesia Sulawesi Selatan 2025, dan penghargaan Best Video Tourism 2025.
Sebelumnya, dalam hal ini lebih lanjut ia masuk Top 5 Putri Pariwisata Sulsel 2021, dinobatkan sebagai Duta Anti Narkoba Sulsel 2021, serta Putri Pariwisata Luwu Timur 2021.
Selain itu, Anita pernah menjadi talent Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 untuk Desa Matano, tampil di kanal YouTube Kemenparekraf, dan menjadi juri di berbagai ajang, mulai dari Festival Lagu Daerah, Expo UMKM, hingga Duta Wisata Luwu Timur.
Ia juga kerap menjadi pembicara sekaligus juri di kegiatan berskala nasional seperti Duta Jelajah Nusantara. “Semua pengalaman ini mengajarkan saya arti representasi, bukan hanya soal penampilan, tapi juga tanggung jawab memperkenalkan potensi daerah,” ucap Anita.
Inspirasi untuk Generasi Muda
Sebagai figur publik, lebih jauh tentunya Anita berharap banyak kehadirannya bisa mendorong masyarakat luas khususnya generasi muda untuk lebih berani dalam berkontribusi.
“Mari kita gunakan energi, kreativitas, dan semangat yang kita miliki untuk membawa perubahan positif, baik bagi diri sendiri, masyarakat, maupun daerah. Dengan terus belajar, berinovasi, dan menjaga nilai-nilai budaya, kita bisa menjadi generasi yang tidak hanya mengikuti perkembangan zaman, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi kemajuan Indonesia,” tandasnya.(*)
Apa Reaksi Anda?






