UNISMA dan Yamaguchi University Lakukan Penelitian Biodiversitas Mikroba pada Lahan Marginal
Universitas Islam Malang (UNISMA) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat riset internasional melalui kolaborasi strategis dengan Yamaguchi University, Jepang.
MALANG Universitas Islam Malang (UNISMA) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat riset internasional melalui kolaborasi strategis dengan Yamaguchi University, Jepang. Kegiatan penelitian bertajuk “Diversity and Abundance of Microbes (Three Functional Bacteria and Total Fungi) After VP3-Biofertilizer Application and Rotational Planting” ini dilaksanakan di Environmental Microbiology and Biomolecular Laboratory, Yamaguchi University, sejak 13 Oktober hingga 10 November 2025.
Penelitian ini dipimpin oleh Prof. Novi Arfarita, dosen Agroteknologi Fakultas Pertanian UNISMA sekaligus alumni Yamaguchi University, bersama Prof. Tsuyoshi Imai, peneliti terkemuka dalam bidang mikrobiologi lingkungan. Program kolaboratif ini memperoleh pendanaan dan dukungan laboratorium dari Yamaguchi University serta HIMA Riset Kolaborasi LN UNISMA, sebagai bentuk sinergi riset internasional yang berkelanjutan.
Kegiatan riset ini berangkat dari rangkaian penelitian jangka panjang Prof. Novi selama kurang lebih lima tahun, yang meliputi proses screening, isolasi, identifikasi, karakterisasi, dan formulasi mikroorganisme fungsional. Penelitian tersebut berhasil menghasilkan prototipe Biofertilizer VRP3, yaitu pupuk hayati berbasis strain mikroba yang telah diuji pada lahan marginal berpasir melalui sistem rotasi tanam. Biofertilizer ini diharapkan mampu meningkatkan kesehatan tanah dan produktivitas pertanian pada wilayah-wilayah yang sebelumnya dianggap kurang optimal.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Salah satu fokus utama penelitian adalah menganalisis komposisi dan biodiversitas mikroorganisme tanah setelah aplikasi biofertilizer. Data ini diperlukan untuk memahami dampak ekologis VP3-Biofertilizer secara komprehensif, terutama terkait keberlanjutannya dalam sistem pertanian modern. Namun, pengamatan biodiversitas mikroba secara mendalam memerlukan waktu panjang serta biaya besar jika hanya mengandalkan metode konvensional seperti DGGS atau PCR.
Melalui kolaborasi ini, para peneliti dapat memanfaatkan teknologi New Generation Sequencing (NGS) yang jauh lebih efisien, akurat, dan informatif. Fasilitas laboratorium canggih di Yamaguchi University, termasuk peralatan molekuler dan ketersediaan eluen yang memadai, memungkinkan proses analisis dilakukan secara optimal. Dengan dukungan fasilitas tersebut, berbagai keterbatasan yang sebelumnya menjadi hambatan dapat teratasi sehingga penelitian berjalan sesuai rencana.
Selain memperkuat riset, kegiatan ini juga menjadi sarana transfer pengetahuan dan teknologi. Prof. Novi memiliki keahlian dalam bioremediasi dan mikroorganisme fungsional, sementara anggota tim peneliti UNISMA, Anita Qur’ania, SP., M.Ling., turut memberikan dukungan melalui bidang pertanian berkelanjutan. Kolaborasi lintas keahlian ini memperkaya perspektif ilmiah dan mendorong inovasi berbasis bukti.
Melalui penelitian ini, UNISMA tidak hanya menunjukkan eksistensinya sebagai perguruan tinggi berbasis riset, tetapi juga semakin memperluas jaringan kerja sama internasional. Kolaborasi ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan bagi pengembangan biofertilizer modern, pengelolaan lahan marginal, dan penguatan ketahanan pangan nasional. Selain itu, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa UNISMA terus mendorong riset berdampak yang mampu memberikan solusi bagi tantangan global di bidang pertanian dan lingkungan. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Apa Reaksi Anda?