HIPPI Punya Misi Wujudkan Cita-Cita Bung Hatta: Terciptanya Kemandirian Ekonomi Rakyat
Pada edisi khusus Hari Proklamasi 17 Agustus ini, saya menjadi teringat dengan ide-ide brilian dari salah satu founding father negeri ini

TIMESINDONESIA, MALANG – Pada edisi khusus Hari Proklamasi 17 Agustus ini, saya menjadi teringat dengan ide-ide brilian dari salah satu founding father negeri ini: Bung Hatta membangun ekonomi bangsa. Cita-cita Bung Hatta yang belum sepenuhnya terwujud sampai saat ini adalah terciptanya kemandirian ekonomi dengan mengutamakan peningkatan daya beli rakyat dan menghidupkan tenaga produktif rakyat. Penegasan ini disampaikan resmi Bung Hatta dalam pidato resmi Wakil Presiden pada 3 Februari 1946.
Bisa dibayangkan, 79 tahun silam, seorang Bung Hatta sudah memiliki pemikiran jauh ke depan dalam upaya meningkatkan kemandirian ekonomi. Bangsa Indonesia yang kaya raya ini harusnya memang sudah tidak boleh bergantung lagi pada pihak manapun. Karena semua sumber daya sudah ada. Tinggal bagaimana mengelola secara benar.
Kesalahan pengelolaan sumber daya menjadikan salah satu cita-cita Bung Hatta belum bisa terealisasi, yakni menguatkan ekonomi berbasis kerakyatan. Karena dalam teori ekonomi klasik disebut: suatu bangsa yang memiliki perekonomian yang kuat tidak mudah tumbang oleh terpaan dan krisis dari luar. Dan ini bisa tercipta melalui ekonomi berbasis kerakyatan. Artinya dalam sebuah negara harus ada pemerataan ekonomi. Ketimpangan ekonomi tidak terlalu melebar seperti saat ini yang mana kekayaan hanya dikuasai 1 persen dari jumlah penduduk. Ini kan sama sekali tidak mencerminkan nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Belajar dari konsep Bung Hatta, Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) hadir untuk memperkokoh fundamental ekonomi Indonesia yang grass root base. Kesejahteraan ekonomi yang berbasis pada kekuatan rakyatnya sendiri sesuai mimpi Sang Proklamator Republik Indonesia. HIPPI menjadi garda depan mengawal pemerintah melalui isu-isu yang berpihak kepada pengusaha pribumi, pemanfaatan sumber daya alam, dan penggunaan barang dan komponen dalam negeri. Karena sejak awal, HIPPI memposisikan diri sebagai mitra strategis pemerintah untuk kemajuan negeri.
Bicara soal kemandirian ekonomi kalau dikaitkan di era kekinian, penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) salah satu contohnya. Ketika UMKM sudah berdaya, ekonomi nasional ikut kokoh. Ketika di berbagai negara maju terimbas krisis ekonomi global, negara berkembang yang konsentrasi pada penguatan UMKM, ekonominya justru stabil.
Di sinilah peran dari HIPPI untuk terus mendorong dan mewujudkan UMKM yang tangguh. Caranya, UMKM harus bersinergi dengan korporasi besar. HIPPI berperan menciptakan dua entitas besar itu saling ketergantungan. UMKM butuh produknya menjadi bagian dari kebutuhan industri besar, sebaliknya korporasi besar juga butuh pasokan bahan produk dari UMKM. Maka klop sudah.
Saya sangat berkeyakinan, dengan kuatnya kolaborasi antara UMKM dengan korporasi besar, maka cita-cita Bung Hatta yang ingin tercipta kemandirian ekonomi di negeri ini akan terwujud. Semoga.
Apa Reaksi Anda?






