Telkom University Latih Pengrajin Pandai Besi Mekarmaju Bandung Agar Jago Digital Marketing
Tim dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Mekarmaju, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Tim dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Mekarmaju, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Kegiatan yang digelar di Balai Desa Mekarmaju ini diikuti oleh sekitar 50 peserta, mayoritas pelaku UMKM, khususnya para pengrajin pandai besi.
Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat desa melalui edukasi strategi inovasi dan pemasaran digital.
Bertajuk Pelatihan Upskilling Strategi Inovasi dan Marketing untuk Pengrajin Pandai Besi Desa Mekarmaju, kegiatan ini menjadi bentuk nyata implementasi kampus dalam mendorong pemberdayaan masyarakat.
Tim dosen pengabdi terdiri dari Rina Djunita Pasaribu, Uruqul Nadhif Dzakiy, dan Triaji Prio Pratomo. Mereka berasal dari Program Studi S2 PJJ Magister Manajemen dan S1 Administrasi Bisnis Telkom University.
Dalam pelatihan ini, peserta dibekali pemahaman mulai dari dasar-dasar pemasaran digital, pengembangan produk, penetapan harga, distribusi, hingga teknik promosi melalui konten digital. Materi disampaikan secara partisipatif, dilengkapi dengan pre-test dan post-test, serta sesi refleksi dan diskusi.
Menariknya, peserta juga diajak mempraktikkan langsung strategi pemasaran digital melalui video live selling, teknik penulisan deskripsi produk yang menarik, hingga cara berinteraksi langsung dengan pelanggan.
"Pelatihan ini bukan hanya berbagi ilmu, tapi juga membangun kepercayaan diri masyarakat untuk bersaing di pasar digital. Banyak peserta awalnya belum akrab dengan teknologi, tapi akhirnya mampu memasarkan produknya secara kreatif," ujar Dr. Rina Djunita Pasaribu, ketua tim pengabdi kepada TIMES Indonesia, Rabu (30/7/2025).
Kegiatan ini turut mendorong peserta untuk berpikir jangka panjang. Melalui diskusi kelompok, pelaku usaha diajak menyusun strategi bisnis, memperkuat jaringan antar pelaku UMKM, serta merancang langkah-langkah pengembangan usaha.
Menurut tim pelaksana, Abdimas ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara akademisi dan masyarakat mampu melahirkan solusi nyata terhadap tantangan ekonomi lokal.
Transformasi digital, kata dia bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan dan hak setiap individu, termasuk masyarakat desa.
"Kami ingin Telkom University bukan hanya dikenal sebagai institusi pendidikan, tapi juga sebagai penggerak perubahan sosial melalui kolaborasi dan pemberdayaan," terang Uruqul Nadhif Dzakiy, anggota tim pengabdi.
Bagi mahasiswa yang terlibat, kegiatan ini menjadi sarana penting untuk mengasah kompetensi profesional dan karakter kepemimpinan. Mereka belajar memahami langsung kebutuhan masyarakat dan menyampaikan ilmu secara sederhana, kontekstual, dan aplikatif.
Sebagai penutup, masyarakat berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut di masa mendatang dengan topik yang lebih beragam, seperti pengelolaan keuangan, desain produk, dan strategi ekspansi pasar. (*)
Apa Reaksi Anda?






