Visit the Cocoa Plantation and Community Activities Mahasiswa KSM-T International FK UNISMA di Thailand

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) UNISMA merupakan salah satu program unggulan yang bertujuan untuk memberikan mahasiswa pengalaman langsung dalam berbagai aspek kehidupan…

September 30, 2025 - 15:00
Visit the Cocoa Plantation and Community Activities Mahasiswa KSM-T International FK UNISMA di Thailand

TIMESINDONESIA, MALANG – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) UNISMA merupakan salah satu program unggulan yang bertujuan untuk memberikan mahasiswa pengalaman langsung dalam berbagai aspek kehidupan sosial, lingkungan, dan pertanian.

Program ini mengintegrasikan pembelajaran akademik yang didapatkan selama perkuliahan dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di berbagai daerah. Melalui KSM, mahasiswa tidak hanya belajar teori tetapi juga dapat mengimplementasikan pengetahuan yang telah diperoleh untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.

Pada 11 Agustus 2025, sekelompok mahasiswa KSM dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang melaksanakan program pengabdiannya di Kota Hat Yai, Provinsi Songkhla, Thailand. Rangkaian kegiatan ini terdiri dari sesi pengenalan bersama VSA (Volunteer Service Abroad), kunjungan ke perkebunan kakao, dan kegiatan sosial berupa pengecatan pagar sekolah di desa sekitar perkebunan.

Setiap kegiatan menawarkan pengalaman belajar yang unik dan menyeluruh bagi mahasiswa, mulai dari penguatan kerja sama tim, pemahaman pertanian berkelanjutan, hingga interaksi sosial dengan masyarakat lokal.

Kegiatan dimulai dengan sambutan hangat dari pihak VSA (Volunteer Service Abroad), penyelenggara volunteer internasional di Thailand. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk memperkenalkan diri, sehingga setiap peserta dapat mengenal rekan-rekan dari berbagai latar belakang, membangun komunikasi yang efektif, dan menciptakan rasa kebersamaan.

Dalam sesi ini, VSA juga menyelenggarakan games dan ice breaking, yang dirancang untuk meningkatkan kekompakan, koordinasi, dan interaksi antar peserta. Aktivitas ini tidak hanya membuat mahasiswa lebih nyaman satu sama lain, tetapi juga membekali mereka dengan kemampuan kerja tim yang diperlukan selama rangkaian kegiatan KSM di lapang.

Para peserta juga menerima merchandise berupa kaos resmi VSA, yang menjadi identitas peserta selama kegiatan KSM di Thailand. Selain itu, mahasiswa mendapatkan briefing jadwal kegiatan yang menjelaskan aktivitas sehari-hari, termasuk kunjungan ke perkebunan kakao dan kegiatan sosial di desa sekitar, sehingga setiap peserta memahami tujuan dari masing-masing kegiatan dan siap mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan disiplin.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Setelah kegiatan pengenalan, mahasiswa berangkat menuju perkebunan kakao yang dikelola oleh Paman Kung, seorang pengelola lokal yang telah mengembangkan perkebunan berbasis komunitas. Perkebunan ini merupakan bagian dari proyek ekowisata berbasis pertanian berkelanjutan, yang menekankan konservasi lingkungan, pendidikan pertanian, dan pelestarian keanekaragaman hayati.

Perkebunan ini menanam berbagai jenis tanaman, termasuk kakao, kelapa sawit, karet, durian, buah naga, raspberry, dan buah tropis lainnya. Teknik pertanian yang diterapkan sangat ramah lingkungan, menggunakan pupuk organik, pengelolaan air yang efisien, serta metode penanaman yang mempertahankan kualitas tanah dan keseimbangan ekosistem.

Mahasiswa diajarkan cara mengenali buah kakao yang matang. Perkebunan menanam dua varietas utama: kakao lokal dan kakao hasil persilangan dengan varietas luar, yang masing-masing memiliki karakteristik unik dalam rasa dan kualitas biji. Proses pemanenan memerlukan ketelitian agar biji tetap terjaga kualitasnya, sehingga mahasiswa belajar untuk menghargai setiap tahap dalam siklus pertanian, dari pemilihan bibit hingga panen.

