P2B PTKIN Rumuskan Arah Baru Bisnis Kampus dalam FGD Nasional di Jakarta

Para pimpinan Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) dan Wakil Rektor II dari seluruh PTKIN berkumpul dalam FGD nasional di Adia Convention Center, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Desember 12, 2025 - 16:30
P2B PTKIN Rumuskan Arah Baru Bisnis Kampus dalam FGD Nasional di Jakarta

MALANG Transformasi bisnis perguruan tinggi keagamaan kembali menjadi fokus nasional. Para pimpinan Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) dan Wakil Rektor II dari seluruh PTKIN berkumpul dalam FGD nasional yang berlangsung 8–10 Desember 2025 di Adia Convention Center, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Forum bertema “Transformasi dan Inovasi Unit Bisnis: Membangun Sistem, Strategi, dan Sinergi Menuju Pusat Pengembangan Bisnis yang Unggul dan Mandiri” ini, tidak sekadar menjadi ruang pertemuan rutin, tetapi menjadi titik refleksi tentang posisi strategis P2B di masa depan. Mandat P2B yang terus berkembang, dari sekadar pengelola unit usaha hingga motor kemandirian kampus, mendorong lahirnya gagasan untuk memperkuat status kelembagaannya.

Kepala P2B UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Dr. Suud Fuadi, menegaskan perlunya pembenahan struktur agar P2B mampu menjalankan amanah besar tersebut.

“Jika P2B ingin menjadi pilar kemandirian kampus, maka diperlukan kelembagaan yang kokoh,” ujarnya.

Kegiatan dibuka oleh Direktur Diktis, Prof. Dr. Phil. Sahiron, M.A., melalui prosesi pemukulan gong. Sementara penutupan dipimpin Kepala P2B UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Asep Syarifuddin Hidayat, yang menampilkan nuansa lebih meriah lewat pembagian doorprize termasuk paket umrah.

Seluruh peserta FGD, yang terdiri dari Wakil Rektor II dan Kepala P2B PTKIN se-Indonesia, menyetujui satu hal krusial: P2B sudah saatnya naik kelas menjadi lembaga. Usulan ini muncul atas beberapa pertimbangan. Mulai dari unit-unit bisnis kampus semakin kompleks dan harus dikelola secara profesional, tuntutan kemandirian,  kebutuhan struktur yang lebih solid dan berwenang penuh, hihggabposisi P2B perlu setara dengan lembaga strategis lain seperti LP2M.

Kesepakatan ini akan diformalkan sebagai rekomendasi nasional menuju Kementerian Agama.

Selama tiga hari diskusi, peserta membedah beragam aspek transformasi P2B, mulai dari penguatan tata kelola dan manajemen risiko, digitalisasi pengelolaan unit bisnis, hingga berbagi best practices usaha yang sudah berhasil diterapkan.

Forum juga menempatkan profesionalisme dan akuntabilitas sebagai dua fondasi penting untuk menjadikan P2B sebagai pusat inovasi bisnis kampus.

FGD ini menyimpulkan bahwa P2B bukan lagi “unit kecil” dalam struktur perguruan tinggi, melainkan elemen strategis yang menentukan arah kemandirian institusi. Dengan memperkuat struktur kelembagaannya, P2B diharapkan dapat menjadi penggerak utama pendapatan non-APBN serta pusat inovasi bisnis yang berorientasi masa depan. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow