Dosen-Mahasiswa Akafarma Sunan Giri Ponorogo Ajari PKK Sambilawang, Bungkal Produksi Sabun Lerak
Mahasiswa Akafarma Sunan Giri Ponorogo menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan. Salah satunya, dengan menggelar penyuluhan dan pelatihan inovasi pembuatan sabun herbal dari buah lerak (Sapindus

Mahasiswa Akafarma Sunan Giri Ponorogo menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan. Salah satunya, dengan menggelar penyuluhan dan pelatihan inovasi pembuatan sabun herbal dari buah lerak (Sapindus Rarak) pada Jumat, 10 Oktober 2025.
Acara yang berlangsung di Desa Sambilawang, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, ini bertujuan sebagai solusi alternatif pembersih rumah tangga yang ramah lingkungan.
Pelatihan ini disambut antusias oleh puluhan anggota PKK setempat. Mereka kini memiliki bekal keterampilan baru untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Akafarma Sunan Giri Ponorogo, apt. Susilowati Andari, M.Kes, menjelaskan, inisiatif ini didasari kekhawatiran atas dampak buruk penggunaan deterjen.
"Limbah deterjen kimia, terutama kandungan fosfat dan surfaktan seperti Sodium Lauryl Sulfate (SLS), sering dibuang langsung ke saluran air. Zat-zat ini dapat memicu eutrofikasi, pertumbuhan alga berlebihan yang menguras oksigen, menyebabkan kematian ikan dan merusak ekosistem perairan," ujar Susi.
"Selain itu, bahan kimia ini juga dapat mencemari air tanah dan mengurangi kesuburan tanah, yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang bagi masyarakat," tambah dosen Akafarma Sunan Giri Ponorogo ini.
Buah lerak, yang secara tradisional dikenal sebagai pencuci kain batik, hadir sebagai solusi alami san efektif. Buah ini mengandung saponin tinggi, senyawa alami yang berfungsi sebagai surfaktan dan menghasilkan busa layaknya sabun. Keunggulan utama lerak adalah sifatnya yang mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga limbahnya tidak meninggalkan residu berbahaya.
Transformasi dari Kebun Menjadi Sabun Serbaguna
Dalam sesi pelatihan, anggota PKK Sambilawang dibimbing dosen dan mahasiswa Akafarma Sunan Giri Ponorogo melalui tahapan praktik yang detail, mengubah buah lerak mentah menjadi produk pembersih serbaguna.
Proses inovatif yang diajarkan meliputi ekstraksi saponin yakni buah lerak direbus atau direndam hingga melunak, kemudian diremas-remas untuk mengeluarkan cairan saponinnya.
Selanjutnya, formulasi herbal, yakni cairan lerak diolah menjadi sabun cair herbal serta sabun padat transparan yang bisa digunakan untuk mencuci piring, pembersih kaca, mengepel lantai, mencuci pakaian, bahkan sebagai sampo dan sabun mandi alami yang lembut di kulit.
Kemudian, pengayaan manfaat, meningkatkan daya guna dan aroma, para peserta diajarkan cara menambahkan bahan alami lain, seperti minyak esensial atau bahan alam yang mudah didapat di sekitar rumah, berfungsi ganda sebagai pewangi alami dan memiliki potensi antibakteri dan anti-inflamasi.
Salah seorang peserta, Murtini, Ketua Kelompok PKK Sambilawang mengapresiasi pelatihan tersebut. "Selama ini kami tahu lerak hanya untuk mencuci batik. Ternyata bisa diolah menjadi sabun mandi dan cuci piring yang aman untuk kulit dan lingkungan. Kami diajari cara membuatnya agar lebih awet dan wangi. Ini bukan hanya tentang bersih, tapi juga tentang kesehatan dan kelestarian desa kami, Kami mengucapkan terimakasih sudah menambah wawasan bagi ibu-ibu PKK dan semoga sukses selanjutnya," papar Murtini.
Gerakan Ekonomi Hijau untuk Pemberdayaan Masyarakat
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek konservasi lingkungan, tetapi juga membuka peluang kewirausahaan sosial bagi anggota PKK Desa Sambilawang. Pihak Akafarma Sunan Giri Ponorogo berharap inovasi sabun lerak ini dapat berkembang menjadi unit usaha mandiri desa.
"Potensi ekonomi sabun lerak sangat besar. Produk alami dan ramah lingkungan kini dicari oleh pasar yang semakin sadar akan isu keberlanjutan. Kami akan terus mendampingi ibu-ibu PKK Sambilawang, mulai dari standardisasi produk, pengemasan, hingga pemasaran. Harapannya, inovasi ini bisa menjadi pendorong ekonomi hijau di desa ini," tambah dosen pendamping, apt. Susilowati Andari, M.Kes.
Aksi nyata Akafarma Sunan Giri Ponorogo ini menjadi pesan bagi masyarakat luas tentang pentingnya beralih ke produk yang ramah lingkungan demi masa depan air dan tanah yang lebih bersih. (*)
Apa Reaksi Anda?






