Ibas Ajak Bangsa Bangun Peradaban Akhlak untuk Indonesia Bersatu dan Maju

Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), mengingatkan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momentum penting untuk meneguhkan kembali peradaban bangsa yang berlandaskan akhlak…

September 17, 2025 - 11:30
Ibas Ajak Bangsa Bangun Peradaban Akhlak untuk Indonesia Bersatu dan Maju

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), mengingatkan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momentum penting untuk meneguhkan kembali peradaban bangsa yang berlandaskan akhlak mulia, persatuan, dan kemajuan.

Dalam acara bertajuk Maulid Nabi sebagai Inspirasi Peradaban Akhlak, Persatuan & Kemajuan di Jakarta, Ibas yang juga Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu menyerukan agar masyarakat meneladani ajaran dan keteladanan Rasulullah SAW dalam membangun kehidupan berbangsa.

“Maulid Nabi adalah inspirasi bagi kita untuk kembali pada jati diri bangsa: berakhlak, bersatu, dan melangkah maju bersama,” ujar Ibas di hadapan para ulama, pengasuh pesantren, santri, dan tokoh masyarakat yang hadir dari berbagai daerah.

Ibas menyinggung kondisi dunia yang saat ini penuh dengan konflik, mulai dari Gaza hingga Sudan, Ukraina, Myanmar, Prancis, hingga Nepal. Menurutnya, perang dan kebencian terus meluas, sementara kasih sayang dan akhlak semakin ditinggalkan.
“Dunia sedang terluka. Demokrasi tanpa akhlak hanya akan melahirkan kegaduhan, bukan kebaikan,” tegasnya.

Ia menekankan, keteladanan Nabi Muhammad SAW harus menjadi fondasi dalam membangun bangsa. “Rasulullah membangun Madinah bukan dengan kekuasaan, melainkan melalui teladan dan akhlak,” ujarnya.

Lebih jauh, Ibas mengingatkan pentingnya revolusi akhlak di semua ruang kehidupan, mulai dari ruang kelas hingga parlemen, dari pasar rakyat sampai lingkaran kekuasaan. Ia juga menegaskan, kemajuan bangsa hanya bisa tercapai bila seluruh elemen masyarakat saling menopang.
“Kita bisa lebih maju jika bersatu. Ulama, umara, santri, dan rakyat harus saling dukung, saling jaga, dan saling mendoakan,” katanya.

Sebagai anggota legislatif, Ibas juga menyinggung sejumlah program yang terus ia perjuangkan, antara lain Beasiswa Santri (PIP), digitalisasi pesantren, penguatan kurikulum diniyah dan vokasi, serta rencana pendirian Kementerian Haji dan Umroh. Ia turut mendorong program makan bergizi gratis untuk siswa dan santri, serta memperjuangkan tunjangan, sertifikasi, dan pengangkatan guru madrasah maupun pesantren.
“Guru adalah pahlawan peradaban,” tegasnya.

Menutup pidatonya, Ibas menekankan pentingnya sinergi menuju Indonesia Emas 2045. Ia menekankan tiga fondasi yang harus dijaga: demokrasi yang berakhlak, aspirasi yang mempersatukan, serta nilai kebangsaan yang ditanam sejak dini.
“Mari kita satukan langkah, perkuat ukhuwah, dan jaga persaudaraan kebangsaan,” seru Ibas sambil mengutip hadis: Khairun naas anfa’uhum linnaas — sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, KH. Hasan Abdullah Sahal dari Pesantren Modern Darussalam Gontor menanggapi pesan Ibas dengan menekankan bahwa membangun peradaban membutuhkan teladan, kepercayaan, kebersamaan, dan keberkahan.
“Yang disampaikan Mas Ibas semuanya benar, tinggal kita pastikan kolaborasi dan kekompakan demi akhlak yang lebih baik,” ujarnya.

Sementara itu, anggota Komisi VIII DPR RI dari Partai Demokrat, Dr. Ir. H. Nanang Samodra, menyoroti implementasi UU No. 18 Tahun 2019 tentang Pesantren yang dinilainya masih minim di tingkat daerah. Ia juga mengingatkan tantangan era digital yang berpengaruh terhadap pembentukan karakter santri, sehingga perlu keterlibatan orang tua dan guru.
“Pesantren harus terus diperkuat, baik dari sisi pembiayaan maupun dalam pembinaan karakter di era digital,” katanya.

Acara tersebut turut dihadiri sejumlah anggota Komisi VIII Fraksi Demokrat, di antaranya Dr. H. Achmad, M.Si, Dr. Ir. H. Nanang Samodra, KA., M.Sc, dan Drs. H. Zulfikar Achmad, bersama para pimpinan pesantren dari berbagai wilayah seperti KH. Hasan Abdullah Sahal (Darussalam Gontor Ponorogo), H. Saroni, Lc. (Arrisalah Ponorogo), serta H. Hammam Fathulloh HB, SE., M.Pd. (Pesantren Al Fattah Kikil Arjosari, Pacitan). (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow