KPA Kota Banjar Peringati Hari AIDS Sedunia dengan Edukasi dan Apresiasi
KPA Kota Banjar peringati Hari AIDS Sedunia 2025 di Lapang Tennis Indor, mengundang pelajar SMA/SMK. Wakil Wali Kota Supriana membuka acara, menegaskan komitmen Pemda, dorong edukasi, hapus stigma ODH
BANJAR Komisi Penanggulangan Aids (KP) Kota Banjar memperingati Hari AIDS Sedunia 2025 dengan mengundang para pelajar sekolah tingkat SMA/SMK sederajat di Lapang Tennis Indor Pendopo Kota Banjar, Rabu (10/12/2025).
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Wali Kota Banjar, Supriana, yang sekaligus membuka rangkaian kegiatan dan menyampaikan komitmen Pemerintah Daerah dalam memperkuat penanganan HIV/AIDS.
Dalam sambutannya, Supriana menekankan bahwa Peringatan HAS harus menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran publik, memperluas edukasi, serta menghapus stigma terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).
Ia menegaskan bahwa penanggulangan HIV/AIDS membutuhkan kerja sama seluruh elemen masyarakat agar upaya pencegahan dan deteksi dini dapat berjalan lebih efektif.
"Penanganan HIV/AIDS bukan hanya tugas tenaga kesehatan. Ini tugas kita semua. Masyarakat harus semakin peduli, semakin terbuka, dan tidak lagi memberikan stigma yang menghambat penanganan," ujarnya di hadapan peserta.
Peringatan Hari AIDS Sedunia Tingkat Kota Banjar Tahun 2025 diisi dengan berbagai kegiatan, termasuk penyuluhan kesehatan, kampanye pencegahan, serta layanan pemeriksaan kesehatan gratis.
Pemerintah Kota Banjar juga memberikan apresiasi kepada lembaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang telah berkontribusi dalam penanggulangan HIV Aids di Kota Banjar.
Sekretaris KPA Kota Banjar, Agus Mulyana, menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat layanan HIV, termasuk ketersediaan obat antiretroviral (ARV), peningkatan kapasitas tenaga medis, dan penguatan program pencegahan berbasis komunitas.
"Upaya ini diharapkan mampu menekan angka kasus baru sekaligus meningkatkan kualitas hidup ODHIV di Kota Banjar," harapnya.
Agus menerangkan bahwa peringatan hari Aids digelar dalam dua sesi dimana sesi pertama dilakukan pada 29 Oktober dengan melakukan pembinaan terhadap kelompok berisiko dan pemeriksaan HIV.
"Puncaknya hari ini kami memberikan edukasi kepada remaja pelajar se-Kota Banjar untuk mencegah penularan HIV," ungkapnya.
Agus berharap para pelajar ini dapat menjadi corong informasi bagi masyarakat tentang bahaya penularan HIV dan bagaimana pencegahan yang harus dilakukan.
"Kami juga berupaya untuk membangun stigma terhadap ODHA agar saat bermasyarakat tidak lantas dikucilkan. Dari 430 ODHA di Kota Banjar, beberapa diantaranya bukanlah merupakan kelompok berisiko. Ada yang statusnya hanya ibu rumah tangga biasa sehingga stigma negatif kepada ODHA harus kita minimalisir," paparnya.
Agus berujar bahwa pihaknya berupaya untuk meningkatkan harapan hidup ODHA dan memberikan pelayanan kesehatan sebaik mungkin.
"Kami berharap ODHA di Kota Banjar dapat dilayani dengan baik oleh tenaga kesehatan," katanya.
Tambah Agus, komunitas berisiko tidak dihadirkan dalam acara puncak peringatan HAS karena segmentasinya adalah anak remaja yang bukan merupakan ODHA. (Susi/TI)
Apa Reaksi Anda?