UNMER Malang Dorong Penguatan Desa Wisata Berkelanjutan Lewat Jejaring Nasional di Mandalika
Pengembangan desa wisata tidak hanya soal destinasi menarik, tetapi juga tentang ekonomi lokal yang bergerak dan masyarakat yang berdaya.
MALANG Pengembangan desa wisata tidak hanya soal destinasi menarik, tetapi juga tentang ekonomi lokal yang bergerak dan masyarakat yang berdaya. Dengan tujuan tersebut, dosen Program Studi D4 Destinasi Wisata Fakultas Vokasi Universitas Merdeka (UNMER) Malang, Rhiza Eka Purwanto, MA., mengikuti Capacity Building & Networking Desa Wisata Kreatif Unggul 2025 yang berlangsung pada 5–6 Desember 2025 di Pullman Merujani Mandalika Beach Hotel Resort, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Kegiatan ini menjadi forum strategis yang mempertemukan akademisi, pelaku industri pariwisata, pemerintah pusat, hingga para penggerak desa wisata dari berbagai provinsi. Forum terselenggara berkat kolaborasi Bank Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Desa PDTT, Autorin, Nomad Sense, serta Wise Steps Consulting. Sejumlah desa wisata unggulan turut hadir, termasuk Lumban Suhi-Suhi (Sumatera Utara), Poncokusumo (Jawa Timur), Bonjeruk dan Bilebante (NTB), Jatiluwih (Bali), Kwau (Papua Barat), hingga Rammang-Rammang (Sulawesi Selatan).
Menurut Rhiza Eka Purwanto, keikutsertaan UNMER Malang dalam kegiatan ini menjadi momentum untuk memperdalam praktik pengembangan wisata berbasis pemberdayaan masyarakat desa.
“Kita belajar langsung dari praktik lapangan dan cerita para penggerak desa. Banyak gagasan inovatif yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan warga melalui wisata yang dikelola secara mandiri dan kreatif,” ujarnya.
Rhiza menambahkan bahwa interaksi lintas wilayah ini membuka peluang riset terapan hingga pendampingan desa.
“Partisipasi ini membuka peluang kolaborasi riset dan pendampingan desa wisata berbasis pemberdayaan masyarakat. Harapannya praktik baik yang diperoleh bisa diterapkan dan dikembangkan bersama mitra daerah,” tambahnya.
Melalui partisipasi ini, UNMER Malang menegaskan komitmen sebagai Kampus Berdampak yang aktif mendorong inovasi wisata kreatif, memperkuat ekonomi lokal, dan memperluas akses jejaring nasional. Upaya tersebut sejalan dengan integrasi SDGs, khususnya SDG 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, SDG 11 mengenai kota dan komunitas berkelanjutan, serta SDG 17 terkait kemitraan untuk tujuan pembangunan. (*)
Apa Reaksi Anda?