KSM-T Kelompok 23 UNISMA Dukung Lurah dalam Lomba dengan Inovasi QR Code Tanaman TOGA
KSM-T Kelompok 23 Universitas Islam Malang (UNISMA) menunjukkan dukungan penuh kepada Lurah Desa Sukoanyar, Kabupaten Malang, dalam menghadapi lomba inovasi desa dengan menghadirkan teknologi digital…

TIMESINDONESIA, MALANG – KSM-T Kelompok 23 Universitas Islam Malang (UNISMA) menunjukkan dukungan penuh kepada Lurah Desa Sukoanyar, Kabupaten Malang, dalam menghadapi lomba inovasi desa dengan menghadirkan teknologi digital berupa QR Code untuk tanaman TOGA (Taman Obat Keluarga).
Inovasi ini merupakan langkah strategis untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengelolaan tanaman obat tradisional sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat desa dalam lomba yang diadakan oleh pemerintah.
Tanaman TOGA merupakan program unggulan yang bertujuan memanfaatkan tanaman obat yang dapat dibudidayakan dan digunakan oleh keluarga sebagai sumber pengobatan alternatif yang alami dan berkelanjutan. Namun, selama ini pengelolaan TOGA masih terbatas pada pengetahuan konvensional dan dokumentasi manual yang kurang efektif dalam hal pengenalan dan edukasi tanaman kepada masyarakat luas.
Untuk menjawab tantangan tersebut, KSM-T Kelompok 23 UNISMA mengambil inisiatif dengan membuat sistem informasi berbasis QR Code yang mudah diakses oleh warga dan pengunjung desa. Setiap tanaman obat yang ada di taman TOGA Desa Sukoanyar dilengkapi dengan QR Code yang dapat dipindai menggunakan smartphone. QR Code ini mengarah ke halaman informasi digital yang berisi deskripsi tanaman, manfaat, cara pemeliharaan, serta penggunaan tanaman obat tersebut.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Dengan sistem QR Code, informasi mengenai 18 jenis tanaman yang ditanam di pekarangan warga, seperti lidah buaya, pegagan, dan bunga telang, menjadi lebih modern dan mudah diakses. Setiap kode berisi poster digital informatif yang mencakup pengertian, manfaat, dan fakta unik tanaman, menjadikannya nilai tambah yang signifikan untuk lomba.
"Ide dari adik-adik KSM Unisma ini sangat luar biasa. Ini bukan hanya membantu warga memahami tanaman di sekitar mereka, tetapi juga menjadi alat bantu yang kuat untuk presentasi lomba nanti. Kami bisa menunjukkan bagaimana desa kami memanfaatkan teknologi untuk edukasi," ujar Ibu Lurah Khottimah dengan antusias.
Ketua Kelompok 23 KSM-T Unisma, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk menciptakan dampak ganda. "Kami ingin memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, sekaligus membantu Bu Lurah menghadirkan inovasi yang unik dan berdaya guna dalam lomba nanti. Kami optimistis, inovasi ini akan menjadi poin unggulan," ungkapnya.
Inovasi ini tidak hanya memudahkan masyarakat dalam mengenal dan memanfaatkan tanaman obat, tetapi juga memperlihatkan kemampuan desa dalam menggunakan teknologi modern sebagai penunjang program kesehatan keluarga. Dukungan dari KSM-T Kelompok 23 UNISMA juga meliputi pelatihan penggunaan QR Code bagi warga desa serta pendampingan teknis sehingga implementasi inovasi ini berjalan lancar.
Dengan langkah ini, Desa Sukoanyar diharapkan mampu menunjukkan kreativitas dan kemajuan teknologi dalam mengelola tanaman TOGA sehingga memiliki nilai lebih dalam lomba inovasi desa. Program ini juga menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Malang dalam memadukan kearifan lokal dengan kemajuan teknologi digital.
KSM-T Kelompok 23 UNISMA terus berkomitmen mendukung pengembangan potensi desa melalui kolaborasi dan inovasi berkelanjutan, khususnya yang berdampak positif pada kesehatan masyarakat dan pemberdayaan warga desa. Melalui inovasi QR Code Tanaman TOGA ini, Desa Sukoanyar siap bersaing sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya secara lebih modern dan berdaya guna. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Pewarta: Mahasiswa KSM-T Kelompok 23 Universitas Islam Malang (UNISMA)
Apa Reaksi Anda?






