Kibar BJB dan Cinta Quran Foundation Kolaborasi Hadirkan Gerakan Sosial “Kibarkan Cahaya Quran” di Acara Precious Women
Suasana haru dan inspiratif menyelimuti Ballroom Hotel Novotel, Cihampelas Bandung, dalam gelaran acara Precious Women yang diselenggarakan oleh Kibar BJB bekerja sama dengan Cinta Quran Foundation (C

Suasana haru dan inspiratif menyelimuti Ballroom Hotel Novotel, Cihampelas Bandung, dalam gelaran acara Precious Women yang diselenggarakan oleh Kibar BJB bekerja sama dengan Cinta Quran Foundation (CQF).
Acara yang dihadiri ratusan peserta ini menjadi ajang refleksi sekaligus perayaan peran perempuan dalam menebar kebaikan dan cahaya Al-Qur’an di tengah kehidupan modern.
Rangkaian acara berlangsung dinamis, penuh keteduhan dalam sesi Serenity bersama Ustadz Rezha Rendy, hangat dan energik di sesi Happiness bersama Coach Harry Firmansyah, hingga romantis dan menggetarkan hati di sesi Love yang dibawakan oleh pasangan Ustadz Fatih Karim dan Ummu Sajjad.
Namun puncak acara Precious Women bukan hanya tentang inspirasi, melainkan juga aksi nyata kebaikan. Di penghujung acara, dilakukan ceremonial kolaborasi program sosial antara Kibar BJB dan Cinta Quran Foundation yang bertajuk “Kibarkan Cahaya Quran” sebuah gerakan bersama untuk mendukung pendidikan inklusif bagi penyandang disabilitas netra melalui pembangunan Pesantren Tahfidz Tunanetra Putri Sam’an Cinta Quran, pesantren tahfidz putri tunanetra pertama di Indonesia.
Gerakan Bersama Menyalakan Cahaya Quran
Melalui kolaborasi ini, Kibar BJB dan Cinta Quran Foundation meneguhkan komitmen untuk menghadirkan impact sosial yang berkelanjutan. Gerakan Kibarkan Cahaya Quran menjadi wadah kolaborasi yang mengusung tiga pilar:
1. Pendidikan Inklusif Qurani bagi santri tunanetra;
2. Pemberdayaan Ekonomi dan Operasional Dakwah untuk menopang keberlangsungan pesantren;
3. Pelibatan Perempuan dalam Gerakan Sosial Spiritual yang membawa nilai keberkahan dan solidaritas.
Pesantren Sam’an Cinta Quran sendiri berlokasi di Bandung Barat. Lembaga ini menjadi model pendidikan Al-Qur’an bagi penyandang disabilitas netra yang mengintegrasikan hafalan Al-Qur’an, kemandirian hidup, dan pelatihan keterampilan sosial. Hingga kini, pesantren tersebut telah melahirkan para hafidz dan da’i tunanetra yang aktif berdakwah di berbagai wilayah Indonesia.
Sinergi Nilai Spiritual dan Ekonomi Sosial
Ketua Bidang Sosial dan Keagamaan Kibar BJB, Ibu Cucu Totong, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kolaborasi ini adalah wujud nyata dari semangat Kibar BJB untuk menyalakan peran sosial, spiritual, dan ekonomi yang selaras dengan nilai-nilai Qurani.
“Kami percaya bahwa perempuan memiliki peran sentral dalam menyalakan kebaikan. Melalui Kibarkan Cahaya Quran, kami ingin agar cahaya ilmu dan kasih sayang menjangkau saudara-saudara kita yang memiliki keterbatasan penglihatan, agar mereka pun bisa berdayadan bahagia bersama Al-Qur’an,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima TIMES Indonesia, Rabu (22/10/2025).
Sementara itu, Ustaz Fatih Karim, Founder Cinta Quran Foundation, menegaskan bahwa kolaborasi ini adalah bentuk sinergi strategis antara lembaga keuangan dan lembaga dakwah dalam membangun peradaban berbasis Qur’an.
“Ketika dunia perbankan dan dakwah bersatu dalam semangat memberi manfaat, maka cahaya kebaikan akan menjangkau lebih jauh. Kibarkan Cahaya Quran adalah bukti bahwa ekonomi dan iman bisa berjalan seiring menuju keberkahan,” tutur Ustaz Fatih.
Perempuan, Cahaya, dan Keberlanjutan
Acara yang dikemas penuh estetika dan kekuatan pesan ini menjadi ruang refleksi bagi para peserta — mayoritas kaum ibu dan profesional muslimah — untuk terus menebar manfaat di lingkungannya.
Dengan tagline “Kebaikan Tak Berhenti di Sini”, gerakan Kibarkan Cahaya Quran mengajak seluruh masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam misi mulia ini, baik melalui donasi maupun wakaf produktif, guna memastikan keberlanjutan pendidikan dan dakwah bagi santri tunanetra Sam’an Cinta Quran. (*)
Apa Reaksi Anda?






