Keren, Dosen UNIPMA Madiun Isi Kuliah Umum di EAGI Kazakhstan
Dosen Unipma Madiun dari (Universitas PGRI Madiun) yang juga menjadi perwakilan Relawan Jurnal Indonesia, Andista Candra Yusro, diundang untuk memberikan kuliah umum di A.K. Kussayinov Eurasian Humani
MADIUN Dosen Unipma Madiun dari (Universitas PGRI Madiun) yang juga menjadi perwakilan Relawan Jurnal Indonesia, Andista Candra Yusro, diundang untuk memberikan kuliah umum di A.K. Kussayinov Eurasian Humanities Institute (EAGI), Kazakhstan pada Kamis (20/11/2025), dalam rangka perayaan Dies Natalis ke-30 institusi tersebut. Kuliah umum ini bertujuan untuk berbagi wawasan dan pengetahuan tentang pendidikan sains, inovasi teknologi dalam pengajaran, serta peran media digital dalam mengembangkan kualitas pembelajaran di Indonesia.
Menghadirkan Perspektif Global dalam Pendidikan
Dalam kesempatan luar biasa ini, Andista Candra Yusro menyampaikan pemikiran-pemikiran terbarunya mengenai transformasi pendidikan tinggi, dengan menekankan pentingnya integrasi teknologi digital dalam pembelajaran sains dan pendidikan berbasis proyek.
Kuliah umum ini dihadiri oleh dosen, mahasiswa, dan praktisi pendidikan dari berbagai negara yang ingin menggali lebih dalam mengenai tantangan dan peluang pendidikan di era digital.
Perayaan Dies Natalis EAGI ke-30
Kuliah umum ini menjadi bagian dari rangkaian acara Dies Natalis EAGI yang ke-30. EAGI, yang dikenal dengan kontribusinya dalam pengembangan ilmu humaniora dan pendidikan di kawasan Eurasia, mengadakan berbagai kegiatan akademik sebagai bentuk apresiasi atas perjalanan panjang institusi ini. Acara tersebut menjadi ajang untuk mempererat hubungan antarnegara dalam bidang akademik dan riset.
Menguatkan Kerjasama Pendidikan Indonesia–Kazakhstan
Kehadiran Andista di EAGI tidak hanya memberikan manfaat akademik, tetapi juga mempererat kerja sama antara Indonesia dan Kazakhstan dalam dunia pendidikan.
Kuliah umum oleh dosen Unipma Madiun ini menjadi momentum penting untuk membangun jaringan internasional yang lebih luas, dengan harapan dapat mendorong kolaborasi riset serta pengembangan program pendidikan yang lebih inklusif dan berbasis teknologi. (*)
Apa Reaksi Anda?