DPRD Jatim Soroti Pentingnya Digitalisasi untuk Dongkrak Promosi Wisata Desa

Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur, Dedi Irwansyah, menegaskan bahwa digitalisasi harus menjadi strategi utama untuk mengangkat potensi wisata desa di Jawa Timur.

November 22, 2025 - 10:00
DPRD Jatim Soroti Pentingnya Digitalisasi untuk Dongkrak Promosi Wisata Desa

SIDOARJO Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur, Dedi Irwansyah, menegaskan bahwa digitalisasi harus menjadi strategi utama untuk mengangkat potensi wisata desa di Jawa Timur. Hal itu ia sampaikan dalam forum “Pelestarian Wisata Lokal Melalui Transformasi Digitalisasi” yang digelar bersama Diskominfo Jawa Timur, pegiat wisata desa, influencer, serta media.

Dedi menyebut Jawa Timur memiliki kekayaan cerita, budaya, dan nilai lokal yang besar, namun belum tersampaikan secara optimal. Karena itu, ia mendorong para pelaku wisata untuk lebih berani menampilkan potensi daerah melalui platform digital.

“Kita punya banyak potensi—kisah, budaya, dan kultur lokal yang sangat kaya. Hari ini semua itu harus diviralkan, bukan hanya dilihat publik, tetapi mengajak mereka terlibat, membangun, dan berinvestasi,” kata Dedi, Jumat (21/11/2025).

Politisi muda Partai Demokrat itu menyebut ekonomi kreatif telah menjadi “mesin ekonomi baru” yang harus disambut pelaku wisata desa. Ia mencontohkan sejumlah desa, termasuk Desa Wisata Punden Mbah Retjo, yang dinilai mulai berdaya dan berpotensi menjadi spot wisata baru di Jawa Timur.

“Desa harus mengeksplor potensi masing-masing. Banyak destinasi bisa naik kelas jika ditampilkan dengan cara yang tepat. Kalau hanya mengandalkan fiskal desa, kita akan tertinggal,” ujarnya.

Peran Strategis Diskominfo

Dedi juga menyoroti peran penting Diskominfo dalam memperluas eksposur wisata desa melalui digitalisasi.

“Diskominfo punya peran vital. Meski fokus pada digitalisasi, mereka menjadi jembatan agar destinasi di Sidoarjo dan Jawa Timur bisa dilihat lebih luas, bahkan dari luar daerah,” tuturnya.

Ia turut menyinggung minimnya ikon oleh-oleh khas Sidoarjo yang dapat menjadi daya tarik wisatawan. Menurutnya, Sidoarjo yang dulu dikenal sebagai “kota UMKM” perlu kembali merumuskan identitas produk unggulannya.

“Wisata itu tidak cukup hanya destinasi. Wisatawan harus punya sesuatu untuk dibawa pulang. Dulu kita punya tas Tanggulangin, petis, dan produk khas lainnya. Sekarang apa yang kita suguhkan?” tegasnya.

Forum tersebut juga menghadirkan perspektif media. Rudi Mulya, GM TIMES Indonesia Biro Surabaya Raya yang menjadi narasumber dalam acara itu, memberikan apresiasi atas inisiatif Kominfo Jatim dan Komisi A DPRD Jatim.

“Kami mengapresiasi Kominfo Jawa Timur dan Ketua Komisi A DPRD Jatim yang telah menginisiasi kegiatan ini bersama para pegiat wisata di Sidoarjo. Kolaborasi seperti ini membuka ruang diskusi sekaligus mendorong promosi wisata lokal secara lebih masif dan profesional,” ujar Rudi.

Ia menambahkan bahwa media dapat memperkuat narasi wisata daerah, terutama di era digital ketika konten menjadi kunci untuk menarik perhatian publik.

Dorong Kolaborasi Berkelanjutan

Melalui forum ini, para narasumber membahas strategi promosi wisata era baru, mulai dari optimalisasi media sosial, peningkatan engagement publik, hingga peluang investasi ekonomi kreatif. 

"Saya Berharap kegiatan tersebut mendorong kolaborasi yang lebih solid antara pemerintah daerah, komunitas kreatif, dan masyarakat desa dalam membangun ekosistem wisata yang modern, inklusif, dan berkelanjutan," pungkasnya. (*) 

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow