Liburan Tetap Tenang, Ini Antisipasi Kesiapsigaan dan Layanan Publik selama Nataru
Berbagai langkah antisipasi dilakukan lintas sektor menjelang dan selama masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Upaya antisipatif agar perayaan Nataru masyarakat Kabupaten Malang tetap te
MALANG Berbagai langkah antisipasi dilakukan lintas sektor menjelang dan selama masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Upaya antisipatif agar perayaan Nataru masyarakat Kabupaten Malang tetap tenang, aman, dan tetap menyenangkan.
Di wilayah Kabupaten Malang, terdapat titik-titik lokasi dan fasilitas umum yang bakal menjadi titik potensi keramaian selama Nataru. Tercatat, berada di 6 stasiun kereta api, 13 terminal, 347 tempat ibadah umat Nasrani, dan 183 destinasi obyek pariwisata.
Pengamanan Nataru dan Pos Pelayanan
Kapolres Malang AKBP Danang Setyo P.S. menyampaikan di titik-titik lokasi berpotensi akan terjadi peningkatan aktivitas masyarakat selama libur akhir tahun.
"Kami sudah memetakan titik-titik lokasi yang berpotensi terjadi keramaian selama Nataru. Peningkatan arus kendaraan juga diprediksi terjadi, khususnya dari Malang Selatan ke Kota Malang atau dari Kota Batu ke arah Surabaya," terang Kapolres Danang Setyo kemarin.
Melalui Operasi Lilin Semeru 2025, lanjutnya Polres Malang menyiagakan 318 personel gabungan untuk pengamanan.
"Konsentrasi pengamanan adalah pada kegiatan ibadah, peningkatan jumlah wisatawan, rumah kosong yang ditinggal liburan, juga aktivitas di tempat-tempat hiburan,” jelas AKBP Danang.
Polres Malang mendirikan sejumlah pos pengamanan. Masing-masing pos pengamanan berada di Karangploso, Lawang, Jalibar Kepanjen, Jalur Lintas Selatan (JLS) Bantur, dan satu pos polisi mobile.
Selain itu, satu pos terpadu juga disiapkan di Karanglo Singosari dan satu pos pelayanan di wilayah Poncokusumo.
Antisipasi Bencana Siaga 24 Jam BPBD
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang Purwoto menyampaikan, upaya maksimal siap dilakukan mengantisipasi masa Nataru. Yakni, dengan menyiapkan pos-pos di lapangan dan mensiagakan personel 24 jam.
"Kami sudah jalan per 1 November 2025 sampai nanti 31 Maret 2026 untuk Tanggap Darurat. Sudah dibentuk Pos Komando di Mako BPBD siaga 24 jam dengan personil piket," terang Purwoto, Rabu (17/12/2025).
Selain itu, juga didirikan 4 Pos Lapangan di 4 titik wilayah di Ngantang, Singosari, Tumpang dan Tirtoyudo, yang juga ada personil piket 24 jam. Baik di Pos Komando maupun Pos Lapangan disiapkan juga peralatan kebencanaan dann kedaruratan yang dibutuhkan.
Di setiap desa, kata Purwoto, juga ada personil relawan Destana dan FPRB, yang siap melaporkan kejadian bencana di wilayahnya 24 jam.
"Maksimal dalam waktu 1 x2 4 jam Tim BPBD harua sudah ada di TKP bersama relawan dan masyarakat ketika terjadi bencana untuk mitigasi, assesmen. Supaya, segera eksekusi oleh instansi terkait sesuai ekskalsi bencana yang terjadi," terangnya.
Kesiapsiagaan Nataru ini, juga merujuk informasi resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang merilis prakiraan cuaca serta potensi dinamika atmosfer selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, pada 8 Desember 2025 lalu.
Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menjelaskan bahwa pada periode Desember 2025 sampai Januari 2026, curah hujan tinggi hingga sangat tinggi diprakirakan terjadi di sejumlah wilayah, dengan kisaran sekitar 300 hingga 500 milimeter per bulan.
Menurut BMKG, beberapa wilayah yang berpotensi mengalami kondisi tersebut meliputi Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan.
Pelayanan Kelistrikan Selama Nataru
Pihak PT PLN (Persero) memprediksi adanya kebutuhan listrik masyarakat yang meningkat selama Nataru. Selama Nataru, PLN menyiapkan personel yang siaga 24 jam berikut peralatan pendukung, serta sistem pengamanan kelistrikan guna mengantisipasi potensi gangguan.
Direktur Distribusi PT PLN, Arsyadany Ghana Akmalaputri, menyampaikan bahwa komitmen pelayanan kepada masyarakat difokuskan untuk pengamanan kelistrikan yang dilakukan pada objek vital seperti tempat ibadah, pusat keramaian, fasilitas kesehatan, juga infrastruktur strategis lainnya
Selain memastikan kondisi kelistrikan yang andal dan tangguh, pihaknya juga tetap berkoordinasi dengan BMKG untuk memastikan cuaca terkini, sehingga tetap siap sedia apabila terjadi bencana yang menghambat pendistribusian kelistrikan.
Vandy Faizal Putra, selaku Asisten Manajer Jaringan menyampaikan, kesiapan proyeksi kelistrikan pada sistem UP3 Malang dalam kondisi aman, dengan kapasitas daya mampu 950 MVA. Beban daya puncak 536 MW (56%), dan cadangan daya sebesar 414 MW (44%).
PLN juga mengoptimalkan operasional posko siaga dan layanan pengaduan pelanggan selama periode Nataru. Masyarakat juga bisa melaporkan gangguan kelistrikan melalui aplikasi layanan PLN Mobile selama 24 jam.
Dengan SOP keselamatan kerja, Siaga Kelitrikan Nataru dilaksanakan selama 15 Desember 2025 sampai 8 Januari 2026. Fokus pengamanan kelistrikan sejumlah 65 lokasi dan seluruh lokasi tersebut merupakan objek vital, seperti Rumah Ibadah, Zona Transportasi, Zona Pertahanan, Pemerintahan, Rumah sakit dan lokasi wisata.
PLN UP3 Malang mengerahkan sumberdaya dengan jumlah personil PLN 177 orang, dan personil Pelayanan Teknik sebanyak 404 orang. (*)
Apa Reaksi Anda?