Biji yang dipanen dijemur di bawah sinar matahari selama tiga hingga lima hari untuk menurunkan kadar air. Setelah pengeringan, biji dipanggang dan digiling menjadi bubuk kakao. Mahasiswa berkesempatan untuk mencicipi cokelat dari biji yang baru diproses, memberikan pengalaman praktis langsung dari farm-to-table. Aktivitas ini tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga meningkatkan apresiasi terhadap proses produksi cokelat yang kompleks.

“Ini adalah pengalaman yang luar biasa! Saya tidak hanya belajar tentang pertanian berkelanjutan, tetapi juga merasakan proses produksi cokelat dari awal hingga akhir,” ujar salah satu peserta.

pembuatan-bubuk-caca.jpg

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Selain kakao, mahasiswa juga mengamati dan mempelajari berbagai tanaman lain, seperti raspberry, durian, matoa, dan kelapa. Setiap jenis tanaman memiliki metode perawatan dan panen  yang  berbeda,  sehingga  mahasiswa  memperoleh  wawasan  yang  luas  mengenai

keanekaragaman hayati dan peran tanaman dalam ekonomi lokal. Mereka juga memahami bagaimana pengelolaan tanaman yang ramah lingkungan dapat berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem dan pendapatan masyarakat.

Kunjungan ini tidak hanya memberi pengalaman teknis, tetapi juga membuka perspektif mahasiswa tentang ekowisata berbasis komunitas, di mana kegiatan pertanian sekaligus dapat mendukung pendidikan, pariwisata, dan ekonomi masyarakat lokal. Mahasiswa belajar bahwa pertanian berkelanjutan bukan sekadar teknik bercocok tanam, tetapi juga tentang memberdayakan komunitas dan menjaga lingkungan.

Setelah kunjungan perkebunan, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan pengecatan pagar sekolah di desa sekitar perkebunan. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung aktivitas warga serta memperbaiki lingkungan belajar bagi anak-anak.

Selama kegiatan, mahasiswa berinteraksi dengan warga lokal yang ramah dan hangat, yang menawarkan minuman kelapa segar dan buah durian sebagai bentuk keramahan. Aktivitas ini memberikan mahasiswa pengalaman sosial yang berharga dan memperkenalkan budaya gotong royong masyarakat Thailand. Mahasiswa belajar bahwa kontribusi sederhana seperti mengecat pagar sekolah bisa memiliki dampak sosial yang signifikan dalam membangun komunitas yang harmonis.

Pengalaman di perkebunan kakao dan interaksi dengan masyarakat lokal memperlihatkan bagaimana ekowisata berbasis komunitas dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan. Mahasiswa menyadari bahwa pariwisata dan pertanian bukan hanya untuk keuntungan ekonomi, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat akan konservasi alam dan memberdayakan komunitas lokal.

Kombinasi kegiatan pertanian dan sosial memperlihatkan pentingnya keterlibatan komunitas dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan mengoptimalkan potensi ekonomi lokal.

Rangkaian kegiatan KSM di Songkhla pada 11 Agustus 2025 memberikan pengalaman belajar yang luas dan multidimensional.

Mahasiswa memperoleh keterampilan kerja sama tim melalui kegiatan pengenalan bersama VSA, pemahaman pertanian berkelanjutan dan praktik ekowisata di perkebunan kakao dan pengalaman sosial dan budaya melalui interaksi dengan warga saat kegiatan pengecatan sekolah.

Pengalaman ini menanamkan pemahaman yang lebih dalam tentang keberlanjutan, partisipasi komunitas, dan hubungan manusia dengan alam, sekaligus menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk menerapkan praktik serupa di Indonesia. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Pewarta: Louhana Windhie Aprilian, Mahasiswa KSM Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (UNISMA)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow