Perkuat Balai TIKP, Kemendikdasmen Percepat Digitalisasi Pembelajaran
Kemendikdasmen bergerak cepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan digitalisasi serta kolaborasi dengan pemerintah pusat.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kemendikdasmen bergerak cepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan digitalisasi serta kolaborasi dengan pemerintah pusat. Melalui Balai Layanan Platform Teknologi Pusat Data dan Teknologi Informasi (BLPT-Pusdatin), Kemendikdasmen memperkuat peran Balai TIK Pendidikan (TIKP) untuk mempercepat digitalisasi pembelajaran melalui forum Sinergi dan Kolaborasi Kemendikdasmen dan Pemerintah Daerah.
Kepala Pusdatin Kemendikdasmen Yudhistira Nugraha menjelaskan tujuan utama kegiatan tersebut untuk memperkuat sinergi dan posisi Balai TIK Pendidikan dalam mendukung program prioritas pemerintah dan nasional.
“Forum ini bukan sekadar ajang pertemuan, melainkan ruang strategis untuk memperkuat sinergi. Melalui kegiatan ini kami ingin menegaskan kembali positioning Balai Tekkom/Balai TIKP sebagai pilar utama dalam ekosistem teknologi dalam pendidikan di daerah. Karena dalam membangun ekosistem ini, kita tidak pernah bisa berjalan sendiri,” kata Yudhistira kepada media ini, Jumat (15/08).
Menurut dia, transformasi adalah cara untuk tetap relevan saat ini, sementara inovasi adalah upaya untuk relevan di masa depan.
Oleh karena itu, Kemendikdasmen terus mendorong percepatan adopsi teknologi melalui berbagai inisiatif strategis yang bertujuan untuk memperkuat ekosistem pembelajaran digital.
Salah satunya ialah menguatkan sinergi dan kerja sama yang lebih terstruktur antara Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT), Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), dan Pemerintah Daerah.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BLPT Kemendikdasmen Wibowo Mukti turut menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung implementasi program pemerintah.
“Ini adalah wujud nyata sinergi kita semua, bagaimana program kementerian dapat berjalan selaras dengan inisiatif di daerah melalui kolaborasi yang erat antara pusat dan daerah,” katanya.
Ia menjelaskan peserta kegiatan tersebut mendapatkan materi mengenai Program Peningkatan Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan, Kebijakan Pengelolaan Data Pendidikan, Keamanan Data dan Siber serta Superaplikasi Rumah Pendidikan.
Lewat materi tersebut, pihaknya berharap pemerintah daerah mendapatkan penguatan untuk menyusun program peningkatan kualitas pendidikan di wilayahnya masing-masing.
Pihaknya juga berharap kegiatan tersebut tidak hanya menjadi forum pertukaran informasi, namun juga menjadi ruang dialog aktif dalam merumuskan strategi kolaboratif yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan lokal.
Melalui sinergi yang kuat antarpemangku kepentingan, Kemendikdasmen optimistis digitalisasi pendidikan dapat berjalan lebih merata dan berdampak nyata dalam menciptakan pembelajaran yang inklusif, adaptif, dan berkualitas.
Sebagai informasi, salah satu program prioritas yang saat ini tengah dikembangkan adalah Superaplikasi Rumah Pendidikan, platform digital terintegrasi yang dirancang untuk menyatukan berbagai sumber belajar, aplikasi, dan layanan pendidikan dalam satu ekosistem.
Rumah Pendidikan bertujuan untuk memudahkan akses bagi guru, siswa, tenaga kependidikan, serta pemangku kepentingan lainnya dalam mengoptimalkan teknologi demi peningkatan mutu pembelajaran.
Implementasi Superaplikasi Rumah Pendidikan menuntut kolaborasi erat antara pemerintah pusat dan daerah. Dalam konteks ini, Dinas Pendidikan Provinsi dan Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (BTIKP) memainkan peran strategis dalam menjangkau dan memberdayakan satuan pendidikan di wilayah masing-masing. (*)
Apa Reaksi Anda?






