Alternatif Menyelesaikan Problematika Hidup Umat Islam

Saat ini umat Islam masih sangat terbelakang dan lemah dalam segala bidang kehidupan sosial budaya. Dalam kondisi seperti ini

Oktober 14, 2025 - 12:30
Alternatif Menyelesaikan Problematika Hidup Umat Islam

Saat ini umat Islam masih sangat terbelakang dan lemah dalam segala bidang kehidupan sosial budaya. Dalam kondisi seperti ini, umat Islam harus bisa melakukan gerakan pemikiran yang dapat menghasilkan konsep pemikiran yang cemerlang dan operasional untuk mengantisipasi perkembangan dan kemajuan tersebut. Sehingga umat Islam tidak termarginalkan lagi dalam berbagai hal kehidupan.

Dalam posisi problematis ini, umat Islam hanya berpegang pada ajaran-ajaran hasil penafsiran ulama terdahulu yang merupakan warisan doktriner turun-temurun kemudian dianggapnya sebagai sebuah ajaran, berarti mereka mengalami kemandekan intelektual yang pada gilirannya akan menghadapi masa depan yang suram. Di sisi lain, mereka melakukan usaha pembaruan dan pemikiran kembali secara kritis dan rasional terhadap ajaran-ajaran Islam, akan dianggap umat yang meninggalkan atau tidak setia lagi terhadap ajaran Islam yang dianggapnya sudah matang dan sempurna. Melalui pendekatan yang objektif rasional, studi Islam diharapkan memberikan alternatif pemecahan masalah atau jalan keluar dari kondisi yang problematis tersebut.

Sebagai agama yang rahmatan lil 'alamin, Islam tentunya mempunyai konsep ajaran yang bersifat manusiawi dan universal, yang dapat menyelamatkan umat manusia dan alam semesta dari kehancurannya.

Akan tetapi, kondisi kehidupan sosial budaya dan peradaban umat Islam dalam keadaaan lemah dan tidak berdaya berhadapan dengan budaya dan peradaban manusia dan dunia modern. Di sinilah urgensinya studi Islam, yaitu untuk menggali ajaran-ajaran Islam yang asli dan murni, dan yang bersifat manusiawi. Dari situlah kemudian diajarkan dan ditransformasikan kepada generasi penerusnya yang bisa menawarkan alternatif sebagai solusi dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh umat manusia dalam dunia modern.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Studi-studi Islam akan sulit menjadi bagian dari solusi problematika di atas ketika dilakukan dengan menutup diri dari penggunaan berbagai perspektif dan metodologi yang luas dan beragam. Analisis yang tajam atas doktrin Islam dan masalah yang menggelayuti dunia muslim baru bisa dilakukan bila seseorang memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang Islam dan dunia muslim, Metodologi Studi Islam diharapkan mampu membantu seseorang mendapatkan hal di atas.

Problematika hidup yang dihadapi umat Islam saat ini mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari persoalan moral, sosial, ekonomi, hingga politik. Dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, umat Islam perlu merumuskan alternatif penyelesaian yang tidak hanya bersifat pragmatis, tetapi juga berlandaskan pada nilai-nilai keislaman yang autentik. Salah satu pendekatan utama adalah dengan memperkuat pemahaman terhadap ajaran Islam secara komprehensif, baik dalam aspek akidah, ibadah, maupun muamalah.

Pendidikan Islam yang berbasis pada Al-Qur'an dan Sunnah perlu ditingkatkan untuk membentuk karakter umat yang tangguh, berilmu, dan bermoral. Selain itu, penting juga membangun solidaritas sosial melalui institusi-institusi keumatan seperti masjid, lembaga zakat, dan organisasi kemasyarakatan yang mampu menjadi garda terdepan dalam membantu sesama dan menyuarakan keadilan sosial.

Di sisi lain, umat Islam perlu lebih aktif dalam ranah ekonomi dengan mengembangkan sistem ekonomi syariah yang berkeadilan dan inklusif, serta menghindari praktik-praktik ekonomi yang eksploitatif. Kesadaran politik umat juga harus dibangun agar mereka mampu berpartisipasi secara kritis dalam sistem pemerintahan, memperjuangkan kebijakan yang berpihak pada kebaikan umat, dan melawan ketidakadilan dengan cara yang damai dan konstitusional.

Dengan pendekatan holistik yang menggabungkan spiritualitas, intelektualitas, dan aktivisme sosial, umat Islam dapat keluar dari berbagai problema yang dihadapi dan menjadi agen perubahan bagi perbaikan umat dan bangsa secara menyeluruh.

Alternatif penyelesaian problematika hidup umat Islam tidak bisa dilepaskan dari pentingnya pembinaan keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga yang dibina dengan nilai-nilai Islam akan melahirkan generasi yang kuat secara spiritual, mental, dan sosial. Peran orang tua sebagai pendidik pertama dan utama harus dikuatkan agar anak-anak tumbuh dengan akhlak mulia, cinta ilmu, dan memiliki kesadaran sosial yang tinggi.

Di era digital yang sarat dengan informasi tak terfilter, umat Islam juga harus melek teknologi dan informasi agar tidak mudah terprovokasi atau terjebak dalam arus pemikiran yang menyimpang dari ajaran Islam. Literasi digital dan pemahaman kritis terhadap media sangat penting agar umat mampu menyaring informasi dan menjaga integritas diri serta komunitasnya.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Selanjutnya, kolaborasi antara ulama, cendekiawan, dan tokoh masyarakat juga menjadi kunci dalam merumuskan solusi-solusi nyata atas persoalan umat. Ulama berperan memberikan panduan spiritual dan etika, sementara para cendekiawan menghadirkan pendekatan ilmiah dan strategis dalam menjawab tantangan global. Tidak kalah penting, tokoh masyarakat dan pemimpin lokal dapat menjadi jembatan antara gagasan dan implementasi di lapangan. Jika ketiganya bersinergi, maka akan lahir gerakan pembaruan yang tidak hanya bersifat retoris, melainkan berdampak nyata bagi kehidupan umat.

Terakhir, perlu ditegaskan bahwa dalam Islam, setiap ujian dan problematika hidup merupakan bagian dari sunnatullah yang mengandung hikmah dan pelajaran. Oleh karena itu, umat Islam harus memandang setiap kesulitan dengan sikap optimis, penuh tawakal kepada Allah, namun tetap ikhtiar secara maksimal. Kesabaran, keikhlasan, dan doa menjadi senjata spiritual yang tak boleh ditinggalkan dalam menghadapi cobaan.

Dengan menggabungkan usaha lahiriah dan batiniah, serta membangun sistem kehidupan yang berlandaskan nilai-nilai Islam, umat akan mampu bangkit dari keterpurukan dan meraih kemuliaan sebagaimana yang pernah dicapai pada masa keemasan Islam. Ini bukan sekadar harapan, melainkan tujuan yang harus diperjuangkan bersama dengan semangat ukhuwah, keilmuan, dan kerja nyata. ***

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) Penulis: Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow