Pemkot Yogyakarta Tegaskan Komitmen Digitalisasi Pelayanan Publik
Kota Yogyakarta resmi ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Smart City Business Matchmaking dan Forum Smart City Nasional 2025.

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – style="text-align:justify">Kota Yogyakarta resmi ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Smart City Business Matchmaking dan Forum Smart City Nasional 2025.
Acara bergengsi ini digelar di Hotel Tentrem, Rabu (27/8/2025), dan dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai daerah, pelaku bisnis, serta perwakilan kementerian.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyambut hangat para tamu sekaligus menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi) RI yang memilih Yogyakarta sebagai pusat diskusi nasional mengenai masa depan kota pintar.
“Kota Yogyakarta dengan visi Smart City kami wujudkan melalui Jogja Smart Service (JSS) untuk kepentingan pelayanan publik. Digitalisasi menjadi kunci agar masyarakat bisa merasakan layanan cepat, transparan, dan berbasis teknologi,” ujar Hasto.
Hasto menegaskan, transformasi digital di Kota Gudeg tidak berhenti pada layanan publik berbasis aplikasi. Pemkot Yogyakarta kini tengah mengembangkan One Single Website yang akan terhubung dengan sistem Satu Data Daerah.
Lewat inovasi ini, Pemkot Yogyakarta merintis konsep Single ID, Single Window, dan Single Sign-On, sehingga masyarakat hanya membutuhkan satu identitas digital untuk mengakses beragam layanan.
“Harapan kami, data sektoral dari nasional hingga daerah bisa terintegrasi. Dengan begitu, pelayanan publik bisa semakin tepat sasaran dan efisien,” harap Hasto.
Gelaran Forum Smart City 2025 turut mendapat dukungan dari dunia usaha. CEO PT Performa Optima Group, Stefanus Sugeng Irawan, menyampaikan rasa bangga bisa terlibat dalam acara ini.
“Forum ini menjadi ajang penting untuk mempertemukan pemerintah dengan sektor bisnis. Kami berharap kolaborasi ini bisa mempercepat terwujudnya kota pintar di Indonesia,” tutur Stefanus.
Kebijakan Nasional Sejalan dengan Arahan Presiden
Sementara itu, Direktur Jenderal Teknologi Pemerintah Digital Kementerian Komdigi, Mira Tayyiba, menekankan bahwa kebijakan Smart City Nasional berlandaskan arahan Presiden Prabowo.
Menurutnya, pembangunan kota pintar tidak boleh hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga harus menjamin kedaulatan digital, ketahanan nasional, serta keberlanjutan pembangunan.
“Transformasi digital memerlukan kolaborasi. Kementerian menyusun standar, sementara provinsi, kabupaten, dan kota yang mengimplementasikan. Sinergi inilah yang menjadi kunci terciptanya layanan publik yang berkualitas,” jelas Mira.
Tahun ini, Forum Smart City 2025 mengangkat tema besar sejalan dengan amanah kemerdekaan. Fokus utamanya adalah bagaimana digitalisasi dapat memperkuat kemandirian bangsa di tengah derasnya arus globalisasi dan tantangan teknologi.
Acara ini diharapkan menjadi wadah strategis bagi pemerintah daerah, pelaku usaha, dan akademisi untuk berbagi pengalaman, berkolaborasi, serta menciptakan inovasi demi mewujudkan kota-kota yang lebih cerdas, inklusif, dan berkelanjutan. (*)
Apa Reaksi Anda?






