KKN FMIPA UB Perkenalkan Modul Digital Pencatatan Keuangan untuk UMKM di Desa Jenggolo

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Brawijaya menghadirkan inovasi teknologi sederhana untuk mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Malang, Jawa Timur. 

Mereka menciptakan Modul Panduan Stock and Profit Tracker, sebuah sistem pencatatan digital berbasis spreadsheet yang dirancang mempermudah pengelolaan stok dan keuangan usaha.

Modul ini dapat diakses melalui ponsel atau laptop dengan Google Drive tanpa perlu aplikasi tambahan. Pelaku usaha hanya perlu memasukkan data penjualan harian seperti tanggal, nama barang, jumlah terjual, harga jual, dan harga modal. Sistem akan secara otomatis menghitung total penjualan, keuntungan, serta menampilkan ringkasan laba bulanan dalam bentuk tabel dan grafik yang mudah dipahami.

Menurut tim KKN, produk ini menjadi solusi praktis bagi pelaku UMKM yang selama ini masih mencatat transaksi secara manual. “Melalui modul ini, kami berharap UMKM di desa dapat lebih siap menghadapi era digital dan mampu mengelola usaha secara profesional,” kata Indi Hilmy Agustin, salah satu anggota tim KKN.

Selain membagikan modul, mahasiswa juga menggelar sosialisasi dan pelatihan langsung agar para pelaku usaha bisa memanfaatkan fitur spreadsheet dengan maksimal pada 8 Juli 2025. Respon dari warga Desa Jenggolo pun positif. Banyak yang mengaku terbantu karena pencatatan keuangan menjadi lebih rapi dan efisien. 

Kepala Desa Jenggolo, H. Sukardi, menyambut baik inisiatif tersebut. “Kami berterima kasih kepada mahasiswa KKN FMIPA UB yang telah membantu meningkatkan kapasitas pelaku usaha di desa ini. Semoga program ini membawa manfaat jangka panjang bagi perkembangan UMKM di Jenggolo,” ujarnya.

Program KKN di Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malangyang berlangsung dari 30 Juni hingga 28 Juli 2025 ini merupakan bagian dari komitmen FMIPA Universitas Brawijaya untuk menghadirkan teknologi tepat guna yang sesuai kebutuhan masyarakat desa.

Kegiatan ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) ke-8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta SDG ke-12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. (*)