Keren! Aston Banyuwangi Libatkan Warga Binaan Lapas Jadi Guru Membatik

Perayaan Hari Batik Nasional 2025 di Banyuwangi terasa istimewa. Aston Banyuwangi Hotel & Conference Center menggandeng Lapas Kelas IIA Banyuwangi dalam sebuah kolaborasi unik yang melibatkan warga…

Oktober 2, 2025 - 21:30
Keren! Aston Banyuwangi Libatkan Warga Binaan Lapas Jadi Guru Membatik

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Perayaan Hari Batik Nasional 2025 di Banyuwangi terasa istimewa. Aston Banyuwangi Hotel & Conference Center menggandeng Lapas Kelas IIA Banyuwangi dalam sebuah kolaborasi unik yang melibatkan warga binaan sebagai guru membatik.

Pada kesempatan kali ini, para tamu hotel termasuk wisatawan mancanegara turut ambil bagian dalam kegiatan membatik yang digeber mulai pukul 09.00 sampai 11.00 WIB, Kamis, (2/10/2025).

Menariknya, para instruktur membatik bukanlah seniman profesional dari luar, melainkan warga binaan Lapas Banyuwangi yang memiliki keahlian dan prestasi membanggakan dalam seni batik, khususnya batik khas lapas yang dikenal dengan nama Batik Jeruji.

General Manager Aston Banyuwangi, Catur Rahmadi, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian hotel terhadap pelestarian budaya lokal sekaligus mendukung program pembinaan kreatif di dalam lapas.

"Kami ingin merayakan Hari Batik Nasional dengan cara yang berbeda. Bukan hanya sekadar mengenakan batik, tapi juga menghidupkan proses kreatifnya. Kehadiran warga binaan sebagai pengajar menjadi simbol bahwa semua orang bisa berkarya dan memberi dampak positif, di mana pun mereka berada," ujar Catur.

Batik Jeruji, hasil karya para warga binaan tersebut, telah dikenal memiliki motif yang khas dan kualitas yang tak kalah dari batik komersial lainnya. Kolaborasi ini sekaligus menjadi ajang promosi bagi batik hasil karya warga binaan agar semakin dikenal luas.

Para tamu hotel tampak antusias mengikuti proses membatik, mulai dari membuat pola, mencanting malam, hingga mewarnai kain. Tak sedikit yang mengabadikan momen ini sebagai pengalaman tak terlupakan.

"Saya sangat kagum. Ini pengalaman pertama saya belajar membatik, dan diajarkan langsung oleh mereka yang justru sedang dalam masa pembinaan. Karya mereka luar biasa," ujar salah satu tamu Aston Banyuwangi Hotel & Conference Center.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa seni bisa menjadi jembatan kemanusiaan, mempertemukan berbagai latar belakang dalam satu meja, satu kain, dan satu cita: melestarikan budaya Indonesia sambil membuka ruang bagi perubahan. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow