Cetak Kader Falak Modern, Mahasiswa FAI UNISMA Gelar RAK dengan Praktik Hisab Kiblat Digital
Matahari masih condong ke barat ketika puluhan siswa MA Al-Maarif Singosari Kabuoaten Malang berbaris rapi di halaman madrasah.

TIMESINDONESIA, MALANG – Matahari masih condong ke barat ketika puluhan siswa MA Al-Maarif Singosari Kabuoaten Malang berbaris rapi di halaman madrasah. Di tangan mereka, gawai sudah siap digunakan. Tak seperti biasanya, kali ini mereka bukan bersiap untuk membuka media sosial atau mengerjakan tugas daring, melainkan belajar menatap arah kiblat dengan cara baru: melalui aplikasi digital berbasis ilmu falak.
Suasana berbeda itu hadir berkat kegiatan Rancangan Aksi Kolaborasi (RAK) PPLK yang digelar oleh Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (Unisma) pada Kamis, 25 September 2025. Dengan mengusung tema “Pelatihan Ilmu Falak: Menghitung Hisab Arah Kiblat” acara ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan wajah baru ilmu falak yang tidak lagi terbatas pada hitungan manual, tetapi juga mampu beradaptasi dengan teknologi modern.
Tradisi Ilmu Kuno, Nafas Teknologi Baru
Materi utama pelatihan dibawakan oleh Firman Efendi, kader muda ilmu falak Unisma. Dengan penuh semangat, ia menjelaskan bahwa falak bukan sekadar ilmu hitung-menghitung, melainkan kearifan Islam yang telah diwariskan berabad-abad. “Ilmu falak adalah fondasi bagi umat Islam untuk memastikan arah ibadahnya lurus menuju Ka’bah. Dulu kita mengandalkan perhitungan manual dan alat konvensional, sekarang kita bisa memadukannya dengan aplikasi digital agar lebih cepat dan akurat,” tutur Firman.
Tidak berhenti pada teori, Firman mengajak peserta praktik langsung di lapangan. Suasana yang awalnya hening berubah riuh ketika siswa mencoba mengarahkan gawainya ke arah barat, menyamakan garis digital dengan hasil pengukuran manual. Tawa, kekaguman, sekaligus rasa ingin tahu berpadu dalam satu momen. “Ternyata menghitung arah kiblat tidak sesulit yang saya bayangkan, apalagi dengan aplikasi ini,” ungkap salah satu peserta, sambil menunjukkan layar gawainya yang menampilkan garis kompas digital.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Menjawab Tantangan Zaman
Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, tetapi juga jawaban atas kebutuhan masyarakat modern. Di era ketika hampir setiap orang menggenggam ponsel pintar, keilmuan Islam dituntut untuk hadir dalam format yang mudah dijangkau. “Kami ingin mencetak kader falak modern, yaitu generasi yang menguasai tradisi keilmuan sekaligus mampu menerjemahkannya dalam konteks zaman. Mereka nantinya bisa menjadi konsultan arah kiblat, pengajar, atau bahkan pengembang aplikasi berbasis falak,” ujar kepala Madrasah Aliyah Al Maarif Singosari yang turut hadir mendampingi.
Tak hanya berhenti di ruang kelas, rancangan aksi kolaborasi ini dirancang berkelanjutan. Mahasiswa PPLK FAI Unisma bersama pihak madrasah berencana memperkuat program dengan modul praktikum falak, pelatihan rukyat hilal, hingga kompetisi hisab digital bagi siswa. “Kolaborasi ini bukan acara sekali lewat, tapi awal dari gerakan bersama untuk menyiapkan generasi berdaya saing di bidang falak,” tambahnya.
Melahirkan Ahli Falak di Tengah Masyarakat
Di tengah derasnya arus digitalisasi, ilmu falak sering kali dianggap kuno dan hanya relevan di pesantren. Padahal, kebutuhan masyarakat terhadap ahli falak justru semakin nyata, mulai dari penentuan arah kiblat masjid, penjadwalan waktu salat, hingga penetapan awal Ramadan dan Idul Fitri.
Dengan pelatihan seperti ini, Mahasiswa PLLK FAI Unisma ingin membuktikan bahwa ilmu falak tidak pernah kehilangan relevansinya. Justru melalui kaderisasi generasi muda, falak hadir sebagai ilmu yang dekat, mudah, dan menyatu dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan di Singosari ini pun menjadi bukti nyata bagaimana kampus, sekolah, dan teknologi bisa berpadu untuk melahirkan kader falak modern yang siap berkontribusi di masyarakat. “Falak bukan sekadar perhitungan, tetapi jembatan spiritual yang menghubungkan manusia dengan Tuhannya melalui arah kiblat. Dan itu, hari ini, bisa kita pelajari lewat gawai di tangan,” tutup Firman dengan senyum bangga. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Apa Reaksi Anda?






