Ngantor di Desa, Kades Sekecamatan Geruduk Bupati Jember Fawait, Ada Apa?

Kepala desa (kades) se-Kecamatan Tanggul menemui Bupati Jember Muhammad Fawait pada sesi terakhir di kegiatan program Bunga Desaku (Bupati Ngantor di Desa Kelurahan) di ruang pertemuan Kebun Zeelandia.

Mei 26, 2025 - 21:00
Ngantor di Desa, Kades Sekecamatan Geruduk Bupati Jember Fawait, Ada Apa?

TIMESINDONESIA, JEMBER

Kepala desa (kades) se-Kecamatan Tanggul menemui Bupati Jember Muhammad Fawait pada sesi terakhir di kegiatan program Bunga Desaku (Bupati Ngantor di Desa Kelurahan) di ruang pertemuan Kebun Zeelandia.

Satu-persatu kades, mulai dari Kades Tanggul Kulon, Klatakan, Manggisan, Patemon, dan Kramat Sukoharjo menyampaikan langsung usulan dan permasalahan yang ada di desa kepada bupati.

Kades Klatakan, Ali Wafa menyampaikan bahwa mayoritas kades menginginkan adanya pembangunan infrastruktur yang didukung dari anggaran Pemkab Jember.

"Pertama, Kades Tanggul Kulon itu minta lampu penerangan, PJU. Kedua, minta tanah pemkab yang ada di Tanggul Kulon agar tidak kumuh lebih baik dimanfaatkan atau dialihkan untuk kegiatan misalnya seperti dapur sehat. Ketiga, masalah sopir ambulan yang belum digaji sama pemkab," ujarnya.

Selain itu, imbuh Ali Wafa, Kades Kramat Sukoharjo mengusulkan jalan aspal dan PJU. Aspal yang diminta kurang lebih panjangnya sekitar enam kilometer dari Zeelandia ke Kramat Sukoharjo.

Sedangkan, Kades Manggisan meminta pembangunan jembatan menuju Antrokan.

Khusus Ali Wafa, dia meminta berdirinya penerangan jalan dari Karya Budi sampai ke Sidomekar, dan aspal dari Semeru ke batas-batas desa sampai ke persawahan sekitar tiga kilometer.

"Saya juga minta aspal di daerah Penggungan sekitar tiga atau dua kilometer," tuturnya.

Ali Wafa menyebut, adanya PJU di daerah Penggungan sangat diperlukan sebab menyangkut kondisi kamtibmas di wilayah tersebut.

"Penting ini dulu lah (PJU). Di Penggungan PJU sangat diperlukan, kalau aspal penting nggak penting ya, tapi kalau PJU sangat penting. Karena apa, sepanjang saya menjadi kades ada kejadian tiga atau empat kali terkait penjambretan, kemudian pembegalan," tandasnya.

Permintaan para kades disambut dengan tangan terbuka oleh Bupati Jember Fawait.

Harapan yang disematkan kini tinggal menunggu realisasi setelah Fawait menyanggupi dan menyelesaikan secara perlahan.

"Jawaban pak bupati menyanggupi, karena sudah ada kadisnya (kepala dinas). Barusan ditemukan dengan kadisnya dari PJU, ada bina marga, ada dinsos, ada dinas kesehatan, juga ada sekda dan menyanggupi perlahan-lahan tapi pasti," ujar Ali Wafa.

Sementara, Bupati Fawait mengatakan, pertemuan dengan para kades dalam agenda Bunga Desaku sebelumnya sudah terjadwal.

Hal itu dilakukan untuk menyerap aspirasi dan menginventarisir apa-apa yang ada di desa tersebut.

"Bunga Desaku adalah sarana menyerap aspirasi masyarakat. Kades saya hadirkan untuk kami mendengarkan apa keluhan masalah dan usulan dari kades," tuturnya.

Dalam momen itu, Fawait ditemani oleh seluruh Kepala OPD Pemkab Jember.

Fawqit mencoba menyambungkan langsung keluhan usulan dari kades agar segera ditindaklanjuti oleh Kepala OPD.

Satu-satu kepala dinas dipanggil saat kades menyampaikan aspirasinya. Mereka, diminta untuk segera berkoordinasi dengan kades.

"Tadi kades mengusulkan jalan, langsung kadis PU bina marga kami panggil. Kades usulkan beasiswa, kadis pendidikan kita panggil. Ada kades usulkan PJU Kadis Cipta Karya kani panggil," ujarnya.

"Inilah manfaat dari Bunga Desaku. Sehingga nanti Bunga Desaku, entah sebulan sekali dilaksanakan, sehingga masyarakat bisa ketemu dengan kami menyuarakan apa yang menjadi aspirasi mereka. Kades pun bisa bertemu dengan kami dan tidak perlu waktu lama untuk ketemu kepala dinas. Tadi kita panggil satu-satu di sini," tambahnya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow