Benchmarking Study: KKM MTs Gresik Gali Strategi Unggulan di MTs Almaarif 01 Singosari
Kelompok Kerja Madrasah (KKM) MTs Kabupaten Gresik melaksanakan benchmarking study di MTs Al Maarif 01 Singosari, Kabupaten Malang, Sabtu (6/9/2025).

TIMESINDONESIA, MALANG – Kelompok Kerja Madrasah (KKM) MTs Kabupaten Gresik melaksanakan benchmarking study di MTs Al Maarif 01 Singosari, Kabupaten Malang, Sabtu (6/9/2025).
Sebelum menuju auditorium tempat acara berlangsung, rombongan diajak berkeliling komplek yayasan dengan kereta mini. Mereka diajak berkeliling mengunjungi semua unit komplek sekolah dan madrasah dibawah naungan Yayasan Pendidikan Almaarif Singosari, dengan dipandu tim Touring Guide.
Di Gedung KH. Mahmud Yunus, acara dimulai dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an dari Azkiya Nur Ramadhani, siswi yang sudah menorehkan prestasi di MTQ tingkat provinsi. Suasana hening, penuh khidmat. Lalu, berganti menjadi meriah ketika siswa-siswi dari program kelas khusus tampil, mulai dari kelas Agama & Tahfidz, Multilingual, seni dan olahraga.
Selain itu juga para tamu bisa mengunjungi stand kelas Sains Riset dan KKP, serta penampilan live drawing oleh empat siswa kelas seni. Dari sini, tamu seperti diajak menyaksikan “miniatur” wajah MTs Almaarif 01 Singosari yang kaya warna.
Sambutan demi sambutan pun terasa bukan sekadar formalitas. Perwakilan Kasi Pendma Gresik dengan tegas mengingatkan: jangan pulang dengan tangan kosong. “Ambil ilmu sebanyak mungkin dari sini,” pesannya.
Lalu, giliran Kepala Kemenag Kabupaten Malang, Drs. Sahid, M.M., Ia mengingatkan bahwa Yayasan Pendidikan Almaarif sudah lebih dari seabad menjaga bara pendidikan tetap menyala, baik di jalur Kemenag maupun Dinas Pendidikan. Konsep “Panca Prestasi” yang digagas seolah menjawab tantangan zaman: akhlak, agama, sains, bahasa, hingga seni semua harus tumbuh seimbang.
Ketua yayasan, KH. Anas Noor Salim, S.H., M.HI., hadir dengan kesederhanaannya. Pesannya sederhana tapi dalam: pintu Almaarif selalu terbuka untuk berbagi. Karena pendidikan menurutnya adalah milik bersama.
Kepala MTs Almaarif 01 Singosari, Dwi Retno Palupi, M.Pd., menyampaikan bahwa program kurikulum berbasis Program Kelas Khusus bukan sekadar inovasi, tapi “mesin” yang membentuk mental kompetitif siswa tanpa kehilangan ruang berekspresi.
Puncak acara adalah pemaparan Prof. Dr. H. Maskuri Bakri, M.Si., yang menyuguhkan ide besar: Sustainable Manajemen Madrasah di Era Destruktif. Ia mengingatkan, politik pendidikan harus punya arah yang jelas—bukan sekadar menghasilkan lulusan, tapi menyiapkan generasi emas dengan outcome nyata.
Menjelang siang, doa bersama menutup rangkaian acara. Namun perjalanan para tamu belum selesai. Mereka kembali turun ke lapangan, mendalami langsung bagaimana MTs Almaarif 01 Singosari mengelola program, branding, hingga strategi penguatan mutu.
Hari itu, bukan sekadar studi tiru. Lebih dari itu, ada semangat saling menginspirasi. Karena pada akhirnya, pendidikan selalu tentang berbagi: pengalaman, strategi, dan yang paling penting, harapan untuk masa depan anak-anak bangsa. (*)
Apa Reaksi Anda?






