Wolobobo Ngada Festival 2025, Kopi hingga Bambu Ngada Naik Kelas ke Panggung Nasional

Wolobobo Ngada Festival 2025 resmi dibuka di Art Center Bajawa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (8/8/2025). Festival yang akan berlangsung selama tiga hari, mulai 8-10 Agustus ini…

Agustus 8, 2025 - 22:30
Wolobobo Ngada Festival 2025, Kopi hingga Bambu Ngada Naik Kelas ke Panggung Nasional

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Wolobobo Ngada Festival 2025 resmi dibuka di Art Center Bajawa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (8/8/2025). Festival yang akan berlangsung selama tiga hari, mulai 8-10 Agustus ini dipastikan bakal mendongkrak potensi wisata Kopi, Tenun, dan Bambu Ngada Naik Kelas ke panggung nasional.

Mengusung tema ‘Rayakan Pusparagam Tanah Ngada dengan Potensi Kopi, Tenun, dan Bambu’, acara diawali dengan Karnaval Budaya dengan titik start di Taman Kartini. Dilanjutkan dengan tarian Ja’i Massal, yang merupakan tarian khas Ngada, peragaan busana, aksi Seruput 1000 Cangkir Arabica Flores Bajawa (AFB), kunjungan ke pameran produk UMKM, performance music dan masih banyak lagi.

Makin meriah, ajang ini dihadiri oleh Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Dwi Marhen Yono, selaku perwakilan Kementrian Pariwisata.

Wakil Bupati Ngada, Bernadinus Dhey Ngebu menyampaikan, sedikitnya 70 UMKM terlibat dalam kegiatan. Mereka menyajikan beragam potensi dan kekayaan lokal. Mulai dari olahan kopi, kain tenun, kerajinan bambu, dan kuliner khas Ngada.

Wolobobo-Ngada-Festival-2025-B.jpgSuasana Wolobobo Ngada Festival 2025, yang digelar Pemerintah Kabupaten Ngada, NTT. (Foto : Dokumentasi TIMES Indonesia)

“Tiga komoditas yang diangkat dalam Wolobobo Ngada Festival 2025, merupakan identitas penting masyarakat Ngada,” kata Bernadinus Dhey Ngebu.

“Kopi sudah menjadi ikon Ngada dan kita harapkan ini terus diperkenalkan ke seluruh dunia. Bambu juga merupakan tanaman adat lokal yang sudah diwariskan turun-temurun dari nenek moyang, namun belum kita optimalkan pemanfaatannya. Sementara tenun, adalah ciri khas yang melekat pada masyarakat Ngada,” imbuhnya.

Untuk diketahui, Kopi Arabika Flores Bajawa (AFB) telah mengantongi Sertifikat Indikasi Geografis (SIG) dari Kementerian Hukum dan HAM RI sejak 2012. Dengan mutu yang dijaga konsisten oleh petani dan pelaku usaha, serta pengawasan dari Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG), kopi ini memiliki reputasi kuat di pasar domestik maupun internasional.

Pada momentum ini, Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Dwi Marhen Yono, menyerahkan Sertifikat Kharisma Event Nusantara (KEN) kepada Pemerintah Kabupaten Ngada. Wolobobo Ngada Festival tahun ini kembali masuk dalam Top 100 KEN, program unggulan Kemenpar yang mengkurasi event-event terbaik di Indonesia sebagai penggerak pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Masuknya Wolobobo Ngada Festival ke dalam Top 100 unggulan KEN menunjukkan pengakuan nasional atas kekayaan budaya dan potensi ekonomi lokal Ngada. KEN bukan sekadar daftar event tahunan, tetapi juga wadah untuk mendorong promosi destinasi, memperluas pasar, dan memperkuat ekonomi masyarakat,” kata Dwi Marhen.

Putra daerah Banyuwangi tersebut berharap Wolobobo Ngada Festival terus berkembang menjadi magnet wisata budaya dan produk kreatif unggulan di Kabupaten Ngada.

“Melalui perhelatan ini, Kabupaten Ngada tidak hanya memperkenalkan keindahan alam dan keragaman budaya, tetapi juga memperkuat posisi kopi Arabika Flores Bajawa, tenun tradisional, dan kerajinan bambu sebagai ikon daerah yang memiliki daya saing di tingkat nasional maupun global,” paparnya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow