Penerapan Inovasi Probiotik - Bioflok Tim PSDKU UB Kediri Bantu Petani Ikan
Penerapan teknologi probiotik - bioflok dalam budidaya ikan terbukti memiliki banyak manfaat. Inovasi probiotik - bioflok mampu menjaga kualitas air, meningkatkan efisiensi budidaya, serta menekan…

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Penerapan teknologi probiotik - bioflok dalam budidaya ikan terbukti memiliki banyak manfaat. Inovasi probiotik - bioflok mampu menjaga kualitas air, meningkatkan efisiensi budidaya, serta menekan biaya pakan melalui pemanfaatan mikroorganisme bermanfaat.
Dengan manfaat besar itu, tim Doktor Mengabdi dari Program Studi Akuakultur PSDKU Universitas Brawijaya (UB) Kediri berbagi ilmu inovasi tersebut kepada kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Wonoasri, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, yang selama ini aktif dalam menjalankan usaha budidaya ikan lele.
Dalam kegiatan yang dimulai sejak Juni hingga Oktober 2025 tersebut, para dosen dan mahasiswa PSDKU UB Kediri yang diketuai Prof. Dr. Ir. Mohammad Fadjar, M.Sc memberikan program pelatihan dan pendampingan kepada para anggota KWT. Pelatihan yang didapat antara lain pembuatan probiotik dan bioflok secara mandiri serta pendampingan penerapan teknologi probiotik - bioflok di kolam-kolam budidaya lele mereka.
Selain pelatihan dan pendampingan, Tim Doktor Mengabdi PSDKU UB Kediri juga memberikan fasilitas pendukung budidaya, mulai dari kolam, blower, genset, satu paket alat aerasi, hingga benih dan pakan untuk satu siklus pemeliharaan.
Dukungan ini memungkinkan anggota KWT untuk langsung menerapkan teknologi probiotik - bioflok dengan fasilitas memadai, sekaligus menunjukkan komitmen UB Kediri dalam mendukung keberhasilan program
Prof. Dr. Ir. Mohammad Fadjar M.Sc menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekedar transfer teknologi, tetapi juga bentuk pemberdayaan masyarakat desa, khususnya kelompok perempuan yang tergabung dalam KWT.
“Melalui pelatihan, pendampingan, dan bantuan sarana, kami berharap ibu-ibu KWT di Desa Wonoasri dapat meningkatkan produksi ikan lele sehingga dapat memperkuat kesejahteraan ekonomi keluarga maupun kelompok. Teknologi probiotik - bioflok ini mampu mendorong budidaya yang lebih produktif, sehat, dan berkelanjutan,” ujarnya, Kamis, (02/09/2025).
Terobosan inovatif dalam pengelolaan budidaya ikan yang efisien, ramah lingkungan, dan berorientasi pada keberlanjutan ini, disambut antusias para anggota KWT.
Salah satu peserta bernama Desi menuturkan selama ini dirinya membudidayakan ikan lele secara sederhana dengan berbagai kendala seperti kualitas air yang kurang terjaga, biaya pakan yang tinggi, hingga limbah kolam yang berbau dan kerap mengganggu warga sekitar.
"Dengan belajar menerapkan teknologi probiotik - bioflok sendiri, saya kini bisa membuat air kolam lebih terjaga, bau limbah berkurang, dan ikan tumbuh lebih baik. Bantuan fasilitas budidaya yang diberikan juga sangat membantu," ungkapnya.
Adanya pendampingan dari dosen dan mahasiswa, keterampilan yang diperoleh peserta diharapkan dapat terus dimanfaatkan, tidak hanya untuk menjaga keberlangsungan usaha, tetapi juga untuk meningkatkan hasil produksi. (*)
Apa Reaksi Anda?






