Urban Farming sebagai Pilar Green City Movement: Solusi Ketahanan Pangan dan Lingkungan Perkotaan
Urbanisasi dan perubahan iklim telah menimbulkan tantangan serius bagi ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan perkotaan.

TIMESINDONESIA, MALANG – Abstrak
Urbanisasi dan perubahan iklim telah menimbulkan tantangan serius bagi ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan perkotaan. Lahan pertanian semakin terbatas, sistem distribusi pangan terganggu, dan polusi meningkat. Salah satu solusi yang berkembang adalah Urban Farming atau pertanian perkotaan yang menjadi bagian dari Green City Movement. Artikel ini membahas peran urban farming dalam menyediakan pangan lokal, menjaga kelestarian lingkungan, serta tantangan dan prospeknya di masa depan. Kajian ini menggunakan pendekatan studi literatur dengan merujuk pada penelitian dan laporan terkini. Hasilnya menunjukkan bahwa urban farming berpotensi besar memperkuat ketahanan pangan, mengurangi jejak karbon, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat kota, meskipun masih memerlukan dukungan teknologi, kebijakan, dan literasi pertanian.
Kata Kunci: Urban Farming, Green City Movement, Ketahanan Pangan, Lingkungan Perkotaan
1. Pendahuluan
Urbanisasi yang masif dan perubahan iklim global memicu krisis ketahanan pangan di banyak kota. Lahan pertanian semakin berkurang, rantai pasok pangan menjadi rentan, dan polusi lingkungan meningkat. Green City Movement hadir sebagai gerakan global yang mendorong integrasi konsep ramah lingkungan dalam pembangunan kota. Salah satu komponen utamanya adalah urban farming, yaitu praktik bercocok tanam di area perkotaan yang memanfaatkan pekarangan rumah, atap gedung, lahan tidur, hingga sistem pertanian vertikal.
2. Urban Farming dan Ketahanan Pangan
Urban farming berperan sebagai strategi untuk memperpendek rantai distribusi pangan dan meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan segar. Menurut FAO (2022), sekitar 15–20% pangan dunia berasal dari sistem pertanian urban. Di Indonesia, praktik ini berkembang di kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya melalui kebun kota, hidroponik, dan akuaponik. Keunggulannya antara lain:
-
Mengurangi biaya distribusi dan harga pangan.
-
Memperkuat ketahanan pangan rumah tangga.
-
Menyediakan pangan sehat dan segar sepanjang tahun.
3. Peran Urban Farming terhadap Lingkungan
Selain sebagai sumber pangan, urban farming juga berfungsi sebagai penopang ekologi perkotaan dengan:
-
Menyerap karbon dan mengurangi polusi udara.
-
Menurunkan suhu lokal (mengurangi efek pulau panas).
-
Meningkatkan estetika kota dan kualitas hidup.
Urban farming juga mendorong pengelolaan limbah organik melalui pembuatan kompos dari sisa dapur dan pemanfaatan air hujan atau greywater untuk irigasi, sehingga mengurangi ketergantungan pada pupuk dan air bersih konvensional.
4. Tantangan Implementasi
Beberapa kendala yang dihadapi antara lain:
-
Keterbatasan lahan di kawasan padat penduduk.
-
Minimnya literasi pertanian di kalangan masyarakat urban.
-
Kebijakan dan regulasi yang belum sepenuhnya mendukung.
Namun, penggunaan teknologi seperti smart farming dan IoT untuk pemantauan tanaman, serta kolaborasi lintas sektor, dapat mempercepat adopsi urban farming di perkotaan.
5. Kesimpulan dan Rekomendasi
Urban farming merupakan elemen penting dalam mewujudkan kota hijau yang mandiri pangan dan ramah lingkungan. Dengan dukungan kebijakan, teknologi, dan partisipasi masyarakat, konsep ini dapat menjadi solusi jangka panjang menghadapi krisis pangan dan degradasi lingkungan. Ke depan, diperlukan integrasi urban farming dalam tata ruang kota dan program pembangunan berkelanjutan.
Daftar Pustaka
-
Food and Agriculture Organization. The role of urban agriculture in food security and urban resilience. Rome: FAO; 2022.
-
Mok HF, Williamson VG, Grove JR, Burry K, Barker SF, Hamilton AJ. Strawberry fields forever? Urban agriculture in developed countries: a review. Agric Hum Values. 2014;31(1):21–39.
-
Orsini F, Kahane R, Nono-Womdim R, Gianquinto G. Urban agriculture in the developing world: a review. Agron Sustain Dev. 2013;33(4):695–720.
-
Syafruddin A, Pribadi DO, Wirawan H. Urban farming sebagai solusi ketahanan pangan di kawasan perkotaan. Jurnal Permukiman. 2020;15(1):1–10.
-
Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Pedoman Urban Farming untuk Ketahanan Pangan Perkotaan. Jakarta: Kementan; 2021.
*) Oleh: Dr. Ir. Ririen Prihandarini, MS
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Widya Gama Malang (FP UWG)
Apa Reaksi Anda?






