HISPISI Sampaikan Pernyataan Sikap dan Seruan Kebangsaan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mencermati perkembangan situasi sosial politik dan dinamika kebangsaan yang belakangan ini diwarnai oleh aksi massa, ketegangan politik, serta peristiwa yang menimbulkan korban jiwa maupun kerugian sosial, Pimpinan Pusat Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu Sosial Indonesia (PP HISPISI) menyampaikan pernyataan sikap dan seruan kebangsaan.

Dalam keterangan resminya, HISPISI menegaskan bahwa pernyataan ini lahir dari keprihatinan mendalam sekaligus panggilan moral dan intelektual akademisi dalam menjaga marwah bangsa. Ada lima poin sikap HISPISI dalam menyikapi perkembangan yang terjadi.

Pertama, HISPISI menyampaikan duka cita yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa maupun luka-luka akibat rangkaian peristiwa aksi massa, khususnya di Jakarta. Secara khusus, HISPISI mendoakan almarhum Affan Kurniawan agar mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan.

Kedua, HISPISI menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk menahan diri, mengedepankan sikap tenang, rasional, dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi maupun tindakan yang dapat memecah belah persatuan bangsa. Aspirasi yang disampaikan melalui aksi massa hendaknya berlandaskan nilai keadaban, moralitas, toleransi, serta dialog konstruktif, bukan dengan tindakan anarki yang berpotensi menimbulkan keresahan maupun kerusakan.

Ketiga, HISPISI menyerukan kepada pemerintah, aparat keamanan, dan para pemangku kebijakan untuk mengedepankan pendekatan yang humanis, persuasif, dan proporsional dalam mengelola demonstrasi. Tindakan yang berlebihan harus dihindari karena berpotensi memperuncing konflik, menjauhkan dari semangat demokrasi yang sehat, dan meretakkan keutuhan bangsa.

Keempat, HISPISI juga mengingatkan elite politik, anggota DPR, dan tokoh masyarakat agar lebih mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi maupun golongan. Sikap hedonis, gaya hidup mewah, dan keangkuhan publik hendaknya dihindari karena berpotensi melukai hati rakyat. Setiap kebijakan dan pernyataan publik harus diarahkan untuk memperkuat solidaritas sosial, menjaga keutuhan NKRI, serta menumbuhkan rasa keadilan dan kesejahteraan rakyat.

Kelima, HISPISI mengajak para akademisi, pendidik, dan cendekiawan untuk mengambil peran aktif dalam mencerdaskan publik melalui pendidikan politik, literasi sosial, dan literasi digital. Hal ini penting untuk menumbuhkan kesadaran kritis masyarakat agar mampu memilah informasi yang benar, menolak hoaks, serta bersikap bertanggung jawab dalam kehidupan berdemokrasi, berbangsa, dan bernegara.

“Pernyataan sikap dan seruan ini kami sampaikan sebagai wujud kepedulian serta tanggung jawab moral dan intelektual HISPISI dalam menjaga martabat bangsa,” demikian disampaikan PP HISPISI dalam keterangan resminya, Minggu (31/8/2025).

HISPISI berharap, bangsa Indonesia senantiasa diberikan kekuatan dan hikmah untuk melewati berbagai ujian sosial dan politik, serta semakin kokoh dalam membangun persatuan, keadilan, demokrasi, dan kemanusiaan yang berlandaskan nilai-nilai ketuhanan.