DWP UB Perkuat Lingkungan Kampus yang Inklusif dan Aman
Dharma Wanita Persatuan Universitas Brawijaya (DWP UB) menggelar Zona Aktivitas DWP Sahabat Kampus UB pada Selasa (9/12/2025) di Auditorium Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) UB.
MALANG Dharma Wanita Persatuan Universitas Brawijaya (DWP UB) menggelar Zona Aktivitas DWP Sahabat Kampus UB pada Selasa (9/12/2025) di Auditorium Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) UB. Kegiatan ini memasuki tahun kedua pelaksanaannya dan semakin diperkaya dengan berbagai program kreatif. Mulai pendampingan, edukasi, serta pemilihan Duta Sahabat Kampus untuk pertama kalinya.
Ketua DWP UB, Rani Mariana Ulfah Widodo, dalam sambutannya menegaskan bahwa program Sahabat Kampus dibentuk untuk memperkuat ekosistem universitas yang lebih inklusif, aman, dan empatik bagi mahasiswa.
“Kami memperkuat komitmen dalam menciptakan lingkungan kampus yang lebih inklusif, aman, empatik, dan berkarakter,” ujarnya.
Rani menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengurus, terutama Bidang Sosial Budaya yang dipimpin Ibu Imam Santoso, serta panitia yang telah bekerja keras menyukseskan kegiatan. Ia juga mengungkapkan bahwa pemilihan Duta Sahabat Kampus diadakan sebagai bentuk adaptasi terhadap kebutuhan mahasiswa yang lebih nyaman berbagi cerita dengan teman sebaya.
“Mahasiswa lebih suka curhat dengan teman sebaya ketimbang kepada ibu-ibunya. Dengan adanya Duta Sahabat Kampus, saya yakin kiprah DWP Sahabat Kampus semakin kuat, semakin meluas untuk menghadirkan kampus yang bersahabat, nyaman, dan menyediakan ruang aman bagi mahasiswa,” katanya.
Selain pemilihan duta, acara ini juga menghadirkan program kreatif yang melibatkan berbagai unit pelayanan mahasiswa di fakultas dan para narasumber, termasuk Lusi Desyana Rahma Devita, yang memberikan wawasan terkait kesehatan mental dan isu kampus lainnya.
Dalam pesannya kepada para Duta Sahabat Kampus, Rani menekankan pentingnya peran mereka sebagai representasi harapan mahasiswa.
“Jadilah wajah harapan dan keberanian. Kalian bukan hanya simbol, tetapi tempat aman bagi mereka yang sedang berjuang. Teruslah membangun jembatan, bukan tembok; menghadirkan empati, bukan penghakiman; memperjuangkan keamanan, bukan pembiaran,” tegasnya.
Melalui Zona Aktivitas DWP Sahabat Kampus UB 2025, DWP UB berharap dapat membangun sinergi yang lebih solid antara DWP Sahabat Kampus, mahasiswa, dan seluruh elemen universitas. Program ini diharapkan menjadi kontribusi nyata dalam menjaga kesehatan mental, memperkuat keamanan psikologis, serta menciptakan ruang belajar yang nyaman dan bebas dari kekerasan.
“Semoga kegiatan ini menjadi kontribusi nyata DWP UB dalam menjaga keamanan, kenyamanan, dan kesehatan mental civitas akademika,” kata Rani.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. Setiawan Noerdajasakti yang hadir dalam acara tersebut turut menyoroti pentingnya kegiatan ini sebagai upaya kolektif dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman dari kekerasan seksual, perundungan, dan tekanan mental lainnya.
Menurutnya, masalah kesehatan mental yang dialami mahasiswa dapat dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari masalah akademik, ekonomi, keluarga, hingga relasi pertemanan dan percintaan. Karena itu, penanganannya tidak bisa hanya mengandalkan satu lembaga saja.
“Ini masalah serius dan perlu ditangani bersama. Di UB kita sudah berupaya bareng-bareng. Ada ULTKSP, Satgas PPKS, Subdit Pencegahan Kekerasan Seksual, sampai peran BEM dan Sahabat Kampus Dharma Wanita," kata dia.
"Semuanya menunjukkan bahwa kita bergandengan tangan mengatasi perundungan dan kekerasan seksual,” pungkas Sakti. (*)
Apa Reaksi Anda?