Dapat Pelayanan Prima, Jamaah Umrah BMT Mandiri Sejahtera Ceritakan Pengalaman Berkesan
Program umrah yang dijalankan KSPPS BMT Mandiri Sejahtera Jawa Timur mendapat apresiasi dari para jamaah. Salah satunya datang dari Fathur seorang guru madrasah aliyah yang baru saja menunaikan ibadah
GRESIK Program umrah yang dijalankan KSPPS BMT Mandiri Sejahtera Jawa Timur mendapat apresiasi dari para jamaah. Salah satunya datang dari Fathur seorang guru madrasah aliyah yang baru saja menunaikan ibadah umrah bersama sang istri.
Fathur sendiri tercatat bersama 116 jamaah lainya telah menjalani ibadah umrah ke tanah suci dengan paket 12 hari periode 29 November hingga 10 Desember 2025.
Dia mengaku ikut menjadi anggota BMT Mandiri sesaat sebelum mendaftar umrah. Ia mengatakan keinginannya sudah terpendam sejak 2019, namun baru bisa terwujud.
“Alhamdulillah saya merasa sangat senang, saat berangkat semuanya bagus. Pelayanannya benar-benar baik dan memuaskan,” ujarnya, Sabtu (13/12/2025).
Menurut Fathur, pelayanan BMT Mandiri sangat membantu jamaah, terutama yang berasal dari ekonomi menengah ke bawah.
Bahkan, koperasi yang berkantor pusat di Desa Karangcangkring Kecamatan Dukun ini menawarkan program menyimpan maupun dana pembiayaan untuk umrah.
Seluruh proses keberangkatan, kata dia ditangani dengan profesional mulai pendaftaran, pengurusan paspor, vaksin, hingga berbagai kebutuhan administrasi lainnya.
“Semua proses dilayani langsung. Kita tinggal mengikuti saja. Alhamdulillah tidak ada kendala dan komunikasinya sangat efektif,” tambahnya.
Sementara itu, General Manager BMT Mandiri Sejahtera Jawa Timur, H. Ayubi Chozin menegaskan bahwa pihaknya terus berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi seluruh anggota, termasuk jamaah umrah.
Dia juga menyampaikan bahwa BMT Mandiri tengah menyiapkan program Umrah Akbar yang akan digelar pada 7 Februari 2026, dengan biaya Rp27 juta untuk paket perjalanan selama 12 hari.
“Biaya Rp27 juta itu sudah mencakup visa, umroh empat kali, tiket pesawat, akomodasi, perlengkapan, air zam-zam, ziarah, mutawif berpengalaman, airport tax, serta makan tiga kali sehari,” jelas Ayubi.
Ayubi menegaskan bahwa program umrah di BMT tidak sekadar perjalanan ibadah, tetapi juga mengandung nilai sosial. Keuntungan bersih dari penyelenggaraan umrah dialokasikan untuk berbagai program yakni 5 persen untuk ZIS, 20 persen untuk wakaf, 50 persen untuk para pejuang agama seperti guru TPQ, kiai, marbot, dan muadzin masjid serta karyawan, kemudian sisa 25 persen untuk biaya operasional.
“Dengan konsep ini, jamaah tidak hanya beribadah, tetapi sekaligus berkontribusi untuk kemaslahatan umat. Bahkan sejauh ini, kami telah menghadiahkan keberangkatan umrah kepada 70 penerima manfaat, mulai dari karyawan, guru TPQ, marbot, muadzin, hingga pengasuh dan asatidz pondok pesantren," tutupnya. (*)
Apa Reaksi Anda?