Dokter Muda Fakultas Kedokteran UNISMA Gelar Bakti Sosial di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Blitar
Mahasiswa profesi kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (FK UNISMA) melaksanakan kegiatan sosial di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha (UPT-PSTW) di Kota Blitar

Mahasiswa profesi kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (FK UNISMA) melaksanakan kegiatan sosial di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha (UPT-PSTW) di Kota Blitar pada Minggu (19/10/2025).
Kegiatan tersebut mengusung tema “Menua Tanpa Melupa: Hidup Bermakna di Usia Senja” dan mencakup senam lansia, penyuluhan kesehatan, permainan edukatif, serta pemeriksaan tanda-tanda vital dan skrining demensia.
Kesadaran masyarakat terhadap demensia di Indonesia masih tergolong rendah. Penelitian Awareness, Attitudes, and Beliefs of Dementia in Indonesia (2024) yang diterbitkan dalam Alzheimer’s & Dementia: Diagnosis, Assessment & Disease Monitoring mencatat bahwa lebih dari 86% responden dewasa belum pernah mendengar istilah “demensia” atau “Alzheimer’s disease”.
Studi ini menyoroti bahwa banyak masyarakat menganggap penurunan daya ingat pada usia lanjut sebagai hal wajar akibat proses penuaan, bukan sebagai tanda awal penyakit. Kurangnya kesadaran serta minimnya program edukasi komunitas menjadikan kegiatan berbasis masyarakat seperti penyuluhan dan skrining demensia di UPT-PSTW memiliki nilai strategis dalam mendeteksi dini dan meningkatkan pemahaman publik mengenai demensia.
Rangkaian acara diawali dengan kegiatan senam lansia yang diikuti oleh hampir seluruh penghuni panti dan panitia. Kegiatan ini dipandu oleh tim panitia dan berlangsung selama sekitar 30 menit di halaman utama UPT-PSTW. Senam dilakukan dengan gerakan ringan yang disesuaikan dengan kemampuan fisik peserta.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Setelah senam, acara dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan UPT-PSTW dan ketua pelaksana. Dalam sambutannya, pihak panti menyampaikan apresiasi atas inisiatif dokter muda FK UNISMA dalam memberikan layanan kesehatan dan edukasi kepada para lansia yang menjadi penghuni panti.
Setelah senam, kegiatan dilanjutkan dengan penyuluhan kesehatan mengenai demensia. Materi penyuluhan mencakup pengenalan demensia, faktor risiko, gejala awal penurunan fungsi kognitif, serta langkah pencegahan melalui pola hidup sehat, aktivitas mental, dan nutrisi seimbang. Selain itu, disampaikan pula cara mencegah cedera akibat jatuh dengan memperhatikan keamanan lingkungan dan memiliki support system yang baik.
Sesi penyuluhan berlangsung selama 40 menit dan dilanjutkan dengan tanya jawab. Para lansia terlihat antusias bertanya mengenai keluhan yang mereka alami serta kaitannya dengan demensia. Tim panitia juga memberikan lembar informasi edukatif agar mereka dapat mengingat kembali materi yang telah disampaikan.
Untuk menciptakan suasana interaktif, panitia mengadakan permainan sederhana, yaitu Dimensia Ball. Permainan Dimensia Ball melatih daya ingat dengan mengenali urutan warna bola yang ditampilkan. Kegiatan berlangsung meriah dan diikuti oleh para lansia dengan semangat tinggi dan gembira. Tidak hanya itu, panitia melanjutkan permainan dengan menyanyi dan menari bersama.
Setelah sesi permainan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan gratis bagi seluruh penghuni panti. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pengukuran tanda-tanda vital seperti tekanan darah, suhu tubuh, frekuensi nadi, laju pernapasan, dan saturasi oksigen, serta pemeriksaan fisik head to toe dan deteksi demensia menggunakan instrumen Montreal Cognitive Assessment (MoCA). Setiap peserta diperiksa secara individual. Pemeriksaan tidak hanya dilakukan pada lansia yang berada di aula, namun juga dilakukan pada lansia yang berada di bangsal.
Kegiatan ditutup dengan foto bersama lansia UPT-PSTW dan dokter muda FK UNISMA di aula panti. Bakti sosial bertema “Menua Tanpa Melupa: Hidup Bermakna di Usia Senja” ini dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya kelompok lanjut usia, terhadap pentingnya pencegahan dan deteksi dini gangguan kognitif. Melalui kombinasi edukasi kesehatan dan pemeriksaan langsung, kegiatan ini membantu peserta mengenali gejala awal demensia serta memahami langkah sederhana menjaga fungsi otak di usia lanjut. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Pewarta: Shabrina Adzhani, S.Ked
Apa Reaksi Anda?






