HUT ke-80 RI, Direktur Polije Sebutkan Teguhkan Komitmen Perluas Akses Pendidikan
Suasana khidmat menyelimuti lapangan utama Politeknik Negeri Jember (Polije) saat seluruh civitas akademika berkumpul dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.

TIMESINDONESIA, JEMBER – Suasana khidmat menyelimuti lapangan utama Politeknik Negeri Jember (Polije) saat seluruh civitas akademika berkumpul dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Dengan tema nasional “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, upacara ini berlangsung tertib dan penuh makna, diikuti jajaran pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa Polije.
Direktur Polije, Saiful Anwar, S.TP., M.P., yang bertindak sebagai inspektur upacara, menyampaikan amanat penting mengenai peran perguruan tinggi vokasi dalam mendukung pembangunan bangsa melalui pendidikan. Ia menekankan bahwa semangat kemerdekaan harus diwujudkan dalam bentuk kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Polije berkomitmen mendukung perluasan akses pendidikan sebagai bagian dari tugas pemerintah dan fungsi perguruan tinggi vokasi. Saat ini kami sudah membuka akses hingga ke Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Pulau Sabu Raijua,” ujar Saiful Anwar.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa langkah ekspansi ini bukan sekadar memperluas jangkauan kampus, tetapi juga memastikan pemerataan kesempatan belajar bagi masyarakat di berbagai daerah, termasuk wilayah terpencil.
“Kami percaya semakin luas jangkauan pendidikan, semakin besar pula kontribusi perguruan tinggi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Akses pendidikan yang merata akan memperkuat semangat persatuan, kedaulatan, dan kemajuan Indonesia,” imbuhnya.
Selain upacara pengibaran bendera, rangkaian peringatan HUT ke-80 RI di Polije juga diisi dengan penganugerahan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia kepada sejumlah dosen dan tenaga kependidikan Polije yang telah mengabdi selama 10, 20, hingga 30 tahun. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan loyalitas mereka dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan vokasi.
Saiful Anwar menegaskan bahwa penghargaan ini menjadi teladan bagi generasi muda Polije.
“Penghargaan Satyalancana Karya Satya adalah simbol pengabdian tanpa pamrih. Semoga semangat ini menjadi inspirasi bagi dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa untuk terus berkontribusi bagi Polije dan Indonesia,” tegasnya.
Upacara juga dimeriahkan dengan penampilan paduan suara mahasiswa yang dibawakan oleh UKM PSM Gema Aluna Widjaja, pengibaran bendera Merah Putih oleh Resimen Mahasiswa Satuan 877 “Yudha Cakti Jayamahe”, serta doa bersama untuk para pahlawan yang telah gugur. Derap langkah pasukan pengibar bendera menambah suasana haru dan membangkitkan semangat kebangsaan seluruh peserta.
Bagi mahasiswa baru Polije, upacara HUT ke-80 RI ini menjadi pengalaman berharga pertama mereka di lingkungan kampus. Banyak yang mengaku bangga bisa merayakan hari kemerdekaan bersama keluarga besar Polije.
Di akhir amanatnya, Saiful Anwar menegaskan bahwa Polije terus mendorong transformasi pendidikan vokasi agar adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan industri global.
“Kami ingin lulusan Polije tidak hanya unggul di tingkat nasional, tetapi juga mampu bersaing secara internasional. Untuk itu, perluasan akses pendidikan harus diiringi dengan peningkatan kualitas kurikulum, riset terapan, dan kerja sama internasional,” jelasnya.
Dengan semangat kemerdekaan dan teladan pengabdian para penerima Satyalancana Karya Satya, Polije bertekad menjadi bagian dari solusi dalam mencetak generasi muda yang kompeten, inovatif, dan berdaya saing tinggi, sesuai dengan visi kampus untuk menjadi politeknik unggul di Asia pada tahun 2035. (*)
Apa Reaksi Anda?






