Dialog Santai dengan Gubernur Jateng, Wartawan Sampaikan Kritik dan Gagasan

Gubernur Ahmad Luthfi memastikan saran dan kritik dari teman-teman wartawan akan dijalankan.

Desember 9, 2025 - 21:00
Dialog Santai dengan Gubernur Jateng, Wartawan Sampaikan Kritik dan Gagasan

SEMARANG Suasana hangat dan terbuka mewarnai pertemuan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dengan para jurnalis dalam agenda dialog santai yang digelar di Griya Persada, Bandungan, Kabupaten Semarang, Senin malam (8/12/2025).

Dalam pertemuan tersebut, wartawan tidak hanya berdiskusi ringan, tetapi juga menyampaikan kritik, masukan, dan berbagai gagasan kepada orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

Sekretaris Forum Wartawan Pemprov dan DPRD Jawa Tengah (FWPJT), Agus Hermanto, mengapresiasi gaya kepemimpinan Ahmad Luthfi yang dinilai terbuka dan mampu membangun sinergi dengan banyak pihak, termasuk insan pers.

Agus juga mendorong agar ke depan tidak hanya gubernur dan wakil gubernur yang aktif berinteraksi dengan media, tetapi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah turut rutin menggelar pertemuan dengan wartawan untuk menyampaikan capaian pembangunan.

“Dengan begitu, OPD bisa lebih aktif menyampaikan program dan hasil kerja kepada publik melalui media,” ujarnya.

Pemprov-Jateng-2.jpg

Masukan juga datang dari wartawan senior Beno Siang Pamungkas. Ia menilai komunikasi langsung antara gubernur dan masyarakat perlu terus diperkuat agar kepedulian pemerintah benar-benar dirasakan warga hingga lapisan bawah.

“Bagi yang sudah akrab mungkin tidak ada masalah. Tapi masyarakat luas yang belum mengenal Pak Gubernur perlu merasakan kehadiran dan komunikasi langsung pemerintah,” katanya.

Beno menegaskan dukungannya terhadap kepemimpinan Ahmad Luthfi dan menyatakan kesiapan wartawan untuk terus memberi masukan konstruktif demi kemajuan Jawa Tengah.

Pandangan lain disampaikan Ahmad Zainal, wartawan asal Kudus. Ia menekankan pentingnya pemanfaatan media sosial sebagai ruang komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Respons yang cepat dan konsisten terhadap keluhan warganet, menurutnya, akan meningkatkan kepercayaan publik.

“Kalau ada laporan masuk lewat media sosial, segera ditindaklanjuti. Masyarakat akan merasa dihargai ketika aduannya tidak dibiarkan begitu saja,” ujarnya sambil mencontohkan pengalaman penanganan laporan pohon tumbang yang cepat ditindaklanjuti.

Dialog tersebut juga menyoroti tantangan dunia kewartawanan, terutama terkait literasi digital. Wartawan Irianto menilai derasnya arus informasi dan perkembangan teknologi menuntut jurnalis untuk terus meningkatkan kemampuan digital agar tidak tertinggal.

“Tanpa literasi digital yang memadai, kita bisa terlindas oleh perubahan,” katanya.

Ketua PWI Jawa Tengah, Setiawan Hendra Kelana, sependapat dengan hal tersebut. Menurutnya, literasi digital menjadi kebutuhan mendesak di tengah pesatnya perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI).

“Tantangannya bukan hanya teknologi, tetapi bagaimana insan pers mampu memanfaatkannya secara bijak untuk kepentingan media dan publik,” tuturnya.

Setiawan juga mengapresiasi kolaborasi yang telah terjalin antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan media massa. Ia berharap forum diskusi seperti ini dapat digelar secara berkala sebagai ruang penyampaian aspirasi dan penguatan kerja sama.

Menanggapi berbagai masukan, Gubernur Ahmad Luthfi menyampaikan terima kasih kepada seluruh wartawan. Ia menegaskan, peran jurnalis sudah menjadi bagian dari perjalanan kepemimpinannya.

“Saran dan kritik dari teman-teman wartawan akan saya jalankan. Saya ini orangnya apa adanya, tidak dibuat-buat,” ucapnya.

Ahmad Luthfi pun meminta wartawan tetap kritis dengan menyampaikan kritik yang membangun dan mendidik. Ia menilai hubungan pemerintah dan pers harus dilandasi keterbukaan tanpa jarak.

“Kita ingin kritik yang konstruktif, bukan sekadar kasuistis,” tegasnya.

Gubernur juga menyatakan kesiapan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk memfasilitasi peningkatan literasi digital bagi jurnalis. Langkah ini dinilai penting agar media mampu menyajikan informasi yang akurat, berbasis data, dan faktual.

“Literasi digital itu penting, bukan hanya untuk wartawan, tapi juga masyarakat hingga desa-desa. Dengan begitu, aspirasi bisa terserap cepat dan informasi yang beredar bisa disaring dengan baik,” katanya.

Menurut Ahmad Luthfi, kolaborasi dengan wartawan merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah untuk memaksimalkan seluruh potensi dalam mendukung pembangunan Jawa Tengah di tengah derasnya arus informasi digital. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